Cari Artikel

Kumpulan Kata Mutiara Cinta Terbaik




2401. Belajarlah mencintai dirimu sendiri hingga kamu mampu menyadari bahwa kamu adalah pribadi berbeda yang membuatmu begitu istimewa.

2402. Jika kamu bertemu seseorang yang senyumnya mampu membuat dirimu tersenyum, kamu mungkin telah menemukan orang yang tepat untuk hidupmu.

2403. Mengemis cinta seseorang hanya membuatmu tidak berkualitas.

2404. Cinta tidak akan menuntut kesempurnaan, cinta akan memahami, menerima dan rela untuk berkorban. Karena cinta seharusnya membuatmu bahagia bukan terluka.

2405. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat, hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

2406. Cinta sejati tak datang begitu saja. Banyak proses yang harus dilalui bersama, menderita, menangis, dan tertawa bersama.

2407. Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.

2408. Jika seseorang bisa mencintai kekuranganmu, buatmu merasa dibutuhkan setiap waktu, dan suka habiskan waktu denganmu.

2409. Cinta terasa menyakitkan ketika Tuhan tahu bahwa kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dari pada dia yang terus berimu luka.

2410. Jika dia mencintaimu, kamu tak perlu mengemis cintanya.

2411. Cintamu adalah keindahan Memandangmu selalu tak membuatku jemu Cintamu adalah nafasku Denganmu aku ingin hidup seribu tahun lagi. Cintamu membuat hidupku sempurna.

2412. Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang.

2413. Cintaku padamu adalah Air yang selalu mengalir dan tidak berpaling yang selalu mengalir dan tidak berubah yang selalu mengalir dan tidak berakhir.

2414. Janganlah kamu mencintai seseorang karena wajahnya, hartanya dan jabatannya, tapi cintai karena kebaikan dan ketulusan hatinya karena diantara itu semua, hanya kebaikan dan ketulusan hatinya yang tetap abadi.

2415. Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari dari padanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan, atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.

2416. Berhenti mencemaskan penampilanmu. Suatu hari kan kamu temukan dia yang tak peduli hal itu.

2417. Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.

2418. Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

2419. Salahkah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.

2420. Hati yg tulus mencintai, takkan lelah untuk bertahan, takkan menyerah untuk berjuang, karena dia percaya bahagia pasti dia temukan.

2421. Cintai dan sayangi ibumu, karena meski terkadang kamu tak menyukai keputusannya, pada akhirnya hanya dia yang selalu ada untukmu.

2422. Jangan menghakimi yang tak kau ketahui. Jangan mencintai yang tak bisa kau percayai. Jangan membenci yang tak bisa kau miliki.

2423. Cinta tak hanya berawal dari tatapan mata. Cinta hadir dari tulusnya hati ketika diri tak mampu berpikir jernih.

2424. Cinta selalu memberi bahagia dan sakit di hatimu. Bahagia karena bersama yang kamu cinta. Sakit karena tahu bahwa kamu begitu rapuh.

2425. Kamu sempurna di matanya, karena ketulusan cintanya.

2426. Berbicara tentang hubungan masa lalu bukan berarti masih terjebak didalamnya. Terkadang itu diingat agar tak mengulangi kesalahan lagi.

2427. Seseorang yang tulus mencintaimu, meski tahu kekuranganmu, tahu betapa sulitnya tuk bersamamu, tetap menginginkanmu dalam hidupnya.

2428. Orang yang tepat membuatmu merasa dapat menghadapi apapun, karena ia selalu disana untuk memperjuangkan senyummu dan menghapus air matamu.

2429. Dalam cinta, hanya karena seseorang berkata dia mencintaimu, tak berarti dia takkan pernah berbuat salah pun melukaimu.

2430. Ketika kamu putuskan tuk memilih cinta, sama seperti memiliki pedang bermata dua. Bisa melindungi, atau menyakiti.

2431. Tak perlu orang yang sempurna, karena yang kamu butuhkan adalah dia yang memperlakukanmu dengan baik dan selalu ingin bersamamu.

2432. Ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang terlalu lama, tak ada jarak yang terlalu jauh, karena mereka tahu apa artinya setia.

2433. Jika seseorang bahkan tak berusaha menyediakan waktunya untukmu, kamu harus berani memutuskan tuk berhenti mengharapkannya.

2434. Wanita yang pintar tahu bagaimana mencintai seorang pria, tapi wanita yang pernah terluka tahu siapa yang pantas dicinta.

2435. Dalam cinta, berhati-hatilah dalam berkata, karena meski amarah menguasai logika, hatimu takkan berhenti merindukannya.

2436. Tak ada cinta yang harus disembunyikan. Jika kamu harus melakukan itu hanya tuk bahagia, cintamu tak pantas dipertahankan.

2437. Biarkan orang yang kamu cintai mengetahui perasaanmu padanya.

2438. Agar di setiap langkahku selalu mengenang dirimu, cinta bukan hanya kebahagiaan, namun di dalam cintamu terdapat berjuta-juta rasa yang menambahkan aroma dan rasa.

2439. Ijinkan aku untuk mengukir namamu di dalam hatiku. Jangan kau palingkan wajahmu, jangan kau tutup hatimu, dan jangan kau campakkan diriku. Karena walaupun kualitas cintaku belum sempurna namun aku akan berusaha menyempurnakannya.

2440. Semua orang tahu bagaimana mencinta, tapi hanya sebagian orang yang tahu bagaimana tetap tinggal di satu hati tuk jangka waktu yang lama.

2441. Cinta berarti tanpa jarak. Ketika aku mengucapkan "Aku cinta kamu", tidak ada jarak antara hatiku dan hatimu.

2442. Selamat malam cinta. Jika cinta ungkapkan saja, katakan apa yang kamu rasakan. Jangan peduli kata orang lain karena hidup ini kamu yang menjalani.

2443. Hanya karena seseorang tidak mencintaimu dengan cara yang kamu inginkan bukan berarti ia tidak mencintaimu setulus hati.

2444. Dalam cinta, jangan menunggu orang yang tepat menghampiri hidupmu. Lebih baik jadilah orang yg tepat yang menhampiri hidup seseorang.

2445. Salah satu momen terindah dalam hidup adalah ketika kamu melihat orang tuamu tersenyum dan menyadari kamulah alasan dibaliknya.

2446. Lebih baik mencintai seseorang yang jauh tapi sangat menginginkan kebersamaan dari pada seseorang yang dekat tapi tak peduli.

2447. Jangan pernah membandingkan orang disekitarmu, terlebih orang yg kamu cintai. Tak ada manusia yang sempurna. Cintai apa adanya.

2448. Hidup itu seperti permainan. Bukan untuk memenangkannya, tapi memberi yang terbaik dan menikmati permainannya.

2449. Hal terbaik yang bisa dilakukan wanita untuk pria yang ia cintai adalah memastikan bahwa pria tersebut lebih dari segalanya yang tak bisa dibeli dengan uang.

2450. Hal terbaik yang bisa dilakukan pria untuk wanita yang ia cintai adalah memastikan bahwa wanita tersebut adalah prioritas dan tujuan hidupnya.

Tersembunyinya Kekasih Allah



Abdullah bin Mubarak, salah seorang ulama di masa tabi’in, setelah melaksanakan ibadah haji atau umrah, ia tinggal beberapa waktu lamanya di Makkah. Ketika itu terjadi masa paceklik karena telah beberapa bulan lamanya tidak terjadi hujan. Maka orang-orang datang ke suatu lapangan luas untuk melaksanakan shalat istisqo’ (shalat meminta hujan), Abdullah bin Mubarak ikut serta dalam jamaah shalat tersebut.

Usai shalat dan memanjatkan doa kepada Allah, tidak terlihat tanda-tanda bahwa hujan akan turun. Hingga malam menjelang tidak ada awan tebal yang datang membawa air untuk menyirami wilayah Makkah dan sekitarnya.

Keesokan harinya, mereka mengulang lagi shalat istisqo’ tersebut, tetapi masih juga tidak ada pertanda akan turunnya hujan, termasuk ketika mereka melakukannya untuk ke tiga kalinya pada hari berikutnya.

Setelah berjamaah shalat Istisqo’ pada hari ketiga itu, Ibnul Mubarak berkata dalam hati,
“Aku akan keluar memisahkan diri dari orang-orang ini dan berdoa kepada Allah, mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya dan mengabulkan doaku sehingga hujan bisa turun!!”

Ia berjalan diam-diam menuju perbukitan di sekitar Makkah, dan masuk salah satu gua yang berada di sana. Tetapi belum sempat ia berbuat apa-apa, tiba-tiba masuklah ke dalam gua itu seorang lelaki berkulit hitam, yang tampaknya seorang budak. Entah tidak tahu, pura-pura tidak tahu atau merasa minder melihat ‘penampilan’ Ibnul Mubarak yang layaknya seorang ulama khusyu dan ‘khos’, budak berkulit hitam itu tidak menyapa atau memberi salam kepadanya.

Lelaki hitam itu langsung shalat dua rakaat yang tampaknya sederhana dan ringkas. Setelah mengucap salam, ia meletakkan kepalanya di tanah dan berdoa,
“Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah hamba-hamba-Mu, mereka telah melaksanakan shalat Istisqo’ selama tiga hari, tetapi Engkau belum berkenan juga menurunkan hujan. Maka demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu, aku tidak akan mengangkat kepalaku hingga Engkau menurunkan hujan kepada kami!!”

Beberapa waktu lamanya ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba datang awan hitam bergulung-gulung, kemudian hujan turun dengan derasnya. Lelaki itu segera mengangkat kepalanya dan keluar gua, berjalan menembus hujan tanpa berkata apa-apa.

Sejenak Ibnul Mubarak tertegun melihat pemandangan itu, dan segera setelah tersadar ia berjalan mengikuti lelaki hitam itu menembus hujan. Ia terus membuntutinya hingga memasuki sebuah perkampungan, dan lelaki hitam itu memasuki sebuah rumah yang cukup bagus. Ia duduk diam di depan rumah itu beberapa waktu lamanya, sampai seseorang keluar. Ibnul Mubarak berkata,
“Rumah siapakah ini?”
Lelaki itu berkata,
“Rumah Tuan Fulan bin Fulan!!”
“Bisakah saya membeli budak dari dirinya?” Kata Ibnul Mubarak lagi.
Lelaki itu berkata,
“Bisa dan silahkan masuk!!”

Ibnul Mubarak dipersilahkan duduk dan lelaki itu segera memanggil tuannya. Sang pemilik rumah menemui Ibnul Mubarak sambil membawa seorang budak yang bagus wajahnya dan tampak cekatan, tetapi ia berkata,
“Aku tidak menginginkan orang ini, apakah engkau mempunyai budak lainnya??”
“Baiklah!!” Kata sang pemilik rumah, sambil memerintahkan untuk memanggil budak lainnya. 

Satu atau dua orang budak lagi ditunjukkan, tetapi Ibnul Mubarak berkata,
“Aku menginginkan yang lainnya, apakah engkau masih memilikinya?”

Tujuan utama Abdullah bin Mubarak adalah lelaki hitam yang ditemuinya di dalam gua itu. Orang itu berkata,
“Saya memang masih memiliki satu orang lagi budak, tetapi ia sangat tidak pantas bagi tuan!!”
“Mengapa?” Tanya Ibnul Mubarak.
Orang itu berkata,
“Karena dia seorang yang pemalas, tuan tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari dirinya.”
Ibnul Mubarak berkata,
“Bawalah dia kemari, aku ingin melihatnya.”

Budak itu segera didatangkan, dan memang lelaki hitam yang ditemuinya di dalam gua tersebut. Tampak kegembiraan di matanya dan segera ia berkata,
“Aku ridha dengan orang ini, berapa engkau ingin menjualnya!!”
Orang itu berkata,
“Saya dahulu membelinya dua puluh dinar, tetapi sekarang tidak laku walau hanya sepuluh dinar!!”
“Saya akan membelinya seharga sepuluh dinar darimu!!” Kata Abdullah bin Mubarak, yang langsung mengeluarkan uang sepuluh dinar dan memberikannya kepada orang itu.

Ibnul Mubarak membawa budak hitam itu ke tempat tinggalnya. Budak hitam yang selama itu hanya diam saja, tiba-tiba berkata,
“Wahai Ibnul Mubarak, mengapa engkau membeli aku, aku tidak akan mengabdi dan melayani dirimu!!”

Walau sempat menduga sebelumnya karena peristiwa di dalam gua itu, masih juga Ibnul Mubarak terkejut karena budak itu mengetahui dan menyebut namanya. Padahal ia belum pernah memperkenalkan diri, termasuk kepada pemilik sebelumnya. Tetapi justru hal itu memperkuat dugaannya sebelumnya, segera saja Ibnul Mubarak berkata,
“Bukan seperti itu, justru aku yang akan melayani kamu, siapakah namamu??”
Budak hitam itu berkata,
“Para kekasih Allah tentu mengenal kekasih-Nya!!”

Ketika lelaki hitam itu akan beranjak untuk berwudhu, Ibnul Mubarak segera mengambil air untuknya dan mempersiapkan sandal, serta menunjukkan kamar untuk dirinya. Di dalam kamar lelaki hitam itu shalat dua rakaat. Ibnul Mubarak yang memang sengaja menguping itu, mendengar dia berdoa setelah shalatnya, layaknya sedang bersyair (berpuisi),
“Wahai Tuhan Pemilik Rahasia, rahasia telah menjadi nyata (terbuka), saya tidak lagi menginginkan kehidupan ini, setelah rahasia hidupku diketahui….!!”

Beberapa waktu lamanya Ibnul Mubarak menunggu, tetapi ia tidak mendengar suara atau gerakan apapun, maka ia masuk ke dalam kamar dan mendapati lelaki hitam itu telah meninggal.

Ia segera mengurus jenazahnya dengan penuh takdzim, hingga memakamkannya. Hanya sedikit orang saja yang membantu dan mengiringi jenazahnya karena hanya seorang budak hitam yang tampak sangat sepele. Hal itu justru menggembirakan bagi Ibnul Mubarak karena ia sendiri yang akhirnya banyak berperan dalam mengurus jenazah ‘kekasih Allah’ tersebut.

Malam harinya, Ibnul Mubarak bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Di sisi kanan beliau ada seorang tua (syaikh) yang wajahnya tampak bersinar, dan budak hitam itu berada di sisi kiri beliau. Nabi SAW bersabda dalam mimpinya itu,
“Mudah-mudahan Allah membalas engkau dengan kebaikan yang berlimpah karena apa yang telah engkau lakukan itu. Aku tidak melihat adanya bahaya dan kesulitan yang akan engkau hadapi karena engkau telah berbuat kebaikan kepada kekasihku ini!!”
Beliau menunjuk lelaki hitam tersebut, dan Ibnul Mubarak berkata,
“Ya Rasulullah, apakah dia itu kekasihmu?”
“Benar,” Kata Nabi SAW, “Dan dia juga kekasih Khalilul Rahman, Ibrahim AS!!”

Beliau menunjuk lelaki tua di sisi kanan beliau. Dan Ibnul Mubarak tersentak bangun dari tidurnya. Ia segera bangkit berwudhu dan shalat dua rakaat, kemudian berdoa yang lebih banyak diisinya dengan ucapan syukur kepada Allah.

Keberanian Saad Bin Abu Waqqash RA



Ibnu Asakir telah mengeluarkan dari Az-Zuhri dia telah berkata: Pada suatu hari Rasulullah SAW telah mengutus Sa'ad bin Abu Waqqash ra untuk memimpin suatu pasukan ke suatu tempat di negeri bagian Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh. Mereka telah diserang dari belakang oleh kaum Musyrikin, maka Sa'ad bin Abu Waqqash ra mengeluarkan panah-panahnya serta memanah mereka dengan panah-panah itu.
Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash ra. menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, dan peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam. (Al-Muntakhab 5:72)

Ibnu Asakir mengutip dari Ibnu Syihab, dia berkata: Pada hari pertempuran di Uhud Sa'ad bin Abu Waqqash ra telah membunuh tiga orang Musyrikin dengan sebatang anak panah. 
Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua dan seterusnya orang yang ketiga dengan panah yang sama.
Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata: "Nabi SAW yang telah memberiku keberanian itu, sehingga aku menjadi begitu berani sekali." (Al-Muntakhab 5:72)

Bazzar telah mengeluarkan dari Abdullah bin Mas'ud ra dia berkata:
"Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda dan dengan berjalan kaki." (Majma'uz Zawa'id 6:82)

Kisah Nafsu Yang Keras Kepala Pada Perintah Allah



Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan akal, maka Allah SWT telah berfirman yang artinya;
"Wahai akal mengadaplah engkau."
Maka akal pun mengadap kehadapan Allah SWT. 

Kemudian Allah SWT
berfirman yang artinya;
"Wahai akal berbaliklah engkau!",
lalu akal pun berbalik.

Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya:
"Wahai akal! Siapakah aku?".
Lalu akal pun berkata,
"Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah SWT berfirman yang artinya;
"Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah SWT menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang artinya:
"Wahai nafsu, mengadaplah kamu!".
Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri.

Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata,
"Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."

Setelah itu Allah SWT menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah SWT berfirman yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata,
"Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah SWT menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' (neraka yang penuh dengan rasa lapar) selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah SWT berfirman yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata,
"Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah tuhanku."

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah SWT mewajibkan puasa.

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

Orang Yang paling Berani



Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab Masnadnya dari Muhammad bin Aqil katanya,
"Pada suatu hari Ali bin Abi Talib pernah berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan beliau berkata,
"Hai kaum Muslimin, siapakah orang yang paling berani ?"
Jawab mereka,
"Orang yang paling berani adalah engkau sendiri, hai Amirul Mukminin."
Kata Ali,
"Orang yang paling berani bukan aku tapi adalah Abu Bakar. Ketika kami membuatkan Nabi gubuk di medan Badar, kami tanyakan siapakah yang berani menemani Rasulullah s.a.w dalam gubuk itu dan menjaganya dari serangan kaum Musyrik ? Di saat itu tiada seorang pun yang bersedia melainkan Abu Bakar sendiri. Dan beliau menghunus pedangnya di hadapan Nabi untuk membunuh siapa saja yang mendekati gubuk Nabi s.a.w Itulah orang yang paling berani."

"Pada suatu hari juga pernah aku menyaksikan ketika Nabi sedang berjalan kaki di kota Mekah, datanglah orang Musyrik mengusir beliau dan menyakiti beliau dan mereka berkata,
"Apakah kamu menjadikan beberapa tuhan menjadi satu tuhan?"
Di saat itu tidak ada seorang pun yang berani mendekat dan membela Nabi selain Abu Bakar. Beliau maju ke depan dan memukul mereka sambil berkata,
"Apakah kamu hendak membunuh orang yang bertuhankan Allah?"

Kemudian sambil mengangkat kain selendangnya beliau mengusap air matanya. Kemudian Ali berkata,
"Adakah orang yang beriman dari kaum Firaun yang lebih baik daripada Abu Bakar?"
Semua jamaah diam saja tidak ada yang menjawab.
Jawab Ali selanjutnya,
"Sesaat dengan Abu Bakar lebih baik daripada orang yang beriman dari kaum Firaun walaupun mereka sepuluh dunia, kerana orang beriman dari kaum Firaun hanya menyembunyikan imannya sedang Abu Bakar menyiarkan imannya."