Cari Artikel

Kisah Abu Thalhah RA Mewakafkan Kebunnya



Anas ra meriwayatkan bahwa Abu Thalhah ra adalah seorang sahabat yang memiliki kebun terbaik dan terbanyak jumlahnya di kota Madinah. Salah satunya di kenal dengan nama 'Birha'. Kebun inilah yang paling sering di kunjungi olehnya. Kebun ini terletak tidak jauh dari mesjid Nabi dan air telaganya pun terasa segar. Rasulullah saw sering juga mengunjungi kebun ini untuk meminum air dari telaga itu.

Ketika Allah swt menurunkan ayat berikut ini:
“Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (Qs.Ali imran ayat 92)
Maka Abu Thalhah segera menjumpai Rasulullah saw dan mengemukakan hasratnya,
“Wahai Rasulullah! Saya sangat mencintai Birha. Tetapi karena Allah swt telah memerintahkan kita supaya menafkahkan harta benda yang kita cintai, maka saya serahkan kebunku ini untuk dibelanjakan di jalan Allah swt. Sebagaimana yang dikehendaki-Nya.”
Dengan perasaan gembira Rasulullah saw bersabda,
“inilah suatu pemberian yang mulia (di sisi Allah). Saya berpendapat, akan lebih berguna jika engkau membagikan pemberianmu ini kepada kalangan ahli warismu sendiri.”

Akhirnya Abu Thalhah menerima nasihat Rasulullah saw agar kebun tersebut di bagikan kepada keluarganya. (Darrul Mantsur)

Hikmah dari cerita di atas:
Adakah dari kalangan kita yang sanggup memberikan benda kesayangannya semata-mata karena Allah swt yang hasrat itu timbul setelah mengingat ayat suci al-qur'an atau setelah mendengar uraian khutbah? Walaupun ada, biasanya setelah usia lanjut menjelang akhir hayat atau orang yang tidak ada harapan lagi untuk hidup. Kadang-kadang kita merasa khawatir dengan warisan yang akan diberikan kepada anak cucu kita. Akhirnya hal itu membuat kita tidak jadi melaksanakan niat kita untuk mewakafkan dan meyedekahkannya. Bertahun-tahun kita memikirkan itu namun tidak terpikir bahwa masalah hidup kita sekarang ini adalah tanggung jawab diri kita. Sedangkan setelah kita meninggal nanti, apa yang akan terjadi dengan sendirinya pasti terjadi. Berbeda jika kita akan menghadapi acara pernikahan umpamanya, kita tidak merasa cemas dan Khawatir untuk berhutang kepada orang lain.
(Sumber Himpunan Kitab fadhail Amal Hal: 642)

Seorang Bocah Dan Sekantong Paku



Konon Ahmad adalah bocah yang sulit diatur… sifatnya yang gampang marah dan keras kepala, menjadikannya sering bertengkar dan berkata kasar kepada orang lain.
Suatu ketika, ayahnya memanggilnya lalu memberikan sekantong paku kepadanya;
“Nih, tiap kali kau bertengkar atau berkata kasar kepada siapa pun, tancapkan sebatang paku di pagar itu” kata ayahnya.

Di hari pertama, Ahmad menancapkan sebanyak 32 batang paku di pagar… dan setelah seminggu berlalu, ia demikian terkejut melihat banyaknya paku-paku yang tertancap di pagar. Ia pun memutuskan untuk lebih mengendalikan dirinya dan mengurangi jumlah paku yang harus dia tancapkan tiap hari.
Ternyata benar, ia berhasil mengurangi jumlah paku yang harus ditancapkannya tiap hari… dan saat itulah ia mulai sadar bagaimana cara mengendalikan diri. Baginya, hal tersebut lebih mudah dari pada harus menancapkan paku di pagar setiap hari.

Demikian Si Ahmad melalui hari-hari berikutnya… hingga tibalah suatu hari dimana ia tidak lagi menancapkan sebatang paku pun di pagar! Ketika itulah Ahmad melapor kepada Ayahnya, dan mengatakan bahwa ia tidak perlu lagi menancapkan sebatang paku pun…
Sang Ayah pun berkata kepadanya:
“Hmm… baiklah, sekarang cabutlah sebatang paku setiap harinya, jika kamu berhasil melewati hari itu tanpa berkata kasar atau bertengkar dengan siapa pun…”

Hari demi hari berlalu cukup lama hingga akhirnya Ahmad berhasil mencabut seluruh paku tersebut. Ia pun melapor kepada ayahnya bahwa seluruh paku di pagar telah dicabutnya kembali. Maka Sang ayah mengajaknya ke pagar sembari berkata: “Hmm, bagus bagus… kerjaanmu cukup baik… tapi, coba perhatikan lubang-lubang bekas paku yang kau tancapkan di pagar, ia takkan kembali seperti sedia kala! Wahai Anakku… ketika kamu bertengkar dan marah dengan seseorang, kamu akan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik… kamu meninggalkan mereka dengan luka yang dalam seperti lubang-lubang yang kau lihat ini… benar, kau bisa saja menikam seseorang lalu mencabut pisau tadi dari perutnya; akan tetapi, kau pasti akan meninggalkan bekas luka yang dalam! Karenanya, percuma saja kamu menyesali perbuatanmu itu berkali-kali, karena toh bekas lukanya tetap ada, dan ingatlah bahwa luka akibat lisanmu adalah lebih menyakitkan dari pada tikaman”.

Al Mutanabbi mengatakan:

جِرَاحَاتُ السِّنَانِ لَهَا الْتِئَامُ وَلاَ يَلْتَئِمْ مَا جَرَحَ اللِّسَانُ

Luka karena senjata dapat sembuh kembali, Namun takkan sembuh bila lisan yang melukai.

Cara Menutupi Kekurangan Amal Perbuatan



Sabda Rasulullah SAW kepada Mu'adz,
"Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan;
- Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
- Bacalah Al-Qur'an
- Tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
- Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
- Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.
- Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
- Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.
- Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.
- Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
- Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu. Niscaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah SWT yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah SAW,
"Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."
Kata Mu'adz,
" Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?"
Sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah SWT."

Asal Usul Hajar Aswad



Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no. 877. Shahih menurut Syaikh Al Albani)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَكَانَ أَشَدَّ بَيَاضاً مِنَ الثَّلْجِ حَتَّى سَوَّدَتْهُ خَطَايَا أَهْلِ الشِّرْكِ.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hajar aswad adalah batu dari surga. Batu tersebut lebih putih dari salju. Dosa orang-orang musyriklah yang membuatnya menjadi hitam.” (HR. Ahmad 1: 307. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa lafazh ‘hajar Aswad adalah batu dari surga’ shahih dengan syawahidnya. Sedangkan bagian hadits setelah itu tidak memiliki syawahid yang bisa menguatkannya. Tambahan setelah itu dho’if karena kelirunya ‘Atho’)

Keadaan batu mulia ini di hari kiamat sebagaimana dikisahkan dalam hadits,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْحَجَرِ « وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad,
“Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.” (HR. Tirmidzi no. 961, Ibnu Majah no. 2944 dan Ahmad 1: 247. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan dan Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).

Kata Mutiara Cinta Penuh Makna




1751. Seorang yang buta, sambil mengetokkan tongkatnya ke tanah dan dengan menangis dia berkata:
"Cinta adalah kabut tebal, yang menyelimuti jiwa pada semua sisinya dan menyelubungi gambaran keberadaan dirinya, atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang, tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang menggema di lembah-lembah"

1752. Seorang anak kecil berumur 5 tahun sambil tertawa dan berkata,
"Cinta adalah ayahku, dan cinta adalah ibuku. Hanya ayah dan ibuku yang mengetahui tentang cinta"

1753. Setelah melakukan semua ini, dia tersenyum dan dari balik kata-katanya yang lembut dan ungkapan cintanya, dia sembunyikan syahwat dan nafsu hewaniah.

1754. Apakah kau melihat sesuatu kebaikan dalam diriku, kekasihku? Dan apakah kau memerlukan kebaikan? Kata-kata melukai dengan kemanisan, jadi apa seharusnya jawabanku? Andaikan dalam diriku memang ada sesuatu yang kau butuhkan, sahabatku, maka diriku milikmu seluruhnya. Kebaikan bukan dengan sendirinya kebajikan; ini lawan kata kebodohan. Dapatkah kebodohan tinggal di tempat yang penuh kasih sayang?

1755. Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan.

1756. Tuhanku, arah tujuanku adalah kepuasanku; aku adalah hari kemarinmu dan Dikau adalah hari esokku. Aku adalah akarmu di bumi dan Dikau adalah bungaku di langit, dan bersama-sama kita tumbuh di depan wajah matahari.

1757. Setiap orang pasti akan teringat akan cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di balik segala kepedihan misterinya.

1758. Aku adalah ombak. Aku dan pantai adalah sepasang kekasih. Angin menyatukan dan memisahkan kami. Aku datang dari atas temaram, untuk menggabungkan perak buihku dengan emas pasirnya, dan kusejukkan jiwanya yang membara dengan kelembabanku. Menjelang fajar kubacakan dalil gairah buat kekasihku, dan ia menarikku ke dadanya. Di senja hari kunyanyikan doa kerinduan, dan ia memelukku.

1759. Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia akan menyalibmu. Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemangkasanmu. Sebagaimana dia membumbung, mengecup puncak-puncak ketinggianmu, membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari, demikian pula ia menghujam ke dasar akarmu, mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah.

1760. Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.

1761. Cinta yang tidak memperbarui dirinya setiap hari akan menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi perbudakan.

1762. Setiap kali mendamba hati lain, hati yang bisa diajak untuk bersama-sama mereguk madu kehidupan dan menikmati kedamaian, sekaligus melupakan penderitaan hidup.

1763. Kita ini satu, kekuatanmu. Kau telah memasuki diriku dan salah satu dari kita tidak bisa memutus hubungan tanpa menghancurkan yang lain. Hubungan ini menjadi milik diri kita yang lebih besar. Aku tidak bisa berpikir, berimajinasi, mencipta dan bekerja tanpa kau, lebih dari pada tanpa diriku sendiri. Dan suatu hubungan harus kuat memikul derita seperti hubungan kita, dan menahan goncangan sedemikian rupa seperti masa-masa menyakitkan yang sudah kita lewati. Tetapi tanpa masa-masa menyakitkan itu, kukira hubungan ini tidak akan jadi begitu indah.

1764. Pandangan pertama kekasih adalah seperti sang jiwa yang digerakkan di atas permukaan air, yang dialirkan ke langit dan ke bumi. Pandangan pertama teman hidup menggemakan kata-kata Tuhan, "Biarkan saja apa adanya..".

1765. Jiwa yang penuh penderitaan menemukan ketenteraman saat disatukan dengan jiwa lain serupa. Mereka saling memeluk dengan mesra, seperti orang asing yang terhibur tatkala melihat orang asing lain di tempat yang jauh. Hati yang dipersatukan melalui perantaraan duka cita tidak akan terpisahkan oleh semaraknya kebahagiaan. Cinta yang dibasuh dengan air mata akan suci dan indah selamanya.

1766. Hidup manusia tidaklah bermula dari dalam kandungan dan tidak pernah berakhir di liang kubur. Dan cakrawala yang penuh oleh rembulan dan bintang-bintang ini tidaklah ditinggalkan oleh jiwa yang mencintai dan roh-roh yang berdasarkan gerak nurani.

1767. Orang-orang yang oleh cinta tidak diberi sayap tidak akan bisa terbang di balik awan untuk melihat dunia magis, di mana jiwaku dan jiwa kekasihku hidup bersama-sama di satu kebahagiaan yang menyedihkan. Mereka yang tidak dipilih oleh cinta mendengarkan ketika cinta memanggil-manggil.

1768. Kita akan melampaui senja, secara kebetulan membangunkan fajar dari dunia lain. Tapi cinta akan tetap tinggal, dan bekas-bekas jarinya takkan terhapus. Direstui menempa pembakaran, berloncatan bunga-bunga api, dan tiap bunga api adalah sebuah matahari. Itu lebih baik bagi kita, lebih arif, menemukan sebuah bayangan yang tersangkut dan tidur di bumi kedewasaan kita, dan biarkan cinta, manusia dan papa, memimpin hari yang akan tiba.

1769. Rasa cinta adalah hiburanku yang kala malam mendendangkan lagu-lagu kebahagiaan, membangunkanku di kala fajar, untuk mengungkap makna hidup. Cinta yang dianugerahkan oleh Tuhan dan terbebas dari rasa dengki karena harta, tak pernah menyakiti raga karena ia ada dalam jiwa. Ia adalah pertalian kokoh yang memandikan jiwa dalam ketabahan, yang mengisi jiwa dengan karunia. Kelembutan hati yang menciptakan harapan tanpa membingungkan jiwa. Keelokan yang mengubah bumi menjadi surga dan mengubah kehidupan ini menjadi mimpi indah.

1770. Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejar, untuk berbuat jahat atas namanya.

1771. Cinta hanya mengajarkan untuk melindungimu bahkan dari dirimu sendiri. Adalah cinta, yang bebas dari api, yang menahanku dari mengikutimu pergi ke tempat yang jauh. Cinta membunuh hasratku sehingga engkau bisa hidup bebas dan benar. Cinta yang terbatas mencari kepemilikan dari orang yang dicintai, namun cinta yang tak terbatas hanya mencari dirinya.

1772. Kekasihku, aku ingin engkau mencintaiku sebagai seorang penyair yang mencintai pikiran-pikiran yang selalu sedih. Aku ingin engkau mengingatku seperti musafir yang mengingat sebuah danau tenang di mana ia melihat bayang-bayang wajahnya terpantul, sebelum ia meneguk airnya. Aku ingin engkau mengingatku seolah-olah engkau seorang ibu yang tidak bisa melupakan putrinya yang mati saat ia masih kecil, sebelum ia mampu melihat cahaya.

1773. Cinta bukanlah kelemahlembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan; Cinta adalah kehidupan.

1774. Cinta adalah sarana untuk memahami dua jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci dari pada apa yang diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikan hati kita. Dan membawa keduanya bersama-sama.

1775. Hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon tanpa bunga dan buah. Cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa keharuman dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta, dan keindahan adalah tiga perkara dalam satu inti, yang berdiri sendiri, mutlak dan tidak bisa dipindahkan atau diubah.

1776. Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun pengaruh mereka di dunia adalah satu.

1777. Cinta adalah racun mematikan, nafas ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar menembus langit sampai dia jatuh tertutup embun, hanya untuk diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun, dan mati untuk selamanya.

1778. Disinilah cinta mulai menerjemahkan prosa kehidupan ke dalam himne yang digubah oleh malam, dan dinyanyikan oleh pagi. Di sinilah cinta menyingkapkan cadar, dan menerangi lekuk-lekuk hati, menciptakan puncak kebahagiaan kala suma menyembah Tuhan.

1779. Banyak hal yang kucintai, tetapi ternyata dibenci orang-orang. Sedangkan hal-hal yang kubenci, ternyata mereka cintai. Hal-hal yang kucintai saat masih kanak-kanak tetap kucintai sampai saat ini. Dan yang kucintai saat ini akan kucintai sampai akhir kehidupan nanti. Sebab menurutku cinta adalah segala yang dapat menghilangkannya dariku.

1780. Andai kata tidak tampak dan tidak terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa kekaburan dan getaran di angkasa. Demikian pula, apabila cinta tidak terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertip dan terberai oleh angin.

1781. Dua belas tahun? katamu dua belas tahun, kekasihku? Aku tidak mengukur kerinduanku dengan sebuah tongkat yang berkilauan. Aku juga tidak mampu mengucapkan kedalamannya. Sebab cinta adalah kerinduan yang mentahbiskan ukuran waktu.

1782. Cintaku padamu, wahai kekasih, akan tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan mempersatukan kita kembali.

1783. Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami memuliakan jiwa kami yang paling dalam, dan cinta merangkul kami.

1784. Didekat mereka terdapat sebuah batu, di mana terukir kalimat "Cinta telah menyatukan kami, lalu siapa yang dapat memisahkan kami? Kematian telah menjemput kami, lalu siapa yang dapat membawa kami kembali?".

1785. Aku mencintai kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.

1786. Cintanya penuh dengan kedamaian seperti damainya alam. Dia tak memiliki alasan untuk menyesuaikan diri denganmu, tidak pula memberimu pilihan untukmu. Engkau hanya melihat kenyataan seperti Alam. Engkau nyata dan dia juga nyata, dua kekuatan yang saling mencintai.

1787. Tak ada yang lebih indah dari pada hari-hari yang dihiasi cinta. Tak ada yang lebih menyakitkan daripada malam-malam yang penuh ketakutan, karena ditinggal cinta.

1788. Cinta yang terbatas ingin memiliki yang dicintai, tapi cinta yang tak terbatas hanya terbatas menginginkan cinta itu sendiri, cinta yang tumbuh dalam perpaduan kenaifan dan gairan masa muda, memuaskan diri dengan memiliki dan tumbuh dengan pelukan. Tapi cinta yang dilahirkan bersama segala rahasia malam tidak pernah puas dengan apa pun selain keabadian dan kelestarian dan ia hanya membungkuk dan patuh kepada Tuhan.

1789. Cinta adalah sebuah racun yang mematikan yang dipatukkan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racun tampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar, namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lahan.

1790. Cinta adalah anggur yang dihidangkan oleh pengantin perempuan waktu fajar, yang menguatkan jiwa-jiwa teguh dan memungkinkan mereka menuruni bintang gemintang.

1791. Cinta tak memberikan apapun, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh, dia pun tak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki ataupun dimiliki. Karena cinta telah cukup untuk cinta.

1792. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alamipun tak bisa mengubah perjalanannya.

1793. Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tak akan pernah tumbuh, dalam hitungan tahun bahkan generasi.

1794. Cinta kasih di dalam hati itu terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.

1795. Cinta adalah cahaya gaib yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kami merasa hidup laksana mimpi indah di antara keterjagaan yang satu dengan yang lain.

1796. Cinta membuat jalan keras menjadi lunak dan membalikkan kegelapan menjadi cahaya, serta kehormatan yang berada di hadapan jiwa menggalakkannya dari gairah dan keinginannya. Cinta diberikan Tuhan dalam hati. Kehormatan dicurahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran.

1797. Tak ada kekuatan di dunia ini dapat mengingkari kebahagiaanku, karena kebahagiaanku lahir dari pelukan dua roh yang disatukan dengan sikap saling memahami dan dipadukan oleh cinta.

1798. Janganlah menangis, Kekasihku. Cinta tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelayannya, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hentikan airmatamu, karena kita telah mengangkat sumpah.

1799. Hanya dengan cinta yang indah kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan. Aku tidak mempunyai pilihan lain kecuali berjuang setiap hari sampai kutemukan harta yang layak kuserahkan padamu, harta untuk membantu kita dalam mengarungi peziarahan hidup kita.

1800. Kau punya banyak kekasih, tapi hanya aku yang mencintaimu. Lelaki lain mencintai diri sendiri. Ketika berdekatan denganmu, aku mencintaimu dalam dirimu sendiri. Lelaki lain melihat kecantikan dalam dirimu yang akan memudar lebih cepat dari pada usia mereka mereka sendiri. Tapi aku melihat dalam dirimu kecantikan yang tak akan memudar, dan pada musim gugur usiamu, kecantikan itu tidak takut menatap dirinya sendiri dalam cermin, dan tak akan dicela. Hanya aku yang mencintai yang tak tampak dalam dirimu.