Cari Artikel

Mu'jizat Rasulullah SAW Air Keluar Dari Sela-Sela Jari



Ketika waktu untuk shalat subuh tiba, Rasulullah saw akan berwudhu. Tapi, sama sekali tak ada air, padahal, yang akan berwuhdu cukup banyak.
Para sahabat hendak shalat berjama'ah bersama Rasulullah saw. Tentunya air banyak sangat diperlukan untuk berwudhu.
Rasulullah saw bertanya;
“Apa ada kantung air?”
Seorang sahabat menyaut;
“Ada, ya Rasulullah."
Kemudian seorang sahabat itu membawa kantung air yang bahannya terbuat dari kulit kambing.
Biasanya kantung air itu digunakan untuk membawa persediaan air ketika dalam perjalanan panjang.
Kemudian Rasulullah saw meletakkan tangan kanannya di atas kantung kulit kambing itu. Jari-jarinya terbuka. Dari sela-sela jarinya memancar air yang bening sekali.
Rasulullah saw kemudian berseru kepada Bilal bin Rabah, salah satu sahabat Rasulullah;
“Hai, Bilal, Panggil orang-orang itu untuk berwudhu!”
Orang-orang yang akan shalat subuh itu pun dipanggil oleh Bilal untuk berwudhu dengan air yang memancar dari sela-sela jari Rasulullah saw.
Bukan hanya berwudhu, bahkan seorang sahabat Rasul yang bernama Ibnu Mas’ud sampai meminum air tersebut. Air tersebut memiliki rasa yang sejuk, seperti air yang memancar lagsung dari sumber dalam bahwa tanah. Air tersebut mancur terus sampai semua orang dapat berwudhu.
Itulah salah satu mukjizat yang dikaruniakan oleh Allah yang maha kuasa kepada Nabi Muhammad saw.
Mukjizat merupakan karunia yang diberikan oleh Allah kepada para Nabi.
Setelah selesai menjalankan ibadah shalat subuh, Rasulullah saw duduk dengan para jamaahnya di masjid.
Kemudian Rasulullah saw bertanya kepada para jamaahnya;
“Siapakah orang yang paling menakjubkan imannya?”
Salah satu orang dalam jama'ah menjawab
“Malaikat.”
Rasul pun berkata;
“Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?”
Berarti, jawaban salah satu sahabat tersebut tidak benar.
Tentu saja malaikat beriman, karena mereka bertugas sebagai pelaksana perintah Allah.
Kemudian sahabat lain menjawab;
“Para nabi!”
Rasul pun berkata;
“Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari Allah di turunkan kepada mereka?”
“Kalau begitu, sahabat-sabahatmu, ya Rasulullah.” Jawab sahabat.
Rasul pun berkata lagi;
“bagimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan mukjizatku, hidup bersamaku, mengenal dan melihatku dengan mata kepala mereka sendiri?”
Sahabat pun bertanya;
“jadi siapa makhluk Allah yang imannya paling menakjubakan, ya Rasulullah?”
Rasulullah saw pun menjawab;
“Kaum yang hidup sesudah kalian,”
Maksudnya adalah umat yang lahir setelah para sahabat rasul sudah tidak hidup lagi atau manusia yang hidup pada masa yang akan datang.
“Mereka membenarkan aku, padahal mereka tidak pernah menyaksikan aku. Mereka menemukan tulisan dan beriman. Mereka mengamalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membelaku, seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku bertemu dengan mereka!”

Tidak ada komentar: