"Wahai akal mengadaplah engkau."
Maka akal pun mengadap kehadapan Allah SWT.
Kemudian Allah SWT
berfirman yang artinya;
"Wahai akal berbaliklah engkau!",
lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya:
"Wahai akal! Siapakah aku?".
Lalu akal pun berkata,
"Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."
Lalu Allah SWT berfirman yang artinya;
"Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
Setelah itu Allah SWT menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang artinya:
"Wahai nafsu, mengadaplah kamu!".
Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri.
Kemudian Allah SWT berfirman lagi yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata,
"Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah SWT menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah SWT berfirman yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata,
"Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."
Lalu Allah SWT menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' (neraka yang penuh dengan rasa lapar) selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah SWT berfirman yang artinya:
"Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata,
"Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah tuhanku."
Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah SWT mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar