Maka ia pun membulatkan tegad untuk menyusul kekasihnya di tanah harapan, Darul hijah Madinah Al-Munawarah.
Adalah Wahab bin Qabus ra, ia sudah memeluk Islam sejak awal. Beliau memiliki banyak ternak kambing. Ketika dalam perjalanan menuju Madinah beliau mendengar Rasulullah saw dan sahabat sedang berjihad di medan peperangan Uhud.
Didapatinya medan Uhud yang begitu panas terik, ringkikan kuda menambah pikuk suasana. Unta-unta berlarian di hela penunggangnya, kilatan pedang menambah silau panas siang itu.
Nampak oleh Wahab bin Qabus ra Rasulullah saw sedang dikepung oleh musuh Allah, jumlahnya terlalu banyak dan Rasulullah saw menghadapi seorang diri karena sahabat-sahabat yang lain juga dalam kondisi yang sulit.
Dengan lantang dan penuh semangat Rasulullah saw bersabda;
"Barang siapa di antara kamu sekalian yang dapat menceraikan musuh ini, dia akan menjadi temanku ketika di Syurga kelak"
Wahab bin Qabus ra menyambut seruan itu dengan memacu kudanya kencang-kencang. Kini pedang terhunus telah ia siapkan menyambut musuh-musuh yang mengepung Rasulullah saw. Dia berhasil membubarkan mereka. Tapi gelombang pasukan kedua dan ketiga dari pihak musuh makin menjadi-jadi dan mereka berhasil merobohkan Wahab bin Qabus ra dari keduanya. Sahabat yang mulia ini telah menjemput syahidnya.
Peperangan telah usai, kini waktunya mengumpulkan jenazah para sahabat.
Sahabta Nabi saw Saad bin Wahab ra ketika melihat jenazah Wahab bin Qabus berkata;
"Aku sekali-kali tidak pernah melihat pejuang Islam yang benar-benar berjuang dengan beraninya tanpa sedikit pun tersingkap kegentaran di hatinya seperti Wahab ra. Aku melihat Rasulullah saw terpaku berdiri disisi mayatnya lalu bersabda; "Wahab! Wahab! Sesungguhnya kamu telah menyenangi hatiku. Semoga Allh akan memberi kemenangan terhadapmu"
Inilah bukti rasa cinta yang sebenarnya. Cinta yang tidak hanya terucap oleh lisan, tapi juga oleh amal nyata.
Wahab bin Qabus ra memberi kita teladan bagaimana menyenangkan hati Rasulullah saw.
Seorang penyair berkata;
Lelah dan letih aku menapaki jalan.
Aku tetap melangkah menuju yang kukasihi.....
Tak peduli gunung dan lautan membentang, mereka tak akan menghalangiku menuju Ridho Illahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar