Cari Artikel

Senyuman Rasulullah SAW



Saat menikahkan putri bungsunya, Sayyidah Fatimah Az Zahrah, dengan sahabat Ali bin Abi Thalib, Baginda Nabi Muhammad SAW tersenyum lebar. Itu merupakan peristiwa yang penuh kebahagiaan.

Hal serupa juga diperlihatkan Rasulullah SAW pada peristiwa Fathu Makkah, pembebasan Makkah, karena hari itu merupakan hari kemenangan besar bagi kaum muslimin.
“Hari itu adalah hari yang penuh dengan senyum panjang yang terukir dari bibir Rasulullah SAW serta bibir seluruh kaum muslimin” tulis Ibnu Hisyam dalam kita As Sirah Nabawiyyah.

Rasulullah SAW adalah pribadi yang lembut dan penuh senyum. Namun, beliau tidak memberi senyum kepada sembarang orang. Demikian istimewanya senyum Rasul sampai-sampai Abu Bakar dan Umar, dua sahabat utama beliau, sering terperangah dan memperhatikan arti senyum tersebut.
Misalnya mereka heran melihat Rasul tertawa saat berada di Muzdalifah di suatu akhir malam.
“Sesungguhnya Tuan tidak biasa tertawa pada saat seperti ini,” kata Umar.
“Apa yang menyebabkan Tuan tertawa?”
Pada saat seperti itu, akhir malam, Nabi biasanya berdoa dengan khusyu’.
Menyadari senyuman beliau tidak sembarangan, bahkan mengandung makna tertentu, Umar berharap,
“Semoga Allah menjadikan Tuan tertawa sepanjang umur”.
Atas pertanyaan diatas, Rasul menjawab,
“Ketika iblis mengetahui bahwa Allah mengabulkan doaku dan mengampuni umatku, dia memungut pasir dan melemparkannya kekepalanya, sambil berseru, ‘celaka aku, binasa aku!’ Melihat hal itu aku tertawa.” (HR Ibnu Majah)

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menulis, apabila Rasul dipanggil, beliau selalu menjawab, “Labbaik”. Ini menunjukkan betapa beliau sangat rendah hati. Begitu pula, Rasul belum pernah menolak seseorang dengan ucapan “tidak” bila diminta sesuatu. Bahkan ketika tak punya apa-apa, beliau tidak pernah menolak permintaan seseorang.
“Aku tidak mempunyai apa-apa,” kata Rasul,
“Tapi, belilah atas namaku. Dan bila yang bersangkutan datang menagih, aku akan membayarnya.”

Banyak hal yang bisa membuat Rasul tertawa tanpa diketahui sebab musababnya. Hal itu biasanya berhubungan dengan turunnya wahyu Allah. Misalnya, ketika beliau sedang duduk-duduk dan melihat seseorang sedang makan. Pada suapan terakhir orang itu mengucapkan. “Bismillahi fi awalihi wa akhirihi.” Saat itu beliau tertawa. Tentu saja orang itu terheran-heran.
Keheranan itu dijawab beliau dengan bersabda,
“Tadi aku lihat setan ikut makan bersama dia. Tapi begitu dia membaca basmalah, setan itu memuntahkan makanan yang sudah ditelannya.”
Rupanya orang itu tidak mengucapkan basmalah ketika mulai makan.

Suatu hari Umar tertegun melihat senyuman Nabi. Belum sempat dia bertanya, Nabi sudah mendahului bertanya,
“Ya Umar, tahukah engkau mengapa aku tersenyum?”
“Allah dan Rasul-Nya tentu lebih tahu,” jawab Umar.
“Sesungguhnya Allah memandang kepadamu dengan kasih sayang dan penuh rahmat pada malam hari Arafat, dan menjadikan kamu sebagai kunci Islam,” sabda beliau.


Kesaksian Anggota Tubuh

Rasul SAW bahkan sering membalas sindiran orang dengan senyuman. Misalnya ketika seorang Badui yang ikut mendengarkan taushiyah beliau tiba-tiba nyeletuk,
“Ya Rasul, orang itu pasti orang Quraisy atau Anshar, karena mereka gemar bercocok tanam, sedang kami tidak.”
Saat itu Rasul tengah menceritakan dialog antara seorang penghuni surga dan Allah SWT yang mohon agar diizinkan bercocok tanam di surga. Allah SWT mengingatkan bahwa semua yang diinginkannya sudah tersedia di surga.
Karena sejak di dunia punya hobi bercocok tanam, iapun lalu mengambil beberapa biji-bijian, kemudian ia tanam. Tak lama kemudian biji itu tumbuh menjadi pohon hingga setinggi gunung, berbuah, lalu dipanenkan. Lalu Allah SWT berfirman.
“Itu tidak akan membuatmu kenyang, ambillah yang lain.”
Ketika itulah si Badui menyeletuk,
“Pasti itu orang Quraisy atau Anshar. Mereka gemar bercocok tanam, kami tidak.”
Mendengar itu Rasul tersenyum, sama sekali tidak marah. Padahal, beliau orang Quraisy juga.

Suatu saat justru Rasulullah yang bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian mengapa aku tertawa?.”
"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,” jawab para sahabat.
Maka Rasul pun menceritakan dialog antara seorang hamba dan Allah SWT. Orang itu berkata,
“Aku tidak mengizinkan saksi terhadap diriku kecuali aku sendiri.”
Lalu Allah SWT menjawab,
“Baiklah, cukup kamu sendiri yang menjadi saksi terhadap dirimu, dan malaikat mencatat sebagai saksi.”
Kemudia mulut orang itu dibungkam supaya diam, sementara kepada anggota tubuhnya diperintahkan untuk bicara. Anggota tubuh itupun menyampaikan kesaksian masing-masing. Lalu orang itu dipersilahkan mempertimbangkan kesaksian anggota-anggota tubuhnya.
Tapi orang itu malah membentak,
“Pergi kamu, celakalah kamu!” Dulu aku selalu berusaha, berjuang, dan menjaga kamu baik-baik,” katanya.
Rasulpun tertawa melihat orang yang telah berbuat dosa itu mengira anggota tubuhnya akan membela dan menyelamatkannya. Dia mengira, anggota tubuh itu dapat menyelamatkannya dari api neraka. Tapi ternyata anggota tubuh itu menjadi saksi yang merugikan, karena memberikan kesaksian yang sebenarnya (HR Anas bin Malik).

Hal itu mengingatkan kita pada ayat 65 surah Yasin, yang maknanya,
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka, dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

Keadilan Lebih Baik Daripada Keindahan



Anu Sirwan adalah salah satu Kisra (Kaisar) Persia yang cukup terkenal karena keadilan dan kearifan (kebijaksanaan)nya kepada rakyatnya. Ia hidup jauh sebelum diutusnya Nabi SAW, tetapi kisah-kisah keadilannya cukup terkenal dan menyebar di kalangan masyarakat Arab, walau sebenarnya ia dan rakyatnya adalah penyembah api, yakni beragama Majusi.

Salah satu kisahnya adalah ketika Anu Sirwan akan melakukan pembangunan untuk meluaskan istananya. Ketika ia melakukan penggusuran dan pembebasan tanah beberapa orang rakyatnya, ternyata ada seorang wanita tua dengan gubug reotnya yang menolak untuk menjual. Berbagai upaya, ancaman dan rayuan, cara halus hingga keras dilakukan tetapi wanita itu tetap bertahan. Wanita itu berkata,
“Saya tidak akan menjual walau akan dibayar dengan sekeranjang uang emas. Tetapi kalau dia (yakni Kisra Anu Sirwan) akan menggusurnya, dan dia memang mampu melakukannya, maka terserah saja!!”

Parapelaksana pembangunan perluasan istana itu melaporkan hal itu kepada Anu Sirwan, dan berencana menggusur gubug reot wanita tua itu, karena posisinya memang tepat di tengah-tengah istana itu, di bagian depan pula. Tetapi Anu Sirwan berkata,
“Jangan lakukan itu, biarkan saja gubug itu di tempatnya, tetapi tetap laksanakan perluasan pembangunan!!”

Pembangunan terus dilaksanakan, hanya saja ada pembengkokan untuk menghindari gubug wanita tua. Ketika telah selesai dan tamu-tamu datang untuk menghadiri undangan Kisra Abu Sirwan dalam suatu acara di istana, banyak sekali yang berkomentar,
“Alangkah indahnya istana ini jika saja tidak ada bengkoknya (yakni gubug wanita tua itu)!!”

Mendengar komentar-komentar seperti itu, Anu Sirwan berkata,
“Justru dengan kebengkokan itulah perkaranya menjadi lurus, dan keindahannya semakin sempurna!!”

Walau secara penampilan memang kurang indah, tetapi itulah memang yang benar dan lurus. Keadaan dan keindahannya menjadi sempurna karena memang tidak ada satu pihakpun, walau sangat lemah dan tidak berdaya, yang merasa didzalimi dengan sikap sang penguasa.

Peristiwa yang hampir sama terjadi ketika Mesir masuk menjadi wilayah Islam setelah terlepas dari Rumawi pada masa khalifah Umar bin Khaththab. Gubernur Mesir saat itu, Amr bin Ash bermaksud mendirikan sebuah masjid (yang kini dikenal dengan nama Masjid Amr bin Ash), tetapi seorang wanita Qibhti beragama Nashrani menolak ketika gubug reotnya akan dibeli/diganti dengan harga berapapun. Hanya saja Amr bin Ash tetap memerintahkan untuk menggusur rumah wanita Qibhti itu agar pembangunan masjidnya segera selesai.

Wanita Qibthi yang merasa didzalimi oleh tindakan sang gubernur itu berjalan kaki menuju Madinah untuk mengadukan persoalannya kepada khalifah. Mendengar pengaduan itu, Umar mengambil pecahan tembikar, dan menulis dengan pedangnya,
“Kita lebih berhak (wajib) berbuat keadilan daripada Kisra Anu Sirwan!!”

Umar memerintahkan wanita Qibhti itu menyerahkan surat pecahan tembikar itu kepada Gubernur Amr bin Ash. Ia juga memberikan perbekalan yang berlebih kepada wanita beragama Nashrani itu, agar bisa sampai kembali ke Mesir dengan selamat.

Ketika Amr bin Ash menerima surat dari Umar itu, ia langsung meletakkan pecahan tembikar tersebut di atas kepalanya, sambil menangis memohon ampunan kepada Allah. Ia memerintahkan para pelaksana pembangunan untuk mendirikan kembali gubug wanita Qibhti itu, dan membelokkan bangunan masjid, sehingga bentuknya membengkong.

Rahasia Nabi Khidir Bisa Berumur Panjang



Nabi Khidir adalah seorang nabi yang diyakini memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini, ternyata rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para ahli berdasarkan beberapa cerita. Namun semua cerita itu merupakan sesuatu yang masih misteri dan kebenarannya masih dipertanyakan. Seperti apakah ceritanya?

Nabi Khidir, Nabi Berumur Panjang yang Hidup Hingga Akhir Zaman.
Ada beberapa fakta yang membuktikan kebenaran Nabi Khidir masih hidup hingga kini yaitu:
1. Syaidina Ali mengaku pernah melihat Nabi Khidir berada di Ka’bah.
2. Salah seorang murid Syeikh Abu Hasan yaitu Al-Murshi mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir dan bahkan telah bersalaman dengannya. Dia bertanya kepada Nabi Khidir bagaimana keadaan arwah-arwah orang muslim yang telah meninggal dunia, apakah mendapat siksaan atau tidak.
3. Abul Hasan asy-Syadzili mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir di padang Aidzab.
4. Umar bin Sinan pernah berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash yang menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam perjalanannya.

Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini? Wallahua’lam hanya Allah yang tahu, namun jika diperhitungkan kira-kira sekitar lebih dari enam ribu tahun.
Ainul Hayat, Inilah Rahasia Nabi Khidir Bisa Berumur Panjang.

Nabi Khidir adalah nabi yang masih hidup hingga kiamat datang, Nabi ini dinamakan Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya selalu membawa kehijauan disekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi hijau subur jika didatangi Nabi Khidir. Berikut adalah ulasan singkat cerita/legenda rahasia umur panjang Nabi Khidir AS hingga akhir zaman:
Ada seorang raja penguasa wilayah barat dan timur yaitu Raja Iskandar Zulkarnain, raja ini sangat disegani dan ditakuti karena dapat manaklukan berbagai wilayah dari barat hingga timur. Namun meskipun demikian raja ini tidak sombong dan merupakan salah seorang hamba Allah yang taat. Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnain mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan ditemani oleh Malaikat Rofi’il. Dalam perjalanannya sang raja bertanya kepada malikat bagimana ibadahnya para penghuni langit dan malaikat pun menjelaskan bahwa para penghuni langit beribadah ada yang bersujud terus hingga akhir zaman dan ada yng bertakbir terus hingga akhir zaman. Mendengar hal itu sang raja ingin seperti para penghuni langit yang bisa beribadah hingga akhir zaman.
Malaikat Rofi’il memberitahu kepada Raja Iskandar Zulkarnain bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber mata air yang suci, jika seseorang meminum air dari mata air itu maka ia akan kekal hingga akhir zaman kecuali jika ingin dimatikan. Namun mata air tersebut berada di bagian belahan bumi yang sangat gelap. Mata air itu bernama Ainul Hayat, inilah mata air rahasia panjang umur dari Nabi Khidir.

Raja Iskandar Zulkarnain kemudian mengumpulkan semua ahli yang ada diseluruh negeri untuk menafsirkan dimana letak tepatnya Ainul Hayat berada dan salah seorang diantaranya mengetahui bahwa letaknya adalah dibagian tempat terbitnya matahari.

Raja Iskandar Zulkarnain beserta rombongannya mencari tempat tersebut dan menemukannya, salah satu diantaranya rombongannya adalah Nabi Khidir yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri. Setelah menemukan tempat Ainul Hayat, sang raja membawa pasukan khusus untuk masuk bersamanya dan dalam pasukan itu Nabi Khidir ikut bersamanya. Mereka menempuh perjalanan selama 18 hari didalam gua itu tanpa melihat sinar matahari sekalipun.

Dalam perjalanan itu Nabi Khidir mendapat wahyu dari Allah bahwa Ainul Hayat terletak di tepi kanan jurang dan hanya diperuntukkan untuknya saja. Setelah menerima wahyu itu, Nabi Khidir kemudian menuju ketempat Ainul Hayat sendirian dan meminumnya tanpa sepengetahuan Raja Iskandar Zulkarnain.

Itulah sekilas cerita singkat tentang mata air Ainul Hayat yang merupakan rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang hingga akhir zaman.

Fadhilah Shalat Dhuha



Shalat dhuha memiliki banyak fadhilah. Amalan ini senantiasa dijaga oleh Nabi SAW yang mulia. Orang yang suka memulai di pagi harinya dengan menyebut dan mengagungkan Allah dengan melakukan shalat dhuha yakni shalat sunnat dua rakaat sekali, dua kali, tiga kali atau empat kali sesudah naik matahari kira-kira antara jam 7 sampai dengan jam 11, Allah SWT akan menjamin baginya dengan jaminan istimewa di dunia dan akhirat.

Beberapa dalil mengenai keutamaan shalat dhuha;

Telah berkata Abu Hurairah :
"Kekasih saya, (Nabi Muhammad SAW) telah berwasiat tiga perkara kepada saya, yaitu puasa tiga hari tiap-tiap bulan, sembahyang dhuha dua rakaat dan sembahyang witir sebelum tidur". (Hadits Shahih Riwayat Bukhari Muslim).

Ada orang bertanya kepada Aisyah :
"Adakah Rasulullah SAW sembahyang dhuha? Jawabnya: Ada, empat rakaat, dan terkadang ia tambah yang dikehendaki oleh Allah". (H.R. Muslim).

Telah berkata Ummu Hani:
"Rasulullah SAW pernah pergi mandi, dan dilindungi oleh Fatimah, kemudian ia ambil kainnya, lalu berselimut dengan itu, kemudian ia sembahyang delapan rakaat, sembahyang Dhuha". (Riwayat Bukhari Muslim 318 - Pengajaran Shalat).

Memang Shalat dhuha merupakan keistimewaan yang luar biasa, sebab manusia akan merasa berat dan bahkan terlalu berat disaat-saat yang tanggung untuk berangkat kerja atau sedang kerja (sekitar jam 7 hingga jam 11), dia menyempatkan diri dulu buat melakukan shalat sunnat tersebut. Padahal dirasa berat hanyalah apabila belum biasa dan belum tahu keistimewaannya. Lain halnya dengan orang yang sudah tahu keistimewaannya dan imannya pun cukup kuat, tentu walau bagaimanapun keadaannya, apakah dia mau berangkat, ataukah sedang dikantor, tentu ia mengutamakan shalat itu barang sebentar, ia merasa sayang akan keutamaan ridha Allah yang ada pada shalat tersebut.

Keutamaan shalat dhuha dalam pahalanya memadai buat mensucikan seluruh anggota tubuh yang padanya ada hak untuk dikeluarkan shadaqahnya.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH/MAHA SUCI ALLAH, ALHAMDULILLAH/SEGALA PUJI BAGI ALLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU/TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, ALLHU AKBAR/ALLAH MAHA BESAR), setiap amar ma'ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha" (Riwayat Muslim - Dalilil Falihin Juz III, hal 627).

Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa shalat empat rakaat dipagi hari, Allah bakal menjamin dan mencukupkan segalanya dengan limpahan barakah sepanjang hari itu, sehingga bathinpun akan terasa damai walau apapun tantangan hidup yang merongrong, karena dia telah sadar semua itu ketetapan Allah:
"Hai anak Adam, tunaikanlah kewajibanmu untuk
KU, yaitu sembahyang empat rakaat pada pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi sepanjang harimu (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Ya'la).

Dengan lafadz lain berbunyi;
"Hai anak Adam, bersembahyanglah untuk
KU empat rakaat pada pagi hari, Aku akan mencukupimu sepanjang hari itu" (Riwayat Ahmad dari Abi Murrah).

Coba renungkankan isi daripada do'a setelah shalat dhuha itu, nadanya seolah-olah memaksa untuk diperkenankan oleh Allah. Dan memang demikianlah lafadz do'a tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW :
"Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha (milik)Mu, kecantikan ialah kencantikan (milik)Mu, keindahan itu keindahan (milik)Mu, kekuatan itu kekuatan (milik)Mu, kekuasaan itu kekuasaan (milik)Mu, dan perlindungan itu perlindunganMu.
Ya Allah, jika rizqiku masih diatas langit, turunkanlah (berlafadz perintah), dan jika ada di didalam bumi, keluarkanlah, jika sukar, mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba Mu yang shaleh."

Itulah keistimewaan dan keutamaan shalat dhuha, didunia memberikan keberkahan hidup kepada pelakunya, di akheratpun /di hari kiamat orang itu dipanggil/dicari Tuhan untuk dimasukkan ke dalam syurga, sebagaimana sabdaNya didalam hadits qudsi:
"Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu Dhuha, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atasKu dengan sembahyang Dhuha? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah". (Riwayat Thabrani dari Abu Hurairah).

6 Keutamaan Shalat Dhuha
Shalat dhuha memiliki rahasia yang menakjubkan dengan bertaburkan keutamaan. Seandainya orang-orang yang melupakannya itu mengetahui keutamaannya, pastilah mereka tidak akan pernah melewatkan untuk shalat dhuha.

Di antara keutamaannya itu adalah:
(1) Sebagai pengganti sedekah anggota badan.
Manusia memiliki 360 sendi, yang setiap sendinya hendaknya dikeluarkan sedekah pada setiap harinya. Tentu, hal ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi, Rasulullah SAW menawarkan solusi praktis untuk mengatasi itu semua, yaitu dengan menggantinya dua rakaat shalat dhuha.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha.” (HR Muslim dan Abu Dawud).

(2) Dibangunkan istana dari emas.
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa shalat dhuha 12 rakaat, maka Allah SWT akan membangunkan baginya istana dari emas di surga.” (HR Ibnu Majah).

(3) Diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang menjaga shalat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis yang lain,
“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa.” (HR Abu Ya’la).

(4) Dicukupi kebutuhan hidupnya. Dalam hadis Qudsi, Allah SWT berfirman,
“Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari.” (HR Tirmidzi).

(5) Mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah.
Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya.” (HR Tirmidzi).

(6) Masuk surga melalui pintu dhuha.
Sabda Rasulullah SAW,
“Sesungguhnya di surga kelak terdapat pintu yang bernama adh-Dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan terdengar panggilan, di manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian masuklah kalian dengan rahmat Allah SWT.” (HR Thabrani).

Saudaraku, begitu banyak keutamaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membiasakan shalat dhuha. Masihkan kita tidak tergiur untuk mengerjakannya? Janji Allah mana lagi yang akan kita ragukan?

Wallahu a’lam.

Kata-Kata Mutiara Bijak Dan Kehidupan



1651. Derita masa lalumu itu terlalu jauh untuk menyentuhmu hari ini, tapi pengulangan kenangan dan rasa sakitnyalah yang bisa melemahkanmu.

1652. Jika dia menyakitimu, tetap doakan dia. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan karena kamu bukan penjahat.

1653. Seseorang akan lebih berarti dalam hidupmu bila ia tidak hanya memberikan kasih sayang tapi juga kekuatan mengubahmu menjadi baik. Berlakulah baik, agar segera terlihat apakah dia jiwa baik yang disiapkan oleh Tuhanmu, atau orang palsu yang harus kau tinggalkan

1654. Lebih baik menasihati lalu dihujat, dari pada menghujat lalu dinasihati.

1655. Kita tidak bisa merasa terhina tanpa lebih dulu memiliki bibit minder.

1656. Kesulitan datang bersama kemudahan. Tak mungkin hatiku dipedihkan tanpa pembahagiaanku.

1657. Janganlah kita berfokus pada yang sulit, tapi pada yang harus kita lakukan dengan lebih baik dan segera.

1658. Apapun yang kau kerjakan, lakukanlah dengan sepenuh hatimu. Jadilah dirimu yang terbaