Cari Artikel

Kata Mutiara Persahabatan Dan Motivasi

2951. Tak banyak yang meninggalkan jejak istimewa dari orang-orang yang pernah berteman denganku kecuali kamu sahabat terbaikku.

2952. Bisa memahami, bijak adalah perbedaan dan persamaan tentang nilai-nilai kebaikan dalam persepsi norma-norma kemanusiaan.

2953. Tiada manusia yang berjaya didalam seluruh yang dikerjakannya serta kewujudan kita ini sesungguhnya harus meniti kegagalan. yang mutlak adalah kita tidak jadi lemah semasa kegagalan itu berlangsung serta kekalkan usaha sampai ke akhir hayat.

2954. Cinta memberikan alasan untuk tersenyum dan memberikan waktu yang indah untuk tertawa. Tapi terkadang cinta juga memberikan kenangan yang tak akan pernah dilupakan.

2955. Bijak adalah demokratis dan menerima semua kritikan dengan pikiran terbuka dan lapang dada, jika di kritik tidak terima, maka itu namanya “sok bijak”.

2956. Anda bisa mengetahui semakin banyak perihal diri seseorang itu dari adab serta pertanyaannya, tidak dari jawabannya.

2957. Kebahagiaan adalah milik mereka yang memiliki impian dan punya keberanian untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.

2958. Tiap-tiap jiwa yang dilahirkan sudah tertanam dengan benih untuk meraih keunggulan hidup. namun benih itu tak lagi tumbuh kalau tidak dibarengi dengan keberanian.

2959. Hanya bisa menunggu waktu untuk mengubah keadaan persahabatan kita seperti dulu.

2960. Teman sejati adalah ia yang bersedia masuk dalam kehidupanmu saat seluruh dunia berjalan meninggalkanmu.

2961. Aku sayang kepadamu hanya sebatas sahabat, maaf karena aku masih takut untuk sakit hati.

2962. Sahabat sejati ialah orang yang tidak pernah pura-pura tidak mengenal ketika jarak sudah memisahkan, namun masih tetap tersenyum bahagia ketika ia bertemu.

2963. Jangan pernah pandang kesalahan yang pernah dia lakukan, namun pandanglah semua kebaikan yang pernah dia lakukan.

2964. Persahabatan meningkatkan kebahagiaan, dan meredakan kesengsaraan, dengan cara menggandakan kegembiraan kita, dan membagi kesedihan kita.

2965. Ada disaat kita sedang kesusahan, mendukung di saat kita senang, dialah sahabat.

2966. Sahabat. Maafkan aku kerana prnah melukai hatimu. Mungkin itu salah satu kekurangan aku.

2967. Tak semua orang akan perlakukanmu dengan baik, namun jika kamu menemukannya, jangan lepaskan! Mereka akan buatmu bahagia.

2968. Jangan hanya melihat Fisik karena cinta bukan sekedar memuji.

2969. Semua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa.

2970. Katakanlah ini kepada orang yang mengatakan bahwa Anda tidak akan bisa: Watch me! Lalu buktikan bahwa Anda benar.

2971. Ketika seseorang yang sangat kamu percaya mendustaimu, ketahuilah bahwa kamu tengah belajar untuk lebih percaya pada dirimu sendiri.

2972. Jika Anda sedang benar, dan bila Anda sedang salah, jangan terlalu takut. Keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan naik Anda.

2973. Atas setiap masalah-masalah yang dihadapkan dengan doa, akan selalu ada jalan keluar yang tak terduga-duga.

2974. Bahagia bukan berarti memiliki segalanya. Bahagia berarti tidak membandingkan milik kita dengan milik orang lain.

2975. Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.

2976. Hanya orang hebat yang terdorong dan berusaha sekuat tenaga untuk membuat orang berkata "Ya" saat mereka ingin berkata "Tidak".

2977. Bukan hanya mereka yang memiliki semuanya, namun mereka yang memiliki hati yang prima yang dapat membuat kamu benar-benar bahagia.

2978. Dengan semangat, kamu pasti bisa. Bersemangatlah dengan hati, agar semangat kamu tetap di jalan kebenaran.

2979. Terkadang kita selalu saja membicarakan kekurangan orang lain tanpa kita berfikir tuk membicarakan kekukaran kita sendiri.

2980. Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana.

2981. Kehebatan seseorang tidak diukur dari kekuatannya, tapi diukur dari bagaimana dia bangun dan berdiri tegap setiap kali dia terjatuh.

2982. Rasa takut hanya akan membuatmu lemah dan kehilangan kepercayaan diri, hadapilah rasa takut itu dan truslah melangkah.

2983. Semoga hati Anda selalu ringan dalam kegembiraan dan kantung Anda berat dengan rezeki.

2984. Betapa pun gelapnya hidupmu, kesempatan untuk menjadi lebih baik dan lebih berbahagia selalu ada di dekatmu.

2985. Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup, Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

2986. Kesuksesan adalah keberanian untuk mewujudkan impian-impian besar anda.

2987. Kamu mungkin belum sehebat harapanmu, namun kamu tidaklah selemah yang kamu pikirkan.

2988. Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi kesederhanaan yang akan membuatmu tampak istimewa.

2989. Hidup berakhir saat kamu berhenti bermimpi. Harapan hilang saat kamu berhenti percaya. Dan cinta gagal saat kamu berhenti peduli.

2990. Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan. Dan tidak ada kesungguhan tanpa kesabaran.

2991. Bukan yang Anda kerjakan yang akan memperkaya kehidupan Anda, tapi kebaikan yang terkandung di dalam yang Anda kerjakan.

2992. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu- satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.

2993. Jangan pernah sekalipun engkau menengok kehidupanmu dimasa lalu, tengoklah kehidupanmu dimasa mendatang.

2994. Kesempurnaan itu bukannya tanpa retak, tanpa cacat, namun kesuksesan saat memoles kelemahan-kelemahan itu jadi sesuatu kemenangan.

2995. Bisa memahami, bijak adalah perbedaan dan persamaan tentang nilai-nilai kebaikan dalam persepsi norma-norma kemanusiaan.

2996. Tiap-tiap jiwa yang dilahirkan sudah tertanam dengan benih untuk meraih keunggulan hidup. namun benih itu tak lagi tumbuh kalau tidak dibarengi dengan keberanian.

2997. Hidup itu terlalu pendek untuk selalu khawatir dan terlalu panjang untuk menunggu.

2998. Kemewahan memberikan hati kenyamanan sesaat, kesederhanaan memberikan hati kenyamanan yang abadi.

2999. Bantulah sesama yang sedang membutuhkan, karena suatu saat akan terasa sakit jika tidak ada orang lain yang menolong disaat kita membutuhkan.

3000. Ucapkan syukur kepada Tuhan setiap pagi ketika bangun tidur karena anda masih punya sesuatu untuk dikerjakan, lepas dari anda suka atau tidak.

Zaid Bin Datsinah RA



Zaid bin Datsinah RA, seorang sahabat Anshar yang termasuk dalam kelompok sepuluh sahabat dibawah pimpinan Ashim bin Tsabit. Kelompok sahabat ini dikirim Nabi SAW untuk mematai-matai kaum Quraisy (atau dalam riwayat lain, atas permintaan Bani Adhal dan Qarah untuk mendakwahi kaumnya). Kemudian mereka ini dikhianati sehingga terjadi pertempuran tidak seimbang dengan 100 orang kafir, delapan orang menemui syahidnya, Zaid bin Datsinah dan Khubaib bin Adi tertawan, dan dijual kepada orang-orang Quraisy di Makkah. Zaid dibeli oleh Shafwan bin Umayyah dengan harga 50 ekor unta.

Pada waktu yang ditetapkan untuk eksekusi, Zaid dibawa ke suatu tempat di luar Masjidil Haram. Orang-orang telah berkumpul untuk melihat hukuman mati yang akan dijatuhkan kepada Zaid. Sebagian orang-orang kafir melemparinya dengan anak panah sambil membujuknya kembali murtad. Tetapi ia tidak bergeming sedikitpun dan memasrahkan dirinya kepada Allah.

Abu Sufyan bertanya kepadanya,
"Maukah kau, jika kepalamu yang akan dipenggal ini digantikan dengan kepala Muhammad, dan kamu dibebaskan sehingga bisa berkumpul dan bergembira bersama keluargamu?"

Tetapi Abu Sufyan dan orang-orang kafir itu memperoleh jawaban yang mengejutkan, Zaid berkata,
"Demi Allah, kehidupanku bersama keluargaku tidak akan menjadi senang, jika aku membiarkan duri sekecil apapun menusuk badan kekasihku, Muhammad."

Abu Sufyan berkata,
"Kasih sayang yang ditunjukkan sahabat-sahabatnya kepada Muhammad tidak ada bandingannya."

Shafwan telah menugaskan salah satu hamba sahayanya bernama Nisthas untuk membunuh Zaid, ia menikam tubuh Zaid dengan lembing sehingga menemui syahidnya. Sebelum ajal menjemputnya, ia sempat berkata,
"Ya Allah, sampaikan salamku kepada Rasulullah SAW….!"

Nabi SAW yang berada di Madinah mendengar salam yang disampaikannya lewat malaikat Jibril, dan beliau membalasnya, sambil mengabarkan pada sahabat-sahabat lainnya tentang pembunuhan Zaid dan Khubaib oleh orang kafir Quraisy

Amal Yang Tertolak



Suatu malam Mu'adz bermaksud menemui Rasulullah SAW, tetapi ternyata beliau sedang mengendarai unta, entah hendak pergi kemana? Melihat kedatangannya, beliau meminta Mu'adz naik ke belakang beliau, berboncengan berdua, unta pun melanjutkan perjalanan. Beliau memandang ke langit, setelah menyanjung dan memuji Allah SWT, beliau bersabda kepada Mu'adz,
"Wahai Mu'adz, aku akan menceritakan suatu kisah kepadamu, jika engkau menghafalnya akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika engkau meremehkannya, engkau tidak akan punya hujjah (argumentasi) di hadapan Allah kelak."

Nabi SAW menceritakan, bahwa sebelum penciptaan langit dan bumi, Allah telah menciptakan tujuh malaikat. Setelah bumi dan langit tercipta, Allah menempatkan tujuh malaikat tersebut pada pintu-pintu langit, menurut derajat dan keagungannya masing-masing. Allah juga menciptakan malaikat yang mencatat dan membawa amal kebaikan seorang hamba ke langit, menuju ke hadirat Allah, yang disebut dengan malaikat hafadzah.

Suatu ketika malaikat hafadzah membawa ke langit, amalan seorang hamba yang berkilau seperti cahaya matahari. Ketika sampai di langit pertama, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit pertama itu berkata,
"Tamparkan amalan ini ke wajah pemiliknya. Aku adalah penjaga (penyeleksi) orang-orang yang suka mengumpat (Ghibah, jawa: ngerasani). Aku ditugaskan untuk menolak amalan orang yang suka ghibah. Allah tidak mengijinkannya melewatiku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat yang lain, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang sangat banyak dan terpuji. Ia berhasil melalui langit pertama karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah.

Ketika sampai di langit kedua, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke dua itu berkata,
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya, sebab ia beramal dengan mengharap duniawiah. Allah menugaskan aku untuk menolak amalan seperti ini dan melarangnya melewati aku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat yang lain lagi, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang sangat memuaskannya, penuh dengan sedekah, puasa dan berbagai kebaikan lainnya, yang dianggapnya sangat mulia dan terpuji. Ia berhasil melalui langit pertama dan kedua karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah dan tidak mengharapkan balasan duniawiah.

Ketika sampai di langit ke tiga, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke tiga itu berkata,
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya!! Aku adalah malaikat penjaga kibr (kesombongan), Allah menugaskan aku untuk menolak amalan orang yang suka sombong (bermegah-megahan) dalam majelis. Allah tidak mengijinkannya melewati aku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Saat yang lain lagi, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang bersinar seperti bintang kejora, bergemuruh dengan penuh dengan tasbih, puasa, shalat, haji dan umrah. Ia berhasil melalui langit pertama, ke dua dan ke tiga karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah, tidak mengharapkan balasan duniawiah dan juga tidak sombong.

Ketika sampai di langit ke empat, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke empat itu berkata
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya!! Aku adalah malaikat penjaga sifat ujub. Allah menugaskan aku untuk menolak amalan orang yang disertai ujub. Allah tidak mengijinkannya melewati aku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat yang lain, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang sangat mulia, terdiri dari jihad, haji, umrah dan berbagai kebaikan lainnya sehingga sangat cemerlang seperti matahari. Ia berhasil melalui langit pertama hingga ke empat, karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah, tidak mengharapkan balasan duniawiah, tidak sombong dan juga tidak ujub dalam beramal.

Ketika sampai di langit ke lima, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke lima itu berkata
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya!! Aku adalah malaikat penjaga sifat hasud (iri dengki). Meskipun amalannya sangat baik, tetapi ia suka hasud kepada orang lain yang mendapatkan kenikmatan Allah. Itu artinya ia membenci Allah yang memberikan kenikmatan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Allah tidak mengijinkannya melewati aku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat lainnya, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang sangat sempurna dari wudhu, shalat, puasa, haji dan umrah. Ia berhasil melalui langit pertama hingga ke lima, karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah, tidak mengharapkan balasan duniawiah, tidak sombong, tidak ujub dalam beramal, dan juga tidak suka hasud pada orang lain.

Ketika sampai di langit ke enam, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke enam itu berkata,
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke wajah pemiliknya. Aku adalah malaikat penjaga sifat rahmah. Allah menugaskan aku untuk menolak amalan orang yang tidak pernah mengasihani orang lain. Bahkan jika ada orang yang ditimpa musibah, ia merasa senang. Allah tidak mengijinkannya melewati aku untuk mencapai langit berikutnya."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat lain lagi, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba yang bersinar-sinar seperti kilat menyambar dan bergemuruh laksana guruh menggelegar, terdiri dari shalat, puasa, haji, umrah, wara’, zuhud dan berbagai amalan hati lainnya. Ia berhasil melalui langit pertama hingga ke enam, karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah, tidak mengharapkan balasan duniawiah, tidak sombong, tidak ujub dalam beramal, tidak suka hasud pada orang lain, dan juga seorang yang penuh kasih sayang (rahmah) pada sesamanya.

Ketika sampai di langit ke tujuh, malaikat hafadzah memuji amalan yang dibawanya di hadapan para malaikat yang tinggal di sana. Tetapi malaikat penjaga pintu langit ke tujuh itu berkata,
"Berhenti!! Tamparkanlah amalan ini ke muka pemiliknya!! Aku adalah malaikat penjaga sifat sum’ah (suka pamer). Allah menugaskan aku untuk menolak amalan orang yang suka memamerkan amalannya untuk memperoleh ketenaran, derajad dan pengaruh terhadap orang lain. Amalan seperti ini adalah riya', dan Allah tidak menerima ibadahnya orang yang riya'. Allah tidak mengijinkannya melewati aku untuk sampai ke hadirat Allah SWT."

Maka para malaikat yang menghuni langit itu melaknat pemilik amalan tersebut.

Pada saat lainnya, malaikat hafadzah membawa ke langit, amal saleh seorang hamba berupa shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak mulia, pendiam suka berdzikir, dan beberapa lainnya yang tampak sangat sempurna. Ia berhasil melalui langit pertama hingga ke tujuh karena pemiliknya bukan seorang yang suka ghibah, tidak mengharapkan balasan duniawiah, tidak sombong, tidak ujub dalam beramal, tidak suka hasud pada orang lain, seorang yang penuh kasih sayang (rahmah) pada sesamanya, dan juga tidak suka memamerkan amalannya (sum’ah). Para malaikat dibuat terkagum-kagum sehingga mereka ikut mengiring amalan itu itu sampai di hadirat Allah SWT.

Ketika amal tersebut dipersembahkan malaikat hafadzah, Allah berfirman,
"Hai malaikat hafadzah, Aku-lah yang mengetahui isi hatinya. Ia beramal bukan untuk Aku tetapi untuk selain Aku, bukan diniatkan dan diikhlaskan untuk-Ku. Aku lebih mengetahui daripada kalian, dan Aku laknat mereka yang menipu orang lain dan menipu kalian (malaikat hafadzah, dan malaikat-malaikat lainnya yang menganggapnya sebagai amalan hebat), tetapi Aku tidak akan tertipu olehnya. Aku-lah yang mengetahui hal-hal ghaib, Aku mengetahui isi hatinya. Yang samar, tidaklah samar bagi-Ku, Yang tersembunyi, tidaklah tersembunyi bagi-Ku. Pengetahuan-Kuatas segala yang telah terjadi, sama dengan Pengetahuan-Ku atas segala yang belum terjadi. Ilmu-Ku atas segala yang telah lewat, sama dengan Ilmu-Ku atas segala yang akan datang. Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang terdahulu, sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang kemudian. Aku yang paling mengetahui segala sesuatu yang samar dan rahasia, bagaimana bisa hamba-Ku menipu dengan amalnya. Bisa saja mereka menipu mahluk-Ku tetapi Aku Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib….tetaplah laknat-Ku atas mereka…!!"

Tujuh malaikat di antara tiga ribu malaikat juga berkata,
"Ya Allah, kalau demikian keadaannya, tetaplah laknat-Mu dan laknat kami atas mereka….!!"

Kemudian para malaikat dan seluruh penghuni langit berkata,
"Ya Allah, tetaplah laknat-Mu dan laknat orang-orang yang melaknat atas mereka…!!"

Begitulah, panjang lebar Nabi SAW menceritakan kepada Mu'adz bin Jabal, dan tanpa terasa ia menangis tersedu-sedu di boncengan unta beliau. Ia berkata di sela tangisannya,
"Ya Rasulullah, bagaimana aku bisa selamat dari semua yang engkau ceritakan itu??"
"Wahai Mu'adz, ikutilah Nabimu dalam masalah keyakinan!!" Kata Nabi SAW.
"Engkau adalah Rasulullah, sedangkan aku hanyalah Mu'adz bin Jabal. Bagaimana aku bisa selamat dan terlepas dari semua itu…" Kata Mu'adz.
"Memang begitulah,” Kata Nabi SAW, “Jika ada kelengahan dalam ibadahmu, jagalah lisanmu agar tidak sampai menjelekkan orang lain, terutama jangan menjelekkan ulama….."

Panjang lebar Nabi SAW menasehati Mu'adz bin Jabal, yang intinya adalah menjaga lisan dan hati, jangan sampai melukai dan menghancurkan pribadi orang lain. Akhirnya beliau bersabda,
"Wahai Mu'adz, yang aku ceritakan tadi akan mudah bagi orang yang dimudahkan Allah. Engkau harus mencintai orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu. Bencilah (larilah) dari sesuatu yang engkau membencinya (yakni, akibat buruk yang diceritakan Nabi SAW di atas), niscaya engkau akan selamat…!"

Rasulullah SAW tahu betul bahwa Mu'adz bin Jabal sangat mengetahui hukum-hukum Islam (Fikih), yang pada dasarnya bersifat lahiriah. Dengan menceritakan kisah tersebut, beliau ingin melengkapi pengetahuan dan pemahamannya dari sisi batiniah, sehingga makin sempurna pengetahuan keislamannya. Dan tak salah kalau kemudian Nabi SAW pernah bersabda,
"Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari kiamat!"

Sebagaimana umumnya para sahabat Anshar, Mu’adz hampir tidak pernah terlewat dalam berbagai perjuangan dan jihad bersama Rasulullah SAW. Perang Badar, Uhud, Khandaq dan berbagai pertempuran lain diterjuninya. Ketika Nabi SAW wafat, Mu’adz sedang berada di Yaman untuk mengemban tugas Nabi SAW, menjadi Qadhi dan mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada penduduknya, yang kebanyakan memeluk Islam pada masa-masa akhir kehidupan Rasulullah SAW. Mu’adz sendiri meninggal pada masa Khalifah Umar bin Khaththab akibat wabah penyakit thaun yang melanda kota Amwas, antara Ramalah dan Baitul Maqdis, termasuk wilayah Syam.

Mahasiswa Mati Seperti Keledai | Kuda



Kisah ini amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media masa setempat dan menjadi buah bibir orang-orang disana.
Di halaman Universitas 'Ain Syam, fakultas pertanian di Mesir, berdiri seorang Mahasiswa sambil memegang jam tangannya lalu berteriak lantang;
"Jika memang Allah ada, silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari sekarang!"

Ini merupakan kejadian langka dan disaksikan oleh para mahasiswa dan dosen di kampus tersebut.
Detik berganti menit, menit berjalan hingga pada menit ke 60 alias satu jam dari mahasiswa itu.

Mengetahui belum ada gejala dari ucapannya, mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan kesombongan dan tantangan sambil berkata kepada teman-temannya;
"Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika Allah ada sudah pasti Dia mencabut nyawa saya?"
Diantara mereka ada yang menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengejeknya, ada pula yang beranggapan;
"Sesunnguhnya Allah hanya menundanya karena hikmahNya dibalik itu"
Mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing.

Sementara si mahasiswa yang lancang tadi, pulang ke rumahnya dengan keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan dia telah membuktikan dengan dalil 'Aqly yang belum pernah dilakukan oleh siapaun kalau Allah benar tidak ada dan bahwa manusia diciptakan secara serampangan, tidak mengenal Rabb, tidak ada hari kebangkitan dan hari hisab.

Dia masuk ke rumah, ternyata ibunya sudah menyiapkan makan siang untuknya, dan ayahnya sudah menunggu sambil duduk dihapan hidangan. Mahasiswa ini lantas menuju ke wostapel di dapur, dia berdiri disitu sambil mencuci muka dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Ketika sedang dalam keadaan yang demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur disitu, lalu tidak bergerak-gerak lagi untuk selamanya. Dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi.

Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena ada air yang masuk ke telinganya.

Mengetahui hal ini, Dr. Abdur Razzaq Naufal-rahima-hullah berkata;
"Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai"

Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air masuk ke telinga keledai atau kuda seketika ia akan mati.

Berhentilah Mengeluh



Pantaskah kita mengeluh? Padahal kita telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia.

Layakkah kita berkeluh kesah?
Padahal kita telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatunya.

Apakah kita bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab kita?
Janganlah kekuatan yang ada pada diri kita, terjungkal karena kita berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati kita. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena kita tidak tahu jawaban dari masalah kita tersebut.
Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kita. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak kita. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding kita. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh.
Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali.
Jika demikian masihkan kita lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?