Cari Artikel

Melihat Yang Tidak Ada



Dongeng motivasi ini menceritakan seorang anak yang kehilangan uang sebesar Rp 10.000. Dia begitu sedihnya dan menangis sejadi-jadinya.

Paman anak tersebut merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu.
“Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih sayang.
“Uang saya hilang. Rp 10.000.” katanya sambil terisak-isak.
“Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp 10.000 buat kamu. Jangan menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp 10.000. Namun, si anak tetap saja menangis. Kenapa?
“Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya.
“Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp 20.000.” kata anak itu dan terus menangis.

Pamannya bingung…
“Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.

Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.
“Kenapa sayang? Koq menangis sich. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis dari tadi yah?” tanyanya sambi menyeka air mata anaknya.
“Uang saya hilang Rp 10.000.” kata anaknya mengadu.
“Ooohhh. Lho itu punya uang Rp 10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran karena dia melihat anaknya memegang uang Rp 10.000
“Ini dari paman….  uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp 20.000.” jawabnya sambil terus menangis.
“Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp 20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp 20.000.

Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran, kemudian bertanya lagi.
“Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?”
“Kalau tidak hilang, uang saya Rp 50.000.”

Ayahnya hanya geleng-geleng kepala.
“Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil menggendong anaknya.

Dongeng motivasi ini nyata? Tidak juga, ini hanya rekayasa. Dalam kenyataannya banyak orang yang memiliki sikap seperti anak tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak ada, dia hanya melihat apa yang kurang, tanpa melihat sebenarnya dia sudah memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal nikmat Allah begitu banyaknya sudah dia terima.

Banyak orang mengeluh tidak bisa bisnis, sebab dia tidak punya uang untuk modal. Padahal modal hanyalah salah satu yang diperlukan dalam bisnis. Bisa jadi dia sudah punya waktu, punya tenaga, dan punya ilmu untuk bisnis. Namun dia tidak juga bertindak sebab dia hanya fokus melihat kekurangan, bukannya bertindak dengan memanfaatkan apa yang ada. Mulailah Bertindak Dari Yang Sudah Ada.

Bersyukurlah jika Anda merasa tersindir dengan dongeng motivasi diatas, artinya Anda perlu berubah sekarang.

Kata-Kata Bijak Dari Para Tokoh Dunia




3151. Waktu yang hilang tidak pernah kembali. (Benjamin Franklin)

3152. Kesuksesan bukanlah kecelakaan, keajaiban ataupun keberuntungan. (Brian Tracy)

3153. Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun. (George Bernard Shaw)

3154. Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)

3155. Kecantikan hanya kulit luar. Namun yang sangat penting adalah adanya keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. (Jennifer Lopez)

3156. Diam adalah lebih baik daripada mengucapkan kata-kata yang tanpa makna. (Pythagoraz)

3157. Anda tidak akan bisa lari dari tanggung jawab pada hari esok dengan menghindarinya pada hari ini. (Abraham Lincoln)

3158. Rasa kepuasan membuat orang miskin adalah seorang yang kaya, sementara rasa ketidakpuasan membuat orang-orang kaya menjadi seorang yang miskin. (Benjamin Franklin)

3159. Kelembutan dan kebaikan bukanlah tanda-tanda kelemahan dan putus asa, tetapi adalah penjelmaan sebuah kekuatan. (Kahlil Gibran)

3160. Pengetahuan ada dua macam: yang telah kita ketahui dengan sendirinya atau yang hanya kita ketahui dimana ia bisa didapatkan. (Samuel Johnson)

3161. Semua penemuan besar selalu berasal dari orang-orang yang perasaannya berlari mendahului pemikirannya. (C.h. Oarkhurst)

3162. Sikap adalah sebuah perbuatan kecil yang mampu menghasilkan perbedaan yang besar. (Winston Churchill)

3163. Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan. (Franklin D Roosevelt)

3164. Berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju kedepan. (Imam Syafi’i)

3165. Mereka yang berjiwa lemah tak akan mampu memberi maaf yang tulus. Pemaaf sejati hanya melekat bagi mereka yang berjiwa tangguh. (Mohandas Gandhi)

3166. Anda harus tahu Anda bisa menang. Anda harus berpikir Anda bisa menang, dan Anda harus merasakan Anda bisa menang. (Sugar Ray Leonard)

3167. Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing. Kita ada di sini untuk saling melengkapi. (Bill Mccartney)

3168. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick)

3169. Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga. (Harold W. Ruoff)

3170. Jika kita sungguh-sungguh menginginkan cinta, maka cintalah pada akhirnya yang justru menunggu kita. (Oscar Wilde)

3171. Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari undang-undang atau institusi. (Clarence Darrow)

3172. Ketika kita menjadi tua, waktu akan membuat kita dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kita, sebagai ganti dari orang-orang yang kita cintai. (J. Petit Senn)

3173. Tak melakukan apa-apa merupakan kekuatan setiap orang. (Samuel Johnson)

3174. Keberanian bukanlah ketidakhadiran rasa takut, tetapi melakukannya. (Montaigne)

3175. Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru merupakan jalan tak berketentuan menuju puncak sukses. (Lambert Jeffries)

3176. Salah satu fungsi diplomasi adalah untuk menutupi kenyataan dalam bentuk moralitas. (Will Dan Ariel Dunant)

3177. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

3178. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

3179. Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu. (Petrus Claver)

3180. Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)

3181. Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)

3182. Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)

3183. Tempat untuk berbahagia itu di sini. Waktu untuk berbahagia itu kini. Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia. (Robert G. Ingersoll)

3184. Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. (Michel De Montaigne)

3185. Untuk meraih kesuksesan, tidaklah cukup dengan melakukan yang terbaik. Terkadang kita harus melakukan apa yang diperlukan. (Winston Churchill)

3186. Kemakmuran adalah guru yang baik, namun kesulitan dan kekurangan adalah guru yang jauh lebih baik. (William Hazlitt)

3187. Mereka yang tidak mengambil pelajaran dari sejarah, maka mereka ditakdirkan untuk mengulanginya. (George Santayana)

3188. Lebih baik hidup satu tahun sebagai harimau daripada hidup 100 tahun sebagai domba. (Madonna)

3189. Bangsa yang nasionalismenya hancur adalah sasaran empuk untuk dirusak bangsa lain. (Muammar Khadafi)

3190. Orang-orang sukses yang saya kenal adalah mereka yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. (Bernard M Baruch)

3191. Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan kegigihan. (Samuel Johnson)

3192. Kesempatan emas seringkali dilewatkan banyak orang karena selintas terlihat seperti hal yang biasa-biasa dan sepele saja. (Thomas Alva Edison)

3193. Arti penting manusia bukan terletak pada apa yang dia peroleh, melainkan apa yang sangat ia rindukan untuk diraih. (Kahlil Gibran)

3194. Ketakutan adalah teman terbaik sekaligus musuh terburuk. Ini seperti api. Jika bisa mengendalikannya, itu bisa untuk memasak dan menghangatkan rumah. Sebaliknya jika tidak bisa mengendalikan justru akan membakar dan menghancurkan Anda. (Mike Tyson)

3195. Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi. (Chiang Kai-shek)

3196. Hidup seekor lebah lebih bernilai daripada binatang lain bukan lantaran ia pekerja giat, tapi karena ia lebih suka bekerja (menghasilkan madu) untuk kenikmatan pihak lain. (Anonim)

3197. Tak seorang pun pernah dihormati karena apa yang dia terima. Kehormatan adalah penghargaan bagi orang yang telah memberikan sesuatu yang berarti. (Calvin Coolidge)

3198. Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. (Thomas Hardy)

3199. Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)

3200. Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)

Jebakan Pisang



Sebuah Cerita Motivasi Tentang Kesuksesan yang insya Allah akan memberikan hikmah luar biasa jika kita bisa menerima inti dari hikmahnya dan mengaplikasikannya dalam hidup kita.

Tersebutlah ada seekor monyet yang hidup di benua afrika. Musim kurang bagus, sehingga makan sulit untuk didapat. Si monyet berkeliling mencari makanan ke berbagai tempat, kadang menemukan kadang juga tidak.

Sampai ke sebuah tempat, dia melihat sebuah pisang dalam sebuah wadah. Begitu menggiurkan, pisangnya sudah kuning dan besar. Pastinya enak untuk dimakan.

Si monyet pun menghampirinya, semakin dekat semakin jelas, bahwa pisang itu benar-benar pisang yang sudah matang dan harum sekali baunya.

Namun ada yang aneh, pisang itu berada dalam sebuah wadah.
Si monyet pun mencari cara, dan akhirnya dia menemukan sebuah lubang. Aha, ini dia cara mengambil pisang itu, pikirnya. Tanpa pikir panjang, dia pun memasukan tangannya untuk mengambil pisang tersebut.

Namun apa yang terjadi, tangannya sulit dikeluarkan. Dia tidak bisa mengeluarkan tangannya yang sedang mengenggam sebuah pisang. Dia mencoba berkali-kali menarik tangannya, namun tidak bisa terlepas.
Si monyet terus berkata,
“saya ingin pisang ini, saya lapar”. Sambil terus menarik-narik tangannya. Namun tidak juga terlepas. Dan kejadian ini terus berlangsung, sampai datang beberapa orang manusia yang menangkapnya.

Kasihan …


Dalam hidup ini, kebanyakan kita cendrung bergantung pada sesuatu atau seseorang  dan menolak untuk melepaskannya. Kita kemudian meyakinkan diri kita bahwa kita memang membutuhkannya, tidak bisa lepas, bahkan tidak bisa hidup tanpa orang atau benda ini.

Tentu saja, bukan hanya benda atau orang. Ketergantungan manusia juga bisa kepada berbagai keyakinan dan kebiasaanya. Dia tidak mau untuk melepaskan keyakinan tertentu, padahal keyakinan itu sebenarnya membatasi hidup dia.

Kita terus memegang pada apa yang kita miliki, pada keyakinan keliru dan pada kebiasaan fisik yang buruk. Masalahnya adalah hal tersebut kita anggap aman, pasti, dan sudah biasa.

Si monyet dalam waktu lama terus memegang pisang, sebab pisang tersebut sudah ada di depan mata. Dia tidak mau melepaskan pisang, sebab dia tidak melihat pisang yang lain. Dia anggap, pisang yang ada di depan dia adalah nyata, pasti, dan mudah (sudah digenggaman).

Coba, jika dia seandainya mau melepaskan pisang itu, kemudian mau berusaha lagi. Mungkin, peluangnya lebih besar, untuk mendapatkan makanan lain yang justru aman bagi dia.

Apakah Anda masih berpikir mencari yang pasti-pasti saja? Apakah Anda berpikir hanya mencari yang aman saja? Apakah Anda masih berpikir mencari yang mudah dan biasa saja?

Itulah pisang yang ada di genggaman Anda. Anda bisa terjebak dan anda tidak pernah kemana-mana. Mungkin nasib Anda tidak seperti monyet yang ditangkap manusia, namun Anda akan termakan waktu hidup dalam jebakan.

Ya, jebakan itu adalah yang biasa kita sebut zona nyaman. Lepaskan diri dari zona nyaman, agar Anda bisa memasuki zona sukses. Akan tidak akan pernah bisa mencapai zona sukses tanpa meninggalkan zona nyaman. Seperti Anda tidak akan pernah menggapai pulai baru jika tidak mau meninggalkan pulau lama.

Lepaskan Pisang Anda

Satu-satunya cara untuk bisa melampaui tempat di mana Anda berada sekarang ini adalah berkeinginan melepaskan hal-hal, orang-orang, kebiasaan-kebiasaan, dan kepercayaan-kepercaya yang membuat Anda tetap berada di tempat yang sama, bukan tempat yang Anda inginkan.

Maukah Anda melepaskan pisang Anda, atau tetap yakin bahwa Anda membutuhkannya dan Anda tidak bisa hidup tanpanya?

Ya, perlu keberanian untuk melepaskan pisang Anda. Perlu energi dan perlu pengrobanan untuk melepaskan pisang dalam genggaman untuk mencari pisang lain. Hanya saja, pisang yang ada dalam genggaman sebenarnya hanya ilusi, belum tentu bisa Anda dapatkan. Yang tadinya Anda anggap pasti, sebenarnya tidak ada.

Melupakan pisang membutuhkan tindakan berani, keputusan berani, visi yang jelas, kepercayaan baru yang lebih memberdayakan, dan ide brilian baru.

Ambilah keputusan, susunlah visi Anda dengan jelas, bangun kepercayaan yang memberdayakan, dan carilah ide-ide brilian yang bisa Anda lakukan untuk hidup yang lebih baik.

Istri-Istri Rasulullah SAW



Secara umum, seorang lelaki muslim diperbolehkan atau diijinkan menikahi wanita muslimah lainnya hingga empat orang, tetapi bukan berarti disunnahkan.
Al-Qur’an sendiri menyarankan untuk menikahi hanya satu wanita saja jika tidak bisa berbuat adil, khususnya dalam hal yang bersifat lahiriah. Tetapi Rasulullah SAW diberi kekhususan, tidak hanya empat pernikahan. Bahkan tidak jarang Allah sendiri yang memerintahkan Nabi SAW untuk menikahi wanita tersebut, dan pada dasarnya Nabi SAW tidaklah menikahi seorang wanita kecuali diperintahkan atau diijinkan oleh Allah SWT.

Riwayat paling masyhur, istri-istri Rasulullah sebanyak sebelas orang, yakni :
  1. Khadijah binti Khuwailid RA
  2. Saudah binti Zam'ah RA
  3. Aisyah binti Abu Bakar RA (Khumaira)
  4. Hafshah binti Umar bin Khathhab RA
  5. Zainab binti Khuzaimah RA
  6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA
  7. Zainab binti Jahsy bin Rayyab RA
  8. Juwairiyah binti Harits bin Abu Dhirar RA
  9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA
  10. Shafiyah binti Huyyai bin Akhthab RA
  11. Maimunah binti Harits bin Hazn RA
Mereka ini adalah istri-istri Nabi SAW atau disebut juga Ummahatul Mukminin (para ibu kaum muslimin) yang dinikahi dan hidup bersama beliau, dan beliau tidak menikahi wanita lain (berpoligami) selama masih hidupnya Khadijah. Dua orang telah meninggal ketika beliau masih hidup, yakni Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah. Beberapa riwayat menyebutkan, bahwa beliau juga pernah menikah dengan beberapa wanita lainnya, tetapi tidak sampai tinggal bersama mereka, yaitu;
  • 1. Seorang wanita dari Bani Qilab bernama Amrah binti Yazid al Qilabiyah.
  • Seorang wanita Bani Kindah bernama Asma binti Nu'man al Kindiyyah al Juwainiyah.
Keduanya dikembalikan kepada orang tuanya, sebelum sempat dikumpuli Rasulullah SAW.

Mengenai kegagalan pernikahan beliau dengan Asma binti Nu'man, sebuah riwayat menyebutkan adalah akibat kecemburuan Aisyah. Setelah pernikahannya dengan Mariyah al Qibthiyah, beliau menikahi Asma binti Nu'man. Aisyah sangat cemburu dengan kehadiran Asma dalam jajaran Ummahatul Mukminin, karena itu bersama dua istri Nabi SAW lainnya, Saudah dan Hafshah, mereka membuat rencana untuk menjebak Asma.

Setelah matang, dipilihlah Hafshah untuk melaksanakan rencana ini, ia menemui Asma, yang saat itu belum dikunjungi Nabi SAW, dan ia berkata,
"Wahai Asma, sesungguhnya Nabi SAW jika mengunjungi istri-istrinya, sangat senang disambut dengan ucapan 'A'udzubillah', kemudian berdirilah membelakangi beliau!"

Asma yang belum mengerti seluk beluk kehidupan istri-istri Rasulullah SAW, sangat berterima kasih dengan informasi ini. Ia sama sekali tidak berprasangka buruk pada Hafshah. Maka ketika beliau mengunjunginya, Asma dengan gembira dan wajah berseri menyambut beliau. Kemudian ia melaksanakan apa yang disarankan oleh Hafshah dengan lugunya, tanpa prasangka apa-apa kepada Rasulullah SAW.

Tetapi seketika itu ia jadi terkejut melihat reaksi Nabi SAW. Ia tidak sadar bahwa ucapan dan sikapnya itu sangat menusuk perasaan beliau. Nabi SAW bersabda, "Engkau telah memohon perlindungan kepada Allah?"

Setelah itu beliau meninggalkannya. Beliau membatalkan pernikahannya ini dan menyuruh seorang sahabat memberikan mut'ah kepada Asma, dan mengembalikannya kepada orang tuanya. Keluarga Asma sangat bersedih dengan peristiwa ini.

Setelah tahu duduk persoalannya, segera saja ayahnya, Nu'man bin Aswad menemui Nabi SAW untuk meminta maaf dan menjelaskan tentang apa yang dilakukan Hafshah atas perintah dan kesepakatan Aisyah dan Saudah. Mendengar penjelasan ini, beliau hanya tersenyum dan berkata,
"Mereka memang sama saja dengan perempuan-perempuan di zaman Nabi Yusuf AS. Siasat dan tipu daya mereka memang luar biasa."

Tetapi bagaimanapun juga Nabi SAW telah mengembalikan Asma kepada orang tuanya, dan Asma telah terlanjur meminta perlidungan kepada Allah dengan ucapannya tersebut, sehingga Nabi SAW tidak mungkin memperistrinya lagi.

Kisah ini sebenarnya cukup termasyhur, tetapi sebagian ahli hadits meragukan kesahihannya, karena rasanya tidak mungkin Nabi SAW memutuskan tali pernikahannya hanya karena kesalah-pahaman semata.

Selain mereka, Rasulullah SAW juga menikah dengan beberapa orang hamba sahaya, yaitu Mariyah al Qibthiyah, hadiah dari pembesar Mesir, Muqauqis, Raihanah binti Zaid an Nadhiriyah atau al Qurzhiyah, tawanan dari Bani Quraizhah, seorang tawanan bernama Jamilah dan juga seorang jariyah hadiah dari Zainab bin Jahsy, istri beliau sendiri.

Dakwah Nabi SAW kepada Juraij bin Mata, pembesar Mesir yang lebih terkenal dengan nama Muqauqis, walaupun ia tidak menyatakan diri memeluk Islam, tetapi ia memberikan sambutan yang baik atas seruan Nabi SAW, ia tidak menghalangi penyebaran Islam di bumi Mesir. Muqauqis membalas surat Nabi SAW dan diberikan kepada utusan beliau, Hathib bin Abi Balta'ah, bersama itu pula ia mengirimkan dua orang gadis yang mempunyai kedudukan terhormat bagi masyarakat Mesir, bahkan sebagian riwayat menyatakan mereka berdua adalah putri Muqauqis sendiri, yaitu Mariyah dan Sirin. Dua bersaudara ini dipersembahkan sebagai sahaya bagi Nabi SAW, juga beberapa lembar kain dan seekor baghal, yang bernama Duldul.

Nabi SAW mengambil Mariyah dan dinikahinya walaupun dalam status sebagai sahaya, sedang Sirin diberikan kepada sahabat Hasan bin Tsabit. Tidak seperti Ummahatul Mukminin lainnya yang tinggal di rumah di sebelah Masjid Nabi SAW, Mariyah ditempatkan di luar kota Madinah. Sebuah rumah di tengah kebun anggur di tempat bernama 'Alia. Sekarang ini dikenal dengan nama Masyraba Umm Ibrahim. Dari Mariyah inilah beliau memiliki seorang putra yang diberi nama Ibrahim, tetapi meninggal ketika masih kecil.

Takut Itu Wajar



Perang Mu’tah, adalah perang yang secara rasio tak akan membuat manusia optimis apalagi yakin dengan kemenangan yang dijanjikan. Bayangkan saya, jumlah pasukan Romawi yang berkumpul pada hari itu lebih dari 200.000 tentara, lengkap dengan baju perang yang gagah, panji-panji dari kain sutra, senjata-senjata yang perkasa, lalu dengan kuda-kuda yang juga siap dipacu.

Abu Hurairah bersaksi atas perang ini.
”Aku menyaksikan Perang Mu’tah. Ketika kami berdekatan dengan orang-orang musyrik. Kami melihat pemandangan yang tiada bandingnya. Jumlah pasukan dan senjatanya, kuda dan kain sutra, juga emas. Sehingga mataku terasa silau,” ujar Abu Hurairah.

Sebelum melihatnya, pasukan para sahabat yang hanya berjumlah 3.000 orang-orang beriman, sudah mendengar kabar tentang besarnya pasukan lawan. Sampai-sampai mereka mengajukan berbagai pendapat, untuk memikirkan jalan keluar. Ada yang berpendapat agar pasukan Islam mengirimkan surat kepada Rasulullah saw, mengabarkan jumlah musuh yang dihadapi dan berharap kiriman bala bantuan lagi. Banyak sekali usulan yang mengemuka, sampai kemudian Abdullah ibnu Rawahah yang diangkap sebagai panglima pertama berkata di depan pasukan.
”Demi Allah, apa yang kalian takutkan? Sesungguhnya apa yang kalian takutkan adalah alasan kalian keluar dari pintu rumah, yakni gugur sebagai syahid di jalan Allah. Kita memerangi mereka bukan karena jumlahnya, bukan karena kekuatannya. Majulah ke medan perang, karena hanya ada dua kemungkinan yang sama baiknya, menang atau syahid!”

Pidato perang yang singkat, tapi sangat menggetarkan. Seperti yang kita tahu dalam sejarah, sebelum berangkat Rasulullah berpesan pada pasukan. Jika Zaid bin Haritsah terkena musibah, maka panglima akan diserahkan kepada Ja’far bin Abi Thalib. Dan jika Ja’far bin Abi Thalib juga terkena musibah, maka Abdullah ibnu Rawahah yang menggantikannya.

Maha suci Allah dengan segala tanda-tanda-Nya. Perkataan Rasulullah benar terbukti, sebagai salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Zaid bin Haritsah syahid dalam peperangan ini. Kemudian panji-panji Rasulullah dipegang oleh Ja’far bin Abi Thalib. Panglima pasukan kaum Muslimin ini menunggangi kuda yang berambut pirang, bertempur dengan gagah. Di tengah-tengah peperangan ia bersenandung riang:

Duhai dekatnya surga

Harum dan dingin minumannya

Orang Romawi telah dekat dengan azabnya

Mereka kafir dan jauh nasabnya

Jika bertemu, aku harus membunuhnya

Dalam situasi perang, sungguh tak banyak pilihan. Menjadi yang terbunuh atau menjadi yang bertahan. Maka tentu saja senandung Ja’far ra berbunyi demikian. Tangan kanan Ja’far terputus karena tebasan pedang ketika mempertahankan panji pasukan. Kini tangan kirinya yang memegang. Tangan kirinya pun terbabat pula oleh tebasan. Sehingga panji-panji Islam dipegangnya dengan lengan atasnya yang tersisa hingga Ja’far ditakdirkan menemui syahidnya.

Ibnu Umar ra bersaksi,
”Aku sempat mengamati tubuh Ja’far yang terbujur pada hari itu. Aku menghitung ada 50 luka tikaman dan sabetan pedang yang semuanya ada dibagian depan dan tak satupun luka berada di bagian belakang.”
Semoga Allah membalasnya dengan sayap yang kelak akan membuatnya terbang kemanapun dia suka.

Kini tiba giliran Abdullah ibnu Rawahah tampil ke depan untuk mengambil tanggung jawab, memimpin pasukan dan mengangkat panji-panji Islam. Ada kegundahan dalam hati dan pikirannya, karenanya Ibnu Rawahah memompa sendiri keberanian di dalam hatinya:
"Aku bersumpah wahai jiwaku, turunlah!
Kamu harus turun atau kamu akan dipaksa.
Bila manusia bersemangat dan bersuara
Mengapa aku melihatmu enggan terhadap surga."

Dalam kalimat-kalimat syairnya di tengah laga, tergambar bahwa ada kegalauan dalam jiwa Abdullah ibnu Rawahah. Tentu saja hanya Allah yang Mengetahui. Apalagi dua sahabatnya, telah pergi mendahului. Melihat dua jasad mulia sahabatnya, Abdullah ibnu Rawahah kembali berkata:
"Wahai jiwaku
Jika tidak terbunuh kamu juga pasti mati
Ini adalah takdir kan telah kau hadapi
Jika kamu bernasib seperti mereka berdua
Berarti kamu mendapat hidayah

Lalu kemudian, Abdullah ibnu Rawahah juga bertemu dengan syahidnya. Ini memang kisah tentang perang. Tapi sesungguhnya hikmah dan teladan yang ada di dalamnya, bermanfaat dalam semua peristiwa kehidupan. Dalam perang, tak ada sikap yang bisa disembunyikan. Pemberani, ketakutan, risau dan kegalauan, cerdik dan penuh akal, atau orang-orang yang selalu menghindar. Semua terlihat nyata. Tak ada yang bisa disembunyikan!

Takut, risau dan galau, sungguh adalah perasaan wajar yang muncul karena fitrah. Dalam sebuah periode kehidupan, kita seringkali merasakannya. Meski begitu, bukan pula alasan kita menghindar dari sesuatu yang harus kita taklukkan karena rasa takut, risau dan galau yang lebih menang. Kemudian kita mencari-cari alasan dengan menyebutnya dengan dalih strategi dan langkah pintar. Menunduk untuk menanduk, atau yang lainnya.

Gunung-gunung harus didaki, laut dan samudera harus diseberangi, lembah dan ngarai harus dijelajahi. Tantangan hidup harus ditaklukan bukan dihindari. Dan tujuan besar hidup kita sebagai seorang Muslim adalah menegakkan kebenaran dan menyebarkan kebaikan.

Berbuat kebaikan dan mencegah manusia dari kemunkaran, harus dilakukan, betapapun pahitnya balasan yang akan didapatkan. Ketakutan, risau dan galau akan selalu datang. Tapi berkali-kali pula kita harus mampu mengalahkan mereka dan berkata pada diri sendiri. Meniru ulang apa yang dikatakan sahabat Abdullah ibnu Rawahah dengan gagah pada hati dan akalnya, ”Apakah engkau enggan pada nikmat Allaťh yang Maha Tinggi?!”

Wallahu a’lam bi shawab.

Jalannya Terlalu Berat



Diceritakan, ada seorang pemuda yang akan menemui saudaranya di suatu desa. Dia bertanya kepada pamannya, di mana rumah saudaranya itu. Pamannya membuatkan sebuah peta agar pemuda ini bisa sampai ke desa dimana saudaranya tinggal. Dengan berbekal peta itu, si pemuda pun berangkat.

Namun, beberapa saat kemudian, si pemuda itu kembali lagi ke rumahnya. Saat ditanya dia menjawab, “Jalannya terlalu berat. Terlalu mendaki dan berliku. Belum lagi bebatuan serta jurang di sisi jalan-jalan menuju desa itu.”
“Berapa umurmu?” tanya si paman.
“Saya 25 tahun paman. Ada apa dengan umur saya?” tanya si pemuda itu.
“Tahukah kamu, kapan saya terakhir ke desa itu?”
“Kapan paman?” tanya si pemuda.
“Terakhir saya ke desa tersebut, saat saya berumur 49 tahun, yaitu dua tahun yang lalu.” jawab si paman.
“Apa maksud paman?”
“Artinya, jalan ke desa itu memang berat. Pertanyaanya adalah, kenapa paman bisa? padahal saat itu umur paman 49 tahun? Sementara, kamu yang masih berumur 25 tahun, mengatakan terlalu berat.” kata si paman.

Si pemuda itu terdiam. Kemudian dia berkata,
“Pada kenyataan saya tidak bisa melalui jalan itu, paman. Apa yang harus saya lakukan?”
Si paman tersenyum.
“Itu maksud paman!”
“Bisa dijelaskan paman?” tanya si pemuda kebingungan.
“Sebelumnya, kamu mengatakan jalannya terlalu bera. Kamu menyalahkan kondisi jalan. Tetapi, baru saja kamu mengatakan saya tidak bisa. Kamu tahu perbedaanya?” tanya si paman sambil tersenyum.
Si pemuda ngangguk-ngangguk.
“Artinya, masalah itu ada pada diri saya?”
“Ya, tentu saja. Kamu mulai mengerti. Ada mindset atau pola pikir yang harus kamu perbaiki. Ini untuk kemajuan kamu sendiri.” jelas si paman.
“Sering kali, saat kesulitan itu ada, orang lebih sering menyalahkan apa yang ada di luar dirinya. Kamu mengatakan, jalannya terlalu berat. Jalannya memang berat, namun yang kamu lupakan ialah bahwa kamulah yang tidak sanggup atau tidak bisa melalui jalan tersebut.” jelas si paman.
“Lalu, apa yang harus saya lakukan. Apakah saya harus belajar dan berlatih untuk melalui jalan itu?” kata si pemuda.
“Tentu saja, jika memang kamu tidak bisa. Jika kamu tidak bisa, maka kamu harus belajar dan berlatih.” jelas di paman.
“Tapi… jalannya sangat panjang dan curam.” kata si pemuda.
“Eit…!”, kata si paman sambil mengacungkan telunjuknya. “Kamu menyalahkan kondisi jalan lagi.”
“Oh iya. Saya lupa paman. Apa yang harus saya lakukan?”
Si paman tersenyum, kemudian dia menjelaskan:
“Jika jalan yang akan ditempuh sangat panjang, maka langkahkan kakimu satu langkah. Niscaya, jalan yang akan kamu tempuh sudah berkurang satu langkah. Kamu mengerti maksud saya?”
“Baiklah paman, saya mengerti. Sepertinya saya harus belajar cara melalui jalan itu. Saya memang tidak bisa.” kata si pemuda itu.
“Bagus, pelajaran pertama sudah kamu pahami. Jika tidak bisa, artinya kamu harus belajar dan secara bertahap. Namun ada satu pelajaran lagi yang harus kamu pahami sebelum kamu mengatakan tidak bisa.” jelas si paman.
“Apa itu paman?” si pemuda kembali penasaran.
“Sekarang, kita pergi ke jalan yang berat itu. Benarkah kamu tidak bisa?” kata si paman.
“Saya harus mencobanya?” tanya si pemuda.
“Ya tentu saja, kamu harus mencobanya. Tapi, sebelum mencoba ada hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, kita ke sana.” ajak si paman.

Mereka pun langsung pergi menuju jalan yang berat, menanjak dengan sangat curam dan diapit oleh jurang-jurang yang dalam.

“Sekarang, kita duduk di warung kopi itu sambil ngopi.” ajak si paman sambil menuju sebuah warung kopi. Di warung kopi itu, mereka bisa melihat jalan yang berat tersebut dan aktivitas yang ada di jalan tersebut. Mereka pun memesan kopi sambil memperhatikan jalan.
“Lihat itu!” kata si paman, sambil menujuk ke seseorang yang berjalan, mendaki jalan yang dikatakan berat itu sambil memikul dua karung besar berisi rumput.

Si pemuda pun itu langsung melihat orang tersebut.
“Kamu tahu? Dia hampir setiap hari melalui jalan terjal itu untuk mengangkut rumput yang cukup berat. Ya, sekitar 50 kg.” kata si paman.
“Sekarang saya mengerti paman. Jika si bapak yang mengangkut rumput saja bisa, maka saya yang tanpa beban pasti bisa.” kata si pemuda dengan penuh antusias.
“Itu maksud paman, kamu pasti bisa. Tapi ada yang salah.” kata si paman sambil tersenyum.
“Apa yang salah paman?” kata si pemuda kaget. Dia sudah merasa cerdas, tetapi masih ada yang salah.
“Yang mengangkut rumput itu bukan bapak-bapak, tetapi dia bibi Mirnah yang usianya seumur paman (51 tahun). Dia teman paman.”

Kata Mutiara Dari Orang-Orang Terkenal

3101. Semua mimpi kita bisa menjadi kenyataan, bila kita memiliki keinginan untuk mengejarnya. (Walt Disney)

3102. Mimpi hari ini adalah dasar dari realitas hari esok. (Unknown)

3103. Rahasia dari kehidupan adalah bukan melakukan apa yang kamu suka, tetapi menyukai apa yang kamu lakukan. (Unknown)

3104. Saya menemukan bahwa keberuntungan itu dapat diprediksi. Jika Anda menginginkan lebih banyak keberuntungan, ambillah lebih banyak kesempatan. Jadilah lebih aktif. Publikasikan diri Anda lebih sering. (Brian Tracy)

3105. Sekedar tahu tidak ada gunanya. Menerapkan yang anda tahu adalah segalanya. (Bruce Lee)

3106. Saya tidak takut pada orang yang berlatih sekali untuk 10.000 tendangan, tapi saya takut pada orang yang berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali. (Bruce Lee)

3107. Jangan melebih-lebihkan apa yang sudah Anda terima, atau iri dengan orang lain. Dia yang iri terhadap orang lain tidak mendapatkan ketenangan pikiran. (Buddha)

3108. Apa yang menjadikan anda saat ini berdasarkan apa yang anda lakukan selama ini. Apa yang menjadikan anda di masa depan berdasarkan apa yang anda lakukan saat ini. (Buddha)

3109. Semua yang ada pada kita sekarang adalah hasil dari apa yang sudah kita pikirkan terdahulu. (Buddha)

3110. Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin, dan lilin kehidupan tidak dapat dipersingkat. Kebahagiaan tidak pernah berkurang dengan berbagi. (Buddha)

3111. Jangan memikirkan masa lalu, jangan memimpikan masa depan, konsentrasikan pikiran pada saat sekarang. (Buddha)

3112. Batu permata tak dapat mengeluarkan kilaunya yang indah tanpa adanya gesekan, de mikian juga manusia, tidak dapat disempurnakan tanpa adanya ujian. (Chinese Proverb)

3113. Selalu berterima kasih siapapun kamu , dimana kamu berada, bagaimanapun kamu, beruntunglah kamu. (Chinese proverb)

3114. Perlakukan keluargamu seperti memasak ikan kecil dengan penuh kelembutan dan kehati-hatian. (Chinese Proverb)

3115. Layang-layang terbang tinggi melawan angin bukan bersama angin. (Winston Churchill)

3116. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan besar. (Winston Churchill)

3117. Sukses, adalah tetap menghadapi kekalahan demi kekalahan tanpa kehilangan semangat. (Winston Churchill)

3118. Pelajaran terbesar dalam hidup ini adalah mengetahui bahwa orang bodoh pun kadang kala dapat melakukan yang benar. (Winston Churchill)

3119. Bagaikan menyalakan api dengan salju, sama seperti memadamkan api cinta dengan kata-kata. (William Shakespeare)

3120. Ada 3 kalimat untuk menjadi sukses: lebih tau dari orang lain, kerja lebih dari orang lain, dan berharap kurang dari orang lain. (William Shakesphere)

3121. Seseorang seharusnya tidak mengabaikan keluarganya demi bisnis. (Walt Disney)

3122. Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya. (Walt Disney)

3123. Perbedaan antara menang dan kalah yang paling sering adalah Tidak berhenti. (Walt Disney)

3124. Mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin itu menyenangkan. (Walt Disney)

3125. Cara untuk memulai adalah dengan berhenti berbicara dan memulai melakukan sesuatu. (Walt Disney)

3126. Kekuatiran seperti halnya menaruh bayangan raksasa pada hal yang kecil. (Swedish proverb)

3127. Cintailah aku di saat-saat aku paling tidak layak untuk dicintai, karena saat itulah aku sangat membutuhkan untuk dicintai. (Swedish Proverb)

3128. Kasihilah orang lain saat ia sedang tampak tidak layak mendapatkannya karena sesungguhnya itulah saat terbaik baginya untuk merasakan cinta. (Swedish Proverb)

3129. Orang bijak mengatakan, bukan karena kurangnya kasih yang merusak perkawinan/hubungan, tapi karena kurangnya persahabatan. (Rev Run)

3130. Suami dan Istri melihat kedalam cermin. Istri berkata: apa yang kau lihat? Suami menjawab Sisa Hidup Saya. (Rev Run)

3131. Belajarlah mendayung sampanmu sendiri. (Proverb)

3132. Daripada mengeluh bahwa mawar itu penuh duri, bergembiralah bahwa semak duri itu memiliki bunga mawar. (Proverb)

3133. Berbaik hatilah pada sesama karena setiap orang yang kita temui sedang menghadapi perjuangan yang lebih berat.

3134. Saat paling bahagia dalam hidupku sedikitnya adalah saat aku menghabiskan waktu dirumah dalam pelukan keluargaku. (Thomas Jefferson)

3135. Kemarahan pasti ada alasannya, tapi bukan alasan yang baik. (Benjamin Franklin)

3136. Manusia terbagi ke dalam tiga golongan: Mereka yang tidak dapat digerakkan, mereka yang dapat digerakkan, dan mereka yang bergerak. (Benjamin Franklin)

3137. Bukalah matamu lebar-lebar sebelum pernikahan, dan setengah tertutup sesudahnya. (Benjamin Franklin)

3138. Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa. (Benjamin Franklin)

3139. Waktu adalah uang. (Benjamin Franklin)

3140. Perbedaan kecil dalam kinerja Anda dapat menyebabkan perbedaan besar dalam hasil Anda (Brian Tracy)

3141. Semua orang sukses adalah pemimpi besar. Mereka membayangkan apakah masa depan mereka akan menjadi ideal dari semua segi kebaikan, dan mereka bekerja setiap hari mengarah pada impian mereka yang tinggi yakni cita-cita atau tujuan. (Brian Tracy)

3142. Jika kamu mampu menarik berat badanmu sendiri, kamu mampu menarik 5 persen lagi. (Proverb) Bagi seekor semut, beberapa tetes air hujan adalah Banjir. (Proverb)

3143. Apakah anda tahu siapa anda sebenarnya? Jangan tanyakan. Lakukanlah! Perbuatan anda akan menggambarkan dan menentukan siapa anda. (Thomas Jefferson)

3144. Saya sangat percaya pada keberuntungan dan saya menemukan semakin keras saya bekerja, semakin saya mendapatkan banyak keberuntungan. (Thomas Jefferson)

3145. Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih. (Presiden Urugay – Jose Mujica)

3146. Jangan pernah ragu dengan potensi yang ada dalam diri anda. Cobalah lihat kupu-kupu, seandainya saja ia memiliki keraguan-keraguan, maka ia akan hidup dan mati sebagai seekor ulat bulu yang hanya bisa merangkak. (Larispique Philidor)

3147. Jika Anda tidak bergerak untuk mulai membangun mimpi anda, seseorang justru akan memperkerjakan anda untuk membantu membangun mimpi mereka. (Tony Gaskins)

3148. Sejuta kata makanan, tidak akan mengenyangkan. (Tan Malaka)

3149. Marilah kita selalu berbuat lebih baik, karena sampai saat ini kita belumlah berbuat apa-apa. (St. Fransiskus dari Asisi)

3150. Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

Pianis Cilik



Kisah ini terjadi di Rusia. Seorang ayah yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.

Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.

Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh. Sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.

Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut.

Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle-twinkle little star.

Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung.

Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata, “Teruslah bermain” dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya.

Sang pianis lalu duduk di samping anak itu dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu. Ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut.

Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi besar kepala, pikirnya, “Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!” Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa bahwa semua itu terjadi karena Tuhan ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Tuhan di samping kita.

Seorang Raja Di Surga



Di dalam suatu majelis pengajaran, tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda,
"Besok pagi akan ada seorang ahli surga yang bersembahyang bersama kamu!!"

Abu Hurairah, yang meriwayatkan hadits ini, berkata dalam hati,
"Aku berharap, akulah yang ditunjuk oleh beliau!"

Waktu subuh esok harinya, Abu Hurairah shalat di belakang beliau. Ia tetap tinggal di tempatnya ketika beberapa orang pamit untuk pulang. Tiba-tiba ada seorang hamba/budak hitam berpakaian compang-camping datang mendekat dan menjabat tangan Rasulullah SAW, ia berkata,
"Ya Nabiyallah, doakanlah aku semoga aku mati syahid!!"

Rasulullah SAW memenuhi permintaan orang tersebut. Sementara beliau berdoa, tercium bau kesturi dari tubuhnya yang kelihatan kumuh dan kotor. Setelah orang itu berlalu, Abu Hurairah bertanya,
"Apakah orang tersebut, Ya Rasulullah?"
"Benar," Kata Nabi SAW, "Ia hamba sahaya dari Bani Fulan"
"Mengapa tidak engkau beli dan engkau merdekakan, Ya Rasulullah!!" Kata Abu Hurairah.
"Bagaimana aku akan berbuat seperti itu, kalau karena keadaannya tersebut, Allah akan menjadikannya seorang raja di surga."

Beberapa saat kemudian, beliau bersabda lagi,
"Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya di surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan dia ini salah satu raja dan orang terkemuka tersebut. Ya Abu Hurairah, sesungguhnya Allah amat kasih kepada orang yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambutnya, yang kempis perutnya kecuali dari hasil yang halal. Mereka ini, bila masuk menghadap penguasa tidak akan diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak ada ia tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk, bahkan bila mati tidak dihadiri jenazahnya."

Salah seorang sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepada kami salah seorang dari mereka (selain budak hitam tadi)!"
"Uwais al Qarany," Kata Nabi SAW, "Seseorang berkulit coklat, lebar kedua bahunya, sedang tingginya dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca al Qur'an. Tidak terkenal di bumi, tetapi sangat terkenal di langit. Jika ia bersungguh-sungguh meminta kepada Allah, pasti dikabulkan. Di bawah bahu kirinya ada bekas belang sedikit. Wahai Umar dan Ali, jika kamu bertemu dengannya, mintalah agar ia membacakan istighfar untukmu…!"

Dalam riwayat lainnya, beliau berpesan kepada Umar dan Ali, agar Uwais membacakan istrighfar untuk umat beliau.

Kisah Umar dan Keprihatinannya pada Rakyat Miskin



Pelajaran mana yang lebih baik daripada sebuah keteladanan? Terlebih dalam kondisi ketika banyak pemimpin negeri kita yang tak amanah. Namun tak selayaknya kita berputus asa, justru kita wajib berdoa. Semoga Allah kan hadirkan sosok pemimpin teladan seperti sejarah merekam Umar bin Khattab dan kepemimpinan beliau dalam kisah inspirasi berikut...

Krisis itu masih melanda Madinah. Korban sudah banyak berjatuhan. Jumlah orang-orang miskin terus bertambah. Khalifah Umar Bin Khatab yang merasa paling bertanggung jawab terhadap musibah itu, memerintahkan menyembelih hewan ternak untuk dibagi-bagikan pada penduduk.

Ketika tiba waktu makan, para petugas memilihkan untuk Umar bagian yang menjadi kegemarannya: punuk dan hati unta. Ini merupakan kegemaran Umar sebelum masuk islam.
“Dari mana ini?” Tanya Umar.
“Dari hewan yang baru disembelih hari ini,” jawab mereka.
“Tidak! Tidak!” kata Umar seraya menjauhkan hidangan lezat itu dari hadapannya. “Saya akan menjadi pemimpin paling buruk seandainya saya memakan daging lezat ini dan meninggalkan tulang-tulangnya untuk rakyat.”

Kemudian Umar menyuruh salah seorang sahabatnya,
”Angkatlah makanan ini, dan ambilkan saya roti dan minyak biasa!”
Beberapa saat kemudian, Umar menyantap yang dimintanya.

Kisah yang dipaparkan Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya ar-Rijal Haular Rasul itu menggambarkan betapa besar perhatian Umar terhadap rakyatnya. Peristiwa seperti itu bukan hanya terjadi sekali saja. Kisah tentang pertemuan Umar dengan seorang ibu bersama anaknya yang sedang menangis kelaparan, begitu akrab di telinga kita. Ditengah nyenyaknya orang tidur. Ia berkeliling dan masuk sudut-sudut kota Madinah. Ketika bertemu seorang ibu dan anaknya yang sedang kelaparan, Umar sendiri yang pergi mengambil makanan. Ia sendiri juga yang memanggulnya, mengaduknya, memasaknya dan menghidangkannya untuk anak-anak itu.

Keltika kelaparan mencapai puncaknya Umar pernah disuguhi remukan roti yang dicampur samin. Umar memanggil seorang badui dan mengajaknya makan bersama. Umar tidak menyuapkan makanan ke mulutnya sebelum badui itu melakukannya terlebih dahulu. Orang badui sepertinya sangat menikmati makanan itu.
“Agaknya Anda tidak pernah merasakan lemak?” Tanya Umar.
“Benar,” kata badui itu. “Saya tidak pernah makan dengan samin atau minyak zaitun. Saya juga sudah lama tidak menyaksikan orang-orang memakannya sampai sekarang,” tambahnya.

Mendengar kata-kata sang badui, Umar bersumpah tidak akan makan lemak sampai semua orang hidup seperti biasa. Ucapannya benar-benar dibuktikan. Kata-katanya diabadikan sampai saat itu, “Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin orang pertama yang merasakannya. Kalau rakyatku kekenayangan, aku ingin orang terakhir yang menikmatinya.”

Padahal saat itu Umar bisa saja menggunakan fasilitas Negara. Kekayaan Irak dan Syam sudah berada ditangan kaum Muslimin. Tapi tidak. Umar lebih memilih makan bersama rakyatnya.

Pada kesempatan lain, Umar menerima hadiah makanan lezat dari Gubernur Azerbeijan, Utbah bin Farqad. Namun begitu mengetahui makanan itu biasanya disajikan untuk kalangan elit, Umar segera mengembalikannya. Kepada utusan yang mengantarkannya Umar berpesan,
“Kenyangkanlah lebih dulu rakyat dengan makanan yang biasa Anda makan.”

Sikap seperti itu tak hanya dimiliki Umar bin Khattab. Ketika mendengar dari Aisyah bahwa Madinah tengah dilanda kelaparan. Abdurrahman bin Auf yang baru pulang dari berniaga segera membagikan hartanya pada masyarakat yang sedang menderita. Semua hartanya dibagikan.

Ironisnya, sikap ini justru amat jauh dari para pejabat sekarang. Penderitaan demi penderitaan yang terus melanda bangsa ini, tak meyadarkan mereka. Naiknya harga kebutuhan pokok sebelum harga BBM naik dan meningkatnya jumlah orang-orang miskin, tak menggugah hati mereka. Bahkan, perilaku boros mereka kian marak.



Anggota Dewan yang ditunjuk rakyat sebagai wakil, justru banyak yang berleha-leha. Santai dan mencari aman. Pada saat yang sama, para pejabat yang juga dipilih langsung, tak pernah memikirkan rakyat. Yang ada dalam benak mereka , bagaimana bisa aman selama lima tahun ke depan.

Mereka yang dulu vocal mengkritik para pejabat korup dan zalim, justru kini diam. Ia takut kalau kursi yang saat ini didudukinya lepas. Sungguh jauh beda dengan Abu Dzar al-Ghifari, seorang sahabat Rasulullah saw. Ketika suatu saat dia cukup pedas mengkritik para pejabat di Madinah, Ustman bn Affan memindahkannya ke Syam agar tak muncul konflik. Namun, ditempat inipun ia melakukan kritik tajam pada Muawiyah bin Abu Sufyan agar menyantuni fakir miskin.

Muawiyah pernah mengujinya dengan mengirimkan uang. Namun ketika esok harinya uang itu ingin diambilnya kembali, ternyata Abu Dzar telah membagikannya pada fakir miskin.

Sesungguhnya, negeri kita ini tidak miskin. Negari kita kaya. Bahkan teramat kaya. Tapi karena tidak dikelola dengan baik, kita menjadi miskin. Negeri kita kaya, tapi karena kekayaan itu hanya berada pada orang-orang tertentu saja, rakyat menjadi miskin. Kekayaan dimonopoli oleh para pejabat, anggota parlemen dan para pengusaha tamak.

Di tengah suara rintihan para pengemis dan orang-orang terlantar, kita menyaksikan para pejabat dan orang-orang berduit dengan asyik melancong ke berbagai negari. Mereka seolah tanpa dosa menghambur-hamburkan uang dengan membeli barang serba mewah.

Ditengah gubuk-gubuk reot penuh tambalan kardus bekas, kita menyaksikan gedung-gedung menjulang langit. Diantara maraknya tengadah tangan-tangan pengemis, mobil-mobil mewah dengan santainya berseleweran. Pemandangan kontras yang selalu memenuhi hari-hari kita.

Dimasa Umar bin Abdul azis, umat islam pernah mengalami kejayaan. Kala itu sulit mencari mustahiq (penerima) zakat. Mereka merasa sudah mampu, bahkan harus mengeluarkan zakat. Mereka tidak terlalu kaya. Tapi, kekayaan dimasa itu tidak berkumpul pada orang-orang tertentu saja.

Disinilah peran zakat, infak dan shadaqah. Tak hanya untuk ‘membersihkan’ harta si kaya, tapi juga menuntaskan kemiskinan.

Jika ini tidak kita lakukan, kita belum menjadi mukmin sejati. Sebab, seorang Mukmin tentu takkan membiarkan tetanggana kelaparan. Rasulullah saw bersabda, “Tidak beriman seseorang yang dirinya kenyang, sementara tetangganya kelaparan.” (HR. Muslim).

Jangan Pernah Engkau Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan



‪Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
‪Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
‪Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
‪Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia. Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
‪JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.
‪Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
‪Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda. Rasulullah bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.” (HR.Muslim)

Kumpulan Kata-Kata Bijak Penuh Makna




3051. Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.

3052. Wirausaha sejati hanya ingin kesempatan yang baik bukan uang yang banyak.

3053. Hidup ini dijalani sekali dan tak pernah berganti, jangan sampai kita tak dihormati lalu disesali.

3054. Tidak ada batas dalam menjelajahi dunia, karena itu bulat.

3055. Jika mulut berkata jujur, maka akan baik perilakunya. Jika niatnya baik, maka Allah akan menambah rejekinya. Jika mencintai dan berbuat baik kepada keluarganya, maka Allah akan baik pula padanya.

3056. Percaya pada hati nurani, bukan peraturan.

3057. Yang paling sempurna percaya dalam iman adalah orang yang karakter terbaik dan yang paling baik kepada istrinya.

3058. Satu itu hanya angka, sedangkan cinta itu perasaan. Jadi tak ada hanya satu cinta, yang ada cinta sejati.

3059. Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati.

3060. Rezeki tidak akan datang pada orang yang malas.

3061. Saya mengerjakan hal terbaik yang saya tahu.

3062. Hakim tidak akan bisa menghakimi manusia lebih dari Tuhan.

3063. Perasaanku sama kamu udah gak seperti dulu lagi, anggap aja kemaren, lusa dan masa lalu menjadi sebuah kenangan yang cukup indah.

3064. Berimajinasi itu penting, tetapi fokus jauh lebih baik.

3065. Di dalam hutan tropis terdapat peperangan dan tanaman yang tidak mampu tumbuh dengan cepat, akan tergilas oleh tanaman lainnya.

3066. Takdir itu yang bisa menentukan hanya kamu dan juga Tuhan.

3067. Memiliki hidup yang lebih baik itu adalah pilihan antara mau terus mencoba atau terus mengeluh.

3068. Orang-orang hanya peduli dengan hasil yang kau miliki, bukan pengorbananmu.

3069. Setiap yang kita lakukan biarlah jujur karena kejujuran itu telalu penting dalam sebuah kehidupan.Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi permainan.

3070. Hidup ini Cuma ada dua masalah, kamu dan ulahmu.

3071. Kita selalu menghindari kerugian dan hasil yang tetap sama terus menerus juga merupakan kerugian, jadilah orang atau organisasi yang bertumbuh.

3072. Percuma punya uang kalau berkelakuan buruk.

3073. Kamu tidak harus memilih, hidup bukan pilihan, tetapi sebuah cerita.

3074. Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

3075. Kebaikan adalah bibit kecil yang akan bertumbuh menjadi sebuah Kebaikan Besar untukmu.

3076. Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.

3077. Salah satu hal yang membuat seseorang sulit menerima sebuah kejujuran adalah kenyataan bahwa kebohonganlah yang ingin dia dengarkan.

3078. Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan.

3079. Bukan rasa sakit yang buat kamu nggak bisa bertahan, tapi ingatan, kenangan, dan masa lalu.

3080. Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.

3081. Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.

3082. Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir.

3083. Kadang kita khawatir akan masa depan anak-anak kita sampai melupakan jika saat ini dia adalah seorang individu seperti kita.

3084. Anda tidak mencintai seorang wanita karena kecantikannya, dia menjadi cantik karena anda mencintainya.

3085. Kemampuan individu seorang ninja memang penting, tetapi yang lebih penting adalah kerjasama tim.

3086. Hati seorang ibu adalah ruang kelas tempat anaknya belajar.

3087. Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukannya.

3088. Sebuah tujuan tanpa rencana hanyalah angan-angan.

3089. Kebencian tidak dapat mengusir kebencian; hanya cinta yang dapat melakukannya.

3090. Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya menjadi harapan.

3091. Tujuan hidup kita adalah untuk merasa bahagia.

3092. Cinta dari sebuah keluarga adalah berkah terbaik kehidupan.

3093. Manusia tak kan pernah bisa menang dari rasa kesepian.

3094. Teman yang benar-benar baik susah ditemukan, sulit ditinggalkan dan tidak mungkin untuk dilupakan.

3095. Musafir yang dahaga di gurun pasir masih bisa bertahan. Namun jika hati yang dahaga akan cinta bisa mati perlahan dalam kesepian.

3096. Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.

3097. Cinta adalah memberikan perhatianmu yang tak terbagikan kepada seseorang.

3098. Jangan putus asa. Seringkali ini adalah kunci terakhir dalam sekumpulan kunci yang membuka pintu keberhasilan.

3099. Pernikahan bukan merupakan sebuah kata benda; melainkan kata kerja. Karena itu, pernikahan bukanlah sesuatu yang Anda dapatkan, tetapi sesuatu yang Anda usahakan melalui mencintai pasangan Anda setiap hari.

3100. Kebahagiaan itu terletak pada kemenangan berperang melawan hawa nafsu dan menahan keinginan yang berlebih-lebihan.

Menaklukkan Harimau



Di sebuah desa, ada seorang istri yang mengeluhkan perubahan sikap suaminya. Sang suami yang kembali dari perang membela kerajaan, kini berubah perangainya.
Jika dulu penyabar dan sangat menyayangi istrinya, kini menjadi gampang marah, mudah tersinggung, dan bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar.

Awalnya, sang istri berusaha terus bersabar dengan kondisi tersebut. Ia yakin, suaminya suatu saat akan berubah kembali seperti semula. Namun, beberapa bulan berlalu, entah mengapa perangai suaminya tidak juga berubah.

Sang istri nyaris putus asa, bahkan sudah berniat menyudahi pernikahan mereka. Beruntung, saat mengadukan masalahnya pada seorang sahabat dekat, ia mendapat informasi adanya seorang pertapa di gunung yang sangat sakti.

Demi kecintaan yang mendalam kepada suaminya, sang istri pun menempuh perjalanan cukup jauh untuk bertemu dengan sang pertapa.
“Wahai pertapa yang baik, aku punya masalah dengan suamiku yang berubah sifatnya setelah pergi menunaikan tugas membela kerajaan. Apakah Anda bisa membuatkan ramuan sakti, atau adakah cara lain untuk mengembalikan sifat kasih suamiku seperti dulu?”
Tampak sang pertapa berpikir sejenak.
“Memang, ada banyak orang yang berubah sifat setelah usai berperang. Sebenarnya itu wajar, mengingat perang meninggalkan banyak korban dan kepedihan. Jangan khawatir, ada sebuah cara untuk itu. Hanya perlu satu syarat lagi, agar harapanmu bisa terkabulkan.”
“Apa itu?” tanya sang istri tak sabar. “Aku pasti akan segera memenuhinya.”
“Aku hanya butuh tiga lembar kumis harimau di hutan!” sebut sang pertapa yang membuat sang istri kaget.
“Bagaimana aku bisa mengambil kumis dari binatang buas itu?”
“Semua terserah padamu. Kamu yang butuh ramuan ini, lakukan perintahku ini. Jika tidak, ramuan ini tak akan bisa bekerja seperti yang kamu minta,” seru pertapa tegas.

Meski berat syarat yang diminta karena begitu besar cintanya dan tak ingin keluarganya berantakan. si istri menurut.

Maka, setelah tahu ke mana biasanya harimau bersarang di tengah hutan, dikumpulkan keberaniannya untuk mengamati sang harimau.

Beberapa hari mengamati, si istri mendapat akal. Di sebuah pagi buta, sebelum harimau keluar dari sarangnya, ia menyiapkan nasi yang dilumuri kuah daging di depan sarang harimau. Pelan sekali ia melakukan itu. Tentu, dengan hati berdebar, ia tak ingin membuat harimau terbangun dan menerkamnya.

Lantas, dari jauh, ia pun mengamati, apakah harimau itu mau makan makanan pemberiannya.

Ternyata, meski semula didiamkan, lama-lama makanan tersebut mulai dijilati harimau dengan lahap. Si istri senang, taktiknya berhasil. Maka, hari-hari berikutnya meski tetap dengan ketakutan yang masih bersisa, ia terus memberikan mangkuk nasi dengan aroma kuah daging.

Beberapa bulan berlalu. Saat itu, keberaniannya mulai bertambah. Sang harimau pun seperti sudah akrab dengan kebiasaannya menyediakan mangkuk nasi aroma daging.

Saat ia mendekati sarang harimau, derap kecil langkahnya mulai dikenali sang harimau. Sehingga, tak lama ia menaruh mangkuk, sang harimau segera datang memakan dengan lahap.

Begitu seterusnya, hingga akhirnya, si istri mulai berani lebih dekat lagi dengan harimau yang terlihat lebih jinak.

Tak terasa, delapan bulan lamanya. Akhirnya si istri dan harimau kini benar-benar menjadi sahabat akrab. Si istri sering mengelus kepala harimau, dan sebaliknya, harimau kerap bermanja-manja dengan si istri.

Saat itulah, si istri dengan kelembutannya memohon pada harimau untuk mau memberikan tiga helai kumisnya sebagai bagian dari ramuan untuk suaminya.

Tak lama kemudian, si istri datang kepada sang pertapa untuk memberikan tiga helai kumis harimau tersebut. Sang pertapa pun bertanya, apakah benar itu adalah kumis harimau hidup yang asli. “Ceritakan padaku bagaimana kamu bisa mendapatkan kumis itu?”

Si istri lantas berkisah, bagaimana selama delapan bulan terakhir, ia mencoba menaklukkan keganasan harimau. Dari awalnya sangat takut, pelan-pelan mencoba memberikan makanan, hingga akhirnya menjadikan harimau itu sebagai sahabat.

Sang pertapa lantas mengangguk-angguk senang. Namun tiba-tiba, tiga kumis harimau itu bukannya dibuat ramuan, tetapi malah dibuang ke perapian dan segera lenyap tak berbekas.

Si istri terkejut sekali dengan tindakan sang pertapa.
"Pak pertapa, mengapa melakukan itu? Itu adalah kumis harimau yang aku dapat dengan perjuangan sangat berat!” ratap si istri.
Tenang, sang pertapa menjawab.
“Kamu tak perlu ramuanku lagi. Kamu lihat, harimau yang ganas saja bisa takluk dengan kesabaranmu. Lalu, bagaimana jika hal yang sama kamu perlakukan pada manusia, yakni suamimu? Aku yakin, emosi yang sering muncul dari suamimu pelan tapi pasti bisa kamu taklukkan seperti kamu menjinakkan harimau itu. Pulanglah, kembali pada suamimu, dan perlakukan dia dengan kesabaran dan kasih sayang.”

Kisah tersebut adalah cerita tentang kegigihan seseorang dalam mencoba memecahkan masalah yang dihadapi. Butuh kesabaran ekstra, bahkan sangat lama, untuk mengatasi kondisi-kondisi yang kadang memang kurang mengenakkan.

Tapi, semua bisa dihadapi dengan kesabaran dan ketekunan. Masalah datang bukan untuk ditinggalkan, tapi diselesaikan. Halangan dan rintangan memang kerap mengunjungi hingga membuat kita terasa tersakiti, tapi sebenarnya itu adalah “ujian” untuk membuat kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Untuk meraih sesuatu memang butuh pengorbanan. Tak ada proses yang berjalan instan. Seperti kisah si istri penakluk harimau yang saya bagikan ini.Kesabaran tingkat tinggi yang ditunjukkan mampu menjadi solusi luar biasa, yang bahkan dianggap mustahil pada awalnya untuk mengatasi persoalan apa saja.

Mari, sadari bahwa semua berproses. Kuatkan keyakinan, tambahkan kesabaran, mantapkan ketekunan. Niscaya, akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan sejati.

Sa'd Bin Abi Waqqash RA



Sa'd bin Malik az Zuhri, atau lebih dikenal sebagai Sa'd bin Abi Waqqash masih termasuk paman Nabi SAW, tetapi usianya jauh lebih muda daripada beliau. Ia memeluk Islam ketika berusia 17 tahun, dan termasuk as sabiqunal awwalun. Sebagian riwayat menyatakan ia orang ke tiga, ke empat atau ke tujuh dari kalangan lelaki remaja/dewasa, yang jelas ia memeluk Islam lewat informsi dan pengaruh Abu Bakar.

Hidayah itu datang berawal dari sebuah mimpi. Sa’d bermimpi matahari tidak muncul lagi sehingga dunia diliputi kegelapan. Tidak ada lagi bedanya siang dan malam. Tetapi kemudian muncul seberkas cahaya, yang di antara cahaya tersebut ada wajah-wajah yang dikenalinya, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah dan Ali bin Abi Thalib. Ia bertanya,
"Kapan kalian datang, tiba-tiba saja sudah ada di sini?"
Mereka berkata,
"Ya saat ini kami datang"

Setelah itu mereka lenyap dan Sa'd terbangun dari mimpinya. Ia gelisah memikirkan mimpinya sehingga fajar menjelang.

Pagi harinya ia berangkat ke tempat pekerjaannya seperti biasa, tetapi tidak ada kegairahan kerja seperti hari-hari sebelumnya. Dalam keadaan yang demikian, Abu Bakar muncul. Mereka berbincang-bincang dan Abu Bakar menceritakan tentang risalah yang dibawa Nabi SAW, Abu Bakar mengajaknya untuk memeluk Islam seperti dirinya. Tiba-tiba saja suasana hatinya berubah menjadi cerah, seperti suasana mimpinya ketika berkas cahaya muncul menyibak kegelapan tanpa matahari. Tanpa pikir panjang ia menerima ajakan Abu Bakar, mereka berdua berjalan menuju tempat Nabi SAW, dan Sa'd berba'iat memeluk Islam.

Ketika diketahui Sa'd bin Abi Waqqash masuk Islam, ibunya sangat tidak menyetujuinya, padahal Sa'd orang yang sangat menghormati dan menyantuni ibunya. Sang ibu menyuruh Sa'd untuk meninggalkan Islam, dan mengancam,
"Wahai Sa'd, agama apa yang kamu peluk itu? Sekarang kau harus pilih, kau kembali ke agama nenek moyangmu, atau aku tidak akan makan dan minum sampai aku mati karena perbuatanmu itu?"
Sa'd hanya berkata,
"Jangan kau lakukan itu wahai Ibu, tetapi aku tidak akan meninggalkan agamaku ini."

Ibunya pun melaksanakan ancamannya, ia tidak makan dan minum. Hingga hari ketiga, ketika keadaan ibunya sudah sangat payah dan mengkhawatirkan, Orang-orang menjemput Sa'd dan menghadapkan pada ibunya. Sa'd akhirnya berkata,
"Demi Allah, jika ibu mempunyai seribu nyawa, dan keluar satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agama Islam ini."

Melihat tekad anaknya yang begitu kuat, tidak bisa ditawar-tawar lagi, akhirnya sang ibu mengalah dan makan minum lagi seperti biasanya, dan Sa'd pun tetap dengan baik bergaul dengan ibunya, walau tetap dalam agama jahiliahnya.

Sebagian riwayat menyebutkan, peristiwa Sa'd dengan ibunya ini menjadi asbabun nuzul dari Surah Luqman ayat 14-15, tentang bagaimana bergaul dengan orang tua.

Nabi SAW pernah menyatakan ada sepuluh sahabat yang dijamin pasti masuk surga, ketika mereka masih hidup. Selain empat sahabat Khulafaur Rasyidin, mereka adalah Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'id bin Zaid, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin Jarrah dan tentunya Sa'd bin Abi Waqqash sendiri. Ia memang tidak pernah tertinggal berjuang bersama Nabi SAW, bahkan ia adalah orang Arab pertama yang memanah di jalan Allah. Ia pernah bersama Rasulullah dalam suatu pasukan tanpa bahan makanan yang mencukupi, kecuali hanya daun-daun pohon hublah dan pohon samurah. Akibatnya ada beberapa anggota pasukan yang kotorannya seperti kotoran kambing karena sangat keringnya.

Suatu ketika Nabi SAW merasa begitu senang dan berkenan dengan perilaku Sa'd, beliaupun berdoa,
"Ya Allah, tepatkanlah panahnya, dan kabulkanlah doanya."

Sejak saat itu, panah Sa'd merupakan senjata andalan dan sangat ditakuti oleh musuh. Siapapun yang menjadi sasaran panahnya, ia tidak akan lolos dan selamat lagi. Begitu juga dengan doanya, apapun yang dipanjatkannya seolah tak ada penghalang antara dirinya dengan Allah SWT.

Pernah suatu ketika ada seseorang yang memaki Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bib Awwam. Sa'd menasehatinya untuk menghentikan perbuatannya tersebut, tetapi orang tersebut masih terus saja memaki tiga orang sahabat utama tersebut. Sa'd pun mengancam akan mendoakan kepada Allah, tetapi dengan sinis ia berkata kepada Sa'd,
"Kamu menakut-nakuti aku seolah engkau seorang Nabi saja!"

Sa'd pun akhirnya pergi ke masjid, ia berwudhu dan shalat dua rakaat, kemudian berdoa,
"Ya Allah, kiranya menurut ilmu-MU, orang ini telah memaki sekelompok orang yang telah memperoleh kebaikan dari Engkau, dan sekiranya sikapnya tersebut mengundang kemurkaan-MU, aku mohon Engkau tunjukkan suatu pertanda yang akan menjadi pelajaran bagi yang lainnya"

Tidak lama kemudian, ada seekor unta yang menjadi liar masuk kerumunan orang. Anehnya ia seolah-olah mencari seseorang, dan ketika ditemukan lelaki yang memaki tiga sahabat tersebut, ia menerjang, menyepak dan menginjak-injak lelaki tersebut hingga tewas.

Pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, Sa'd bin Abi Waqqash dipilih memimpin sebuah pasukan untuk memerangi tentara Persiadi bawah pimpinan Rustum. Pertempuran yang disebut dengan Perang Qadisiah ini sebenarnya tidak berimbang, tentara muslim hanya 30.000 sedang tentara Persia sebanyak 100.000 orang. Riwayat lain menyebutkan 120.000 orang. Namun demikian tidak ada kegentaran pada diri Sa'd.

Sebelum pertempuran dimulai, Rustum meminta agar mengirim utusan untuk melakukan pembicaraan atau negosiasi. Maka Sa'd mengirim Rib'i bin Amir. Esoknya Rustum masih meminta lagi, dikirimlah Huzaifah bin Mihsan. Dan ketiga kalinya, Sa'd mengirim Mughirah bin Syu'bah. Tiga kali pembicaraan ini menemui jalan buntu, karena bagi pasukan muslim, mereka hanya punya tiga pilihan seperti diperintahkan Nabi SAW, pertama agar mereka memeluk Islam, atau mereka tunduk kepada Madinah (Islam) walau tidak menerima Islam, tetapi harus membayar jizyah (pajak), atau pilihan terakhir perang.

Peperangan yang akhirnya terjadi, karena Rustum tidak mau memilih opsi pertama atau kedua. Ia merasa bisa dengan mudah mengalahkan pasukan muslim yang hanya sepertiga atau seperempatnya saja. Tetapi tepat ketika perang akan dimulai, Sa'd mengalami sakit bisul pada sekujur tubuhnya sehingga ia tidak bisa menaiki kuda. Karena itu ia memimpin pasukan dari tenda komandonya. Tetapi riwayat lain menyebutkan, ia menunjuk Khalid bin Arfathah untuk memimpin pasukan. Namun demikian pasukan muslim bisa memporak-porandakan pasukan Rustum yang jauh lebih besar. Mereka lari mengundurkan diri ke Nawahand, dan kemudian mundur lagi ke Madain, ibu kota Persia karena pasukan muslim terus mengejar mereka.

Setelah berlalu dua tahun, Khalifah Umar memerintahkan Sa'd untuk menyerang Madain. Walaupun kota Madain dipisahkan dengan sungai Tigris, pasukan muslim mampu menyeberangi sungai tersebut dengan strategi yang tepat. Pertama Sa'd mengirim dua kelompok pasukan yang dipimpin Ashim bin Amr dan Qa'qa' bin Amr menyeberang terlebih dahulu, dan mengamankan posisi di seberang. Baru setelah itu pasukan utama menyeberang, gelombang demi gelombang. Salman al Farisi yang aslinya berbangsa Persia sampai takjub tak percaya mereka mampu menyeberangi sungai Tigris dengan kuda-kudanya, seolah di daratan saja.

Sa'd, dengan doa makbulnya, hanya memerintahkan anggota pasukannya untuk berdzikir,
"Hasbunallah wa nikmal wakil," sepanjang mereka menyeberangi sungai Tigris, sehingga tidak seorangpun yang celaka, bahkan juga tidak satu barangpun yang hilang terbawa arus air sungai. Akhirnya Madain ditaklukkan, dan runtuhlah simbol kekuasaanpenyembah api yang telah ratusan atau ribuan tahun bertahan.

Singgasana Allah Ikut Terguncang Saat Kematian Sa'ad



Nama lengkapnya Sa'ad bin Mu'az bin Nu'man Al-Anshori. Beliau adalah kepala suku Aus.
Pada waktu perang Badar, beliaulah pembawa bendera perang itu. Perawakannya tinggi dan besar badannya.

Sa'ad bin Mu'az ra masuk Islam di Madinah atas bimbingan Mush'ab bin 'Umair ketika diutus Rasulullah saw ke Madinah.

Pada waktu perang Badar, Rasulullah saw bermusyawarah dengan para sahabatnya. Sa'ad ikut berbicara atas nama kaum Anshor. Dalam musyawarah itu beliau berkata;
"Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan membenarkan ajarannya. Kami bersaksi bahwa risalah yang kamu bawa adalah benar, sebagai bukti, kami berikan janji dan sumpah setia kepadamu. Oleh karena itu Rasulullah, berikan perintah kepada kami, kami akan selalu bersamamu. Demi Dzat yang mengutus dirimu dengan kebenaran, sekiranya lautan merintangi perjuangan kita karena gelombang besar yang mengguncang kita, niscaya kami tetap menyebrang bersamamu, tidak ada seorang pun tertinggal. Kami tidak merasa takut untuk bertemu musuh besok, kami menghadapi dengan penuh kesabaran dan merasa senang berjumpa dengan musuh. Semoga saja Allah memperlihatkan kamu dari diri kami apa yang menyenangkan hatimu, dan kami pun merasa senang atas barakah Allah."

Pernah juga Rasulullah saw mengutus beliau bersama Sa'ad bin Ubadah pada waktu terjadi perang Ahzab. Mereka diutus untuk menemui Ka'ab bin Asad, kepala suku Yahudi dari Bani Quraidah untuk menjelaskan sikap mereka terhadap perjanjian yang telah disepakati dulu.
Ternyata orang-orang Yahudi mengingkari perjanjian itu. Beliau bersama Sa'ad bin Ubadah diutus Rasulullah saw untuk bermusyawarah mengenai pemberian sepertiga dari hasil pertanian kota Madinah kepada Ghotfan. Tujuannya agar mereka tidak usah ikut orang Quraiys dalam perang Ahzab, keduanya berkata;
"Sekiranya kamu diperintahkan suatu perkara maka kerjakanlah."

Sa'ad bin Mu'az terluka parah pada waktu perang Khandak akibat terkena panah di lengannya hingga berdarah, kemudian diobati.
Pada waktu sedang sakit beliau berdo'a agar mati sahid:
"Ya Allah, janganlah Engkau matikan aku hingga mataku merasa senang atas kekalahan Bani Quraidah."
Do'anya dikabulkan. Pemuka-pemuka Quraidah meminta kepada Rasulullah saw, setelah mereka menyerah kalah karena dikepung oleh kaum Muslimin, agar Sa'ad bin Mu'az ra menjadi hakim bagi mereka. Kemudian beliau memutuskan untuk membunuh laki-laki, menawan wanitanya, dan mengambil harta bendanya.
Usulan itu sangat bersesuaian dengan hukum Allah seperti yang diberitakan Rasulullah.

Beliau wafat akibat pengaruh luka yang dideritanya pada tahun 5 hijriah, berumur 73 tahun.
Para Malaikat ikut melayat kematiannya, dikuburkan di kuburan Baqiq.

Ketika orang berbicara mengenai jenazahnya, mereka berkata;
"Alangkah ringan jenazahnya."
Rasulullah bersabda;
"Para Malaikat ikut mengangkat jenazahnya."

Dihadits lain Rasulullah bersabda;
"Tujuh puluh Malaikat turun mengantar jenazah Sa'ad bin Mu'az yang sebelumnya belum pernah turun ke bumi."

Suatu hari Rasulullah diberi kain sutra yang halus dan bagus. Orang-orang merasa heran dan terkesima dengan kain itu. Rasulullah bersabda;
"Niscaya kain Sa'ad di Surga lebih bagus dari kain sutra ini."

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda;
"Singgasana Allah ikut berguncang pada hari kematian Sa'ad."

Keadaan Neraka Jahannam



Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ia memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala.

Dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ia mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadits yang sama dijelaskan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, begitu pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula gumpalan asap mengepung mereka di depan mereka, serta datang gumpalan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) ketika melihat asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:
"Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkaitan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya diterangkan oleh Allah SWT dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Setiap malaikat di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan saja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.

Kata Mutiara Kehidupan Dan Persahabatan




3001. Kesempurnaan itu bukannya tanpa retak, tanpa cacat, namun kesuksesan saat memoles kelemahan-kelemahan itu jadi sesuatu kemenangan.

3002. Akan ada waktu di mana yang jujur itu pasti dapetin keadilan, sabar. Allah Maha Mengetahui.

3003. Kamu mungkin belum sehebat harapanmu, namun kamu tidaklah selemah yang kamu pikirkan.

3004. Hanya karena seseorang pernah melakukan salah di masa lalu, tak berarti dia tak bisa lakukan hal yang baik saat ini.

3005. Segera atasilah masalahmu saat ia masih mudah, sebelum ia tumbuh menjadi terlalu besar bagi kemampuanmu.

3006. Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi kesederhanaan yang akan membuatmu tampak istimewa.

3007. Hidup berakhir saat kamu berhenti bermimpi. Harapan hilang saat kamu berhenti percaya. Dan cinta gagal saat kamu berhenti peduli.

3008. Tidak ada keberhasilan tanpa kesungguhan. Dan tidak ada kesungguhan tanpa kesabaran.

3009. Bukan yang Anda kerjakan yang akan memperkaya kehidupan Anda, tapi kebaikan yang terkandung di dalam yang Anda kerjakan.

3010. Jangan pernah sekalipun engkau menengok kehidupanmu dimasa lalu, tengoklah kehidupanmu dimasa mendatang.

3011. Mereka yang berani bertindak serinngkali didatangi kesuksesan, tapi mereka yang penakut dan tidak berani mengambil konsekuensi jarang dihinggapi kesuksesan.

3012. Jangan buang air matamu untuk mereka yang tak pernah menghargai ketulusan hatimu.

3013. Masa lalu adalah pembelajaran tuk lebih dewasa dalam menyikapi masalah yang mungkin sama dengan yang kita alami dimasa lalu.

3014. Seiring waktu dan berjalannya hari, cinta dan kasihmu tak terhitung lagi, teruslah disampingku dan kita hadapi bersama setiap rintangan, mencoba bahagia bersama dan menikmati momen indah setiap waktu.

3015. Karena jarak yang jauh rasa hubungan percintaan akan semakin renggang, ini tidak berlaku dalam persahabatan, jauh dekat tidak mempengaruhi.

3016. Walau kadang cobaan yang kita hadapi terlihat berat, namun akan selalu ada sesuatu yang indah di balik itu semua.

3017. Sabar itu nggak gampang lho, jangan ngetes kesabaran orang, sampai akhirnya dia berhenti bersabar.

3018. Belajar memang hal yang melelahkan, tapi akan lebih lelah jika kelak nanti saat ini tidak belajar.

3019. Ide sederhana yang memicu antusiasme lebih baik dari ide hebat yang tak menginspirasi.

3020. Persahabatan sering dihadapkan dengan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama.

3021. Pertemanan itu kadang kala seperti kartun si tom dan si jerry, sering iseng satu sama lain, namun mereka tak bisa berpisah.

3022. Persahabatan itu tidak selalu melakukan hal-hal penuh manfaat dan serius, tetapi juga menertawakan kelakuan "gila" dan konyol saat bersama.

3023. Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persabahatan.

3024. Ketidaksempurnaanku ini yang membutuhkanmu untuk menjadikan aku lebih sempurna dari sebelumnya sahabat.

3025. Persahabatan yang dibangun dalam bisnis lebih baik daripada bisnis yang dibangun dalam persahabatan.

3026. Siapa yang ingin bersama Anda ketika tidak ada satu pun yang dapat Anda berikan, merekalah sahabat-sahabat Anda.

3027. Sahabat itu selalu ada bersamamu, di saat yang lain meninggalkanmu begitu tau kekuranganmu.

3028. Jangan pernah membicarakan tentang kekalahan. Lebih baik gunakan kata kata seperti harapan, keyakinan, kepercayaan dan kemenangan.

3029. Seringkali mencintai berarti mampu menahan gengsi dan berani minta maaf.

3030. Visi tanpa eksekusi merupakan sebuah lamunan, tapi eksekusi tanpa misi merupakan sebuah mimpi buruk.

3031. Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses.

3032. Keinginan yang kuat untuk meraih kesuksesan, ditentukan oleh besarnya mimpi dan kekuatan untuk mengatasi kekecewaan yang pernah dialami.

3033. Kegagalan membuat kita menjadi lebih hebat jika kita selalu bekerja keras, pantang untuk menyerah.

3034. Ada tiga hal yang harus dimiliki dalam hidup, Perubahan, Pilihan dan Prinsip.

3035. Masa kejayaan ada dihadapan kita, karena ia bukanlah hal yang telah berlalu.

3035. Jangan berkecil hati. Seringkali anak kunci yang bisa membuka kunci adalah anak kunci terakhir dalam rentengan.

3036. Dalam hidup ini, ada yang namanya "kata", tak mengenal waktu. Ucapkanlah dan Tuliskan kata yang baik, karena tulisan dan perkataan akan abadi bahkan ketika tubuh tak lagi ada didunia ini.

3037. Saat anda menginginkan kemewahan, terkadang justru hanya kesederhanaan yang bisa membawanya kepada anda.

3038. jangan takut untuk membuka. Anda perlu berbicara untuk didengar!

3039. Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan.

3040. Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.

3041. Jadilah orang baik, karena Tuhan menyukai kebaikan.

3042. Pengetahuan dan keterampilan adalah alat, yang menentukan sukses adalah tabiat.

3043. Tidak ada sebuah kesuksesan tanpa pengorbanan dan tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan.

3044. Saya belajar banyak dari kekalahan. Dan kekalahan-kekalahan itu membuat saya semakin tabah.

3045. Kelemahan manusia adalah melakukan kesalahan. tapi belajar dari kesalahan adalah kelebihan manusia.

3046. Hidup itu indah dan memang indah. Hidup susah adalah ketika memaknai hidup sebagai sebuah penderitaan. Ubah mindset tentang kehidupan, karena hidup itu memang indah dan sungguh indah.

3047. Saat kita mencintai seseorang dengan tulus, kita sedang mensyukuri anugerah yang Tuhan beri.

3048. Jangan pernah pedulikan orang yang membenci kamu, karena jika kamu peduli, dia akan semakin membenci kamu.

3049. Renungilah kesalahan hari ini. Dan yakinkan dirimu tuk tidak mengulanginya di hari berikutnya.

3050. Bukan seberapa pintar seseorang dengan ilmu yang ia miliki, tapi seberapa banyak orang yang juga akan pintar dengan ilmu yang ia bagikan.