Cari Artikel

Hancurnya Syurga Bikinan Syadaad



Syadaad bin 'Aad suka sekali menela'ah kitab. Suatu ketika ia membaca tentang sifat-sifat Syurga. Maka berkatalah ia dalam hatinya;
"Aku akan membuat di muka bumi ini suatu Syurga, seperti yang disifatkan di dalam kitab.

Pada waktu itu, seluruh dunia dalam kekuasaannya. Lalu ia mengajak raja-raja bawahannya untuk berembuk, ia berkata kepada mereka;
"Aku ingin membangun seperti Syurga yang disifatkan Allah dalam kitab_Nya!"
Mereka menjawab;
"Hal itu terserah Tuan hamba, karena kerajaan ini berada di bawah kekuasaan Tuan hamba, begitu pula semua perbendaharaannya adalah milik Tuan hamba pula.

Kemudia ia memerintahkan agar dikumpulkan semua emas dan perak yang ada, dari timur hingga ke barat. Setelah itu ia berkata;
"Bangunlah untukku Syurga dalam masa tiga ratus tahun!"

Lalu berkumpullah tukang-tukang bangunan, maka dipilihnya tiga ratus di antara mereka, setiap orang tukang-tukang bangunan itu membawahi seribu orang.

Mereka mengelilingi bumi selama sepuluh tahun, akhirnya mereka mendapatkan suatu tempat yang paling baik, ada pepohonan dan sungai-sungai.
Maka mereka pun membangun Syurga itu satu farsakh demi satu farsakh. Satu farsakh dari emas, dan satu farsakh dari perak.

Setelah mereka anggap bangunan itu telah sempurna, lalu mereka alirkan sungai-sungainya, mereka dirikan pohon-pohonnya yang batangnya dari perak, dan cabang serta rantingnya terbuat dari emas. Dan mereka bangun pula istana-istana terbuat dari mirah delima, dengan dihiasi berbagai permata, seperti intan, berlian dan lain-lain.

Setelah selesai pembangunan Syurga itu, mereka lalu memberi kabar kepada Syadad.

Syadad pun bersiap-siap untuk berangkat kesana, yang akan memakan waktu sepuluh tahun perjalanan.

Untuk merealisasikan keinginan Syadad itu, raja-raja dan para pembantu mereka telah mengambil emas dan perak rakyat dengan paksa, sehingga tidak sedikit pun emas dan perak pada seorang di dunia selain yang ada di leher seorang anak, yang beratnya kira-kira satu dirham. Ketika mereka akan merampasnya, anak itu berkata;
"Janganlah kalian ambil emasku itu!"
Akan tetapi mereka berkeras hendak mengambilnya juga, mereka berkata;
"Kami di perintah raja untuk mengambilnya!"
Lalu emas yang sedikit itu mereka renggutkan dengan paksa dari leher anak kecil tersebut. Maka anak kecil itu mengangkatkan tangannya ke langit seraya berdoa;
"Wahai Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui tentang apa yang telah diperbuat oleh orang-orang zalim ini terhadap hamba-hamba_Mu yang lemah, maka tolonglah kami, wahai Zat yang meolong orang-orang yang meminta tolong kepada_Nya"

Maka malaikat semua meng_aminkan do'a anak itu.

Kemudian Allah mengutus malaikat Jibril as. Pada waktu itu rombongan Syadad telah sampai di dekat Syurga (bikinannya) itu. Akan tetapi tiba-tiba Jibril memekik dengan suara yang mengguntur dari atas langit, maka dalam seketika mereka mati semuanya, sebelum sempat memasuki Syurga tersebut. Dan tidak ketinggalan barang seorang pun, baik yang kaya atau yang miskin, baik raja atau menteri, seperti firman Allah;
"Dan berapa banyak telah kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka samar-samar?"
(QS. Maryam : 98)

Hendaknya Kita Diam



‪Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

‪Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarah Arbain, bahwa Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan,
"Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara).

"Hendaknya kita hati hati dalam berbicara. 'Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.' (QS. Qaf :18)

‪Walau jawaban dengan bersikap Diam banyak yang tidak menyukainya, tetapi bisa saja sikap itu dapat menyelamatkan kita.

Semoga Allah Ta'ala selalu menjaga lisan kita. Ingat guys, pendiam adalah sifat yg dicintai oleh Allah swt!
‪Semoga bermanfaat...

Kumpulan Kata Mutiara Cinta Pilihan

2801. Hidup ini bukan tentang apa yang dipikirkan mereka yang membencimu, namun tentang apa yang dipikirkan Tuhan yang menyayangimu.

2802. Jangan berpikir kamu tidak mampu melupakan masa lalu. Tutup pintu masa lalumu, karena Tuhan selalu buka pintu masa depanmu.

2803. Jangan habiskan waktumu memimpikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi ketika kamu bisa bangun dan membuat sesuatu terjadi.

2804. Hal yang menyakitkan ketika kamu kehilangan seseorang adalah kenyataan bahwa dia tidak berusaha untuk mempertahankan hubungan kalian.

2805. Kebahagiaan bukanlah disaat kita memiliki kesempurnaan, namun ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan tulus dan ikhlas.

2806. Apa yang mudah untuk didapatkan, akan mudah untuk disesalkan. Apa yang butuh perjuangan untuk didapatkan, akan sulit untuk dilupakan.

2807. Kebahagiaan yang diukur dengan harta melimpah ruah bukan lah sesuatu yang salah. Namun berucap syukur atas segala yang Tuhan beri adalah kebahagiaan sejati.

2808. Jangan hanya karena engkau merasa kaya raya lalu bisa membeli sebuah kebahagiaan dan cinta yang suci. Kebahagiaan dan Cinta tidak serta merta anda dapatkan dengan kekayaan, melainkan dengan perasaan yang tulus dan menerima takdir Illahi dengan kerelaan hati.

2809. Cinta harus berasal dari hati dan oleh karena itu maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta.

2810. Mencintai tidak hanya sekedar ununtuk dicintai, tetapi bagaimana menjaga dan menghargai perasaan yang disebut cinta.

2811. Jika tidak ada cinta, katidakan saja. Jangan karena tidak ingin menyakiti, kamu lupa, meski luka yang kamu beri bisa dimaafkan, dia tidak terlupakan.

2812. Jika kamu cinta dia, biarkan dia menjadi dirinya sendiri, maka kamu tidak akan kecewa ketika mereka tidak seperti yang kamu inginkan.

2813. Kadang, meski kamu sangat mencintai seseorang, kamu harus melepaskannya, karena tanpanya kamu temukan dirimu lebih bahagia.

2814. Cinta mungkin akan memberikan luka. Tapi luka akan membuatmu lebih dewasa.

2815. Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.

2816. Ketika dia yang kamu cinta pergi meninggalkanmu, itu karena kamu berdoa untuk mendapatkan seseorang yang baik, dan dia tidak baik ununtukmu.

2817. Ketika dalam sebuah persimpangan, anda diharuskan memutus sebuah langkah. Pastikan langkah yang diambil adalah demi kebahagiaannya, meskipun rasa sakit yang kan kita terima.

2818 Beberapa yang mampu diselami, adalah wanita begitu sangat susah dipahami. Terkadang telah sejuta makna kita berikan, yang ada tetap misteri hati yang kita dapati.

2819. Seseorang tidak akan pernah bisa mencintai Anda dengan tulus dan apa adanya, jika Anda selalu menyembunyikan kekurangan Anda darinya.

2820. Kau selalu lebih kuat dari rasa sakitmu, lebih besar dari masalahmu, lebih baik dari penghakiman orang atasmu, salam ada Tuhan di hatimu.

2821. Cinta kasih adalah perasaan hati, yang harus diungkapkan dengan hati, bukan hanya dengan rayuan atau pujian.

2822. Setiap orang didunia ini memliki cerita.

2823. Jika kamu ingin seseorang percaya padamu, hal pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan mereka bahwa kamu mempercayai mereka.

2824. Relakan jika memang harus berakhir. Karena akhir sebuah kisah adalah pertanda bahwa akan ada kisah yang baru.

2825. Luka terdalam adalah luka yang tidak bisa dilihat oleh mata, dan kesedihan terdalam adalah kesedihan yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

2826. Terkadang bukan karena kebohongan kamu membenci sesorang, tapi karena sedih menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi kamu percaya.

2827. Kehilangan seseorang yang kita cinta memang sangat menyakitkan, tapi itu bukan akhir segalanya, kita bisa bahagia meski tanpa dia.

2828. Butuh kepercayaan dalam cinta, karena cinta punya kekuatan untuk saling menyakiti. Namun cinta juga yang tidak membiarkan itu terjadi.

2829. Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu.

2830. Setiap hal yang aku habiskan bersamamu bagaikan impian yang menjadi kenyataan.

2831. Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana.

2832. Semakin kecil cita-citamu makan akan semakin kecil usahamu, yang memungkinkan membuat kamu menyerah.

2833. Bila anda ingin mendapat sesuatu, belajarlah dengan memberi dan bila anda ingin kebahagiaan, berikanlah kebahagian itu kepada orang lain.

2834. Segeralah laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi dan jangan buang-buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu.

2835. Jika kita dibolehkan memilih lima hal di dunia ini, maka pilihlah agama, harta, akhlak mulia, rasa malu dan pemurah.

2836. Kebohongan hanya menyelamatkanmu untuk sementara, tetapi akan menghancurkanmu selamanya.

2837. Menjadi lilin berarti memberikan cahaya bagi orang lain dan membiarkan diri kita sendiri terbakar.

2838. Berhati-hatilah dalam memilih teman, karena waktumu terlalu berharga untuk mereka yang tidak pernah menghargai waktumu.

2839. Jika tidak ada cinta, katakan saja. Jangan karena tidak ingin menyakiti, kamu lupa, meski luka yang kamu beri bisa dimaafkan, dia tidak terlupakan.

2840. Mencintai tidak hanya sekadar untuk dicintai. Tetapi mencintai adalah menjaga dan menghargai perasaan cinta.

2841. Jangan menilai orang lain sebelum kita benar-benar mengenalnya, karena kebenaran dari orang lain itu mungkin akan membuat kita kaget.

2842. Dimanapun tempatmu, dan apapun yang kamu lakukan, belajarlah untuk menyukai setiap hal yang datang dalam hidupmu.

2843. Ketika kamu merasa akan putus asa, ingatlah di luar sana ada orang yang terus mendoakan agar kamu tetap kuat dalam menjalani hidup.

2844. Lebih baik digigit oleh seorang sahabat daripada dicium oleh seorang musuh.

2845. Jangan pernah anda menggunjingkan orang lain, karena akan lebih baik mulai untuk merencanakan dan melakukan apa yang menjadi tujuan anda.

2846. Kehidupan ini hanyalah sebuah perjalanan, Allah dan surga-Nya lah tujuan kita yang paling utama.

2847. Tidak ada seorang pun yang akan membuatmu kecewa kecuali kamu sendiri yang mengizinkannya.

2848. Kita tidak akan pernah mencapai kesuksesan sejati kecuali kita menyukai apa yang kita kerjakan.

2849. Mengucapkan kata-kata lebih mudah dibanding bertindak. Karenanya orang yang bijak adalah orang yang mampu mebuktikkan ungkapannya.

2850. Hidup itu sederhana, namun seringkali kita lah yang membuatnya menjadi sulit.

Ibnu Nathur, Uskup Kota Iliya, Romawi



Ibnu Nathur adalah seorang uskup di  kota Iliya di Syam, salah satu daerah kekuasaan Kerajaan Romawi, ia juga sahabat sang Kaisar Romawi, Hiraqla (Hiraklius).
Saat Hiraqla menerima surat seruan Nabi SAW untuk masuk Islam, yang dibawa sahabat Dihyah al Kalbi RA, ia mengkonfirmasi lebih lanjut surat beliau itu dengan Ibnu Nathur. Sang Uskup membacakan ayat-ayat Injil yang membenarkan Kenabian Nabi Muhammad SAW, kemudian ia menyatakan dirinya memeluk Islam.

Hiraqla termenung cukup lama setelah mendengar pandangan dan pendapat, bahkan sikap sahabatnya tersebut untuk memeluk Islam. Ia sendiri sebenarnya juga mengakui kenabian Rasulullah SAW, sebelum meminta pendapat Ibnu Nathur. Tetapi karena beberapa alasan, termasuk takut kehilangan kekuasaan, ia tidak mengikuti jejak sahabatnya tersebut.

Pada hari ahadnya setelah ia memeluk Islam, Ibnu Nathur tidak muncul untuk memberikan khutbah dan ceramah di gereja seperti biasanya, padahal ‘jamaahnya’ telah berkumpul. Begitu pula pada hari-hari ahad berikutnya, dengan alasan ia sedang sakit. Orang-orang Romawi akhirnya jadi geram, apalagi melihat kedekatannya dengan orang Arab yang juga sahabat Nabi SAW, Dihyah al Kalbi. Mereka akhirnya memaksa sang uskup untuk keluar dari rumahnya.

Melihat perkembangan situasi dan kondisi yang seperti itu, Ibnu Nathur menulis surat kepada Nabi SAW dan menitipkannya pada Dihyah al Kalbi, dan berpesan agar menyaksikan apa yang akan terjadi atas dirinya. Ia minta Dihyah menyampaikan salamnya pada Nabi SAW dan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Setelah itu Ibnu Nathur keluar dengan pakaian putih, tidak dengan pakaian kebesaran gereja seperti biasanya. Di depan orang banyak orang, yang juga adalah para jamaahnya yang selama ini selalu mendengarkan dan menaati pengajarannya, Ibnu Nathur bersyahadat untuk menunjukkan keislamannya. Walau sebelumnya telah menduga karena kedekatannya dengan Dihyah al Kalbi, mereka terperangah juga dengan sikapnya yang sangat demontratif. Mereka menjadi sangat marah dan mengerubutinya, serta memukulinya hingga akhirnya Ibnu Nathur tewas terbunuh.

Kisah Julaibib Mendapatkan Jodoh



Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek.
Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini, tentu bukan ia sendiri yang menghendaki. Bukan pula orang tuanya.
Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu, atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar.
Julaibib yang tersisih tampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya.
Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan.
Abu Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib,
“Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!”
Demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.

Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi.
Julaibib menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad.
Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia tiada, tidak begitu dengan Rasulullah saw sang rahmat bagi semesta alam.
Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Nabi saw:
“Julaibib…,” begitu lembut beliau memanggil,
“Tidakkah engkau menikah?”
“Siapakah orangnya Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam,” kata Julaibib,
“Yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?” Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya.
Rasulullah saw juga tersenyum. Mungkin memang tidak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib.
Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah saw menanyakan hal yang sama.
“Julaibib, tidakkah engkau menikah?”
Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.
Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar.
“Aku ingin menikahkan putri kalian.” Kata Rasulullah saw pada si empunya rumah,“
“Betapa indahnya dan betapa barakahnya.” begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi_lah calon menantunya.
“Ooh.. Ya Rasulallah saw, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami.”
“Tetapi bukan untukku,” Kata Rasulullah saw,
“ku pinang putri kalian untuk Julaibib.”
“Julaibib?” nyaris terpekik ayah sang gadis.
“Ya. Untuk Julaibib.”
“Ya Rasulullah," terdengar helaan nafas berat.
“Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”

“Dengan Julaibib?” istrinya berseru,
“Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib.”
Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun,
“Siapa yang meminta?”
Sang ayah dan sang ibu menjelaskan:
“Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah saw? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah saw yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.”

Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini:
“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab :36)

Dan sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah;
“Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah.”

Doa yang indah. Pelajaran dari Kisah Julaibib Kita belajar dari Julaibib untuk tidak meratapi diri sendiri, untuk tidak menyalahkan takdir, untuk selalu pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tidak mudah menjadi Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas. Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia tidakkan membebani kita melebihi yang kita sanggup memikulnya.
Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertidakwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita.
Urusan kita adalah taat kepada Allah. Maka benarlah doa sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar baginya. Maka kebersamaan di dunia itu tidak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang istri shalehah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya.
Julaibib telah dihajatkan langit mesti tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tidak terlalu bersahabat padanya.

Saat syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi ia akan mengajarkan sesuatu kepada para sahabatnya. Maka ia bertanya diakhir pertempuran.
“Apakah kalian kehilangan seseorang?”
“Tidak, ya Rasulallah!”
Serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tidak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.
“Apakah kalian kehilangan seseorang?”
Sang Nabi bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.
“Tidak, ya Rasulallah!”
Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi.
Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri. Rasulullah saw menghela nafasnya.
“Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.
Para sahabat tersadar,
“Carilah Julaibib!”
Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh. Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau saw menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat hari berbangkit.
“Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tidak suka. Melampaui batas cinta dan benci. Karena hikmah sejati tidak selalu terungkap di awal pagi. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. Dan Dialah yang akan menyutradarai pentas kepahlawanan para aktor ketaatan. Dan semua akan berakhir seindah surga. Surga yang telah dijanjikanNya.
“Apalah artinya rupa yang cantik dan kedudukan yang tinggi, tapi rumah tangga porak peranda. Suami curang terhadap isteri, manakala isterinya juga bermain kayu tiga di belakang suami. Apalah yang dibanggakan dengan harta kekayaan yang melimpah ruah tetapi hati tetap tidak senang malah selalu bimbang dan cemas kerana diburu orang ke mana pergi. Memadailah rezeki yang sedikit yang Allah kurniakan tetapi berkah. Memadailah dengan suami yang dijodohkan tiada rupa asalkan suami tersebut dapat memberi kebahagiaan di dunia dan lebih-lebih lagi Akihrat.”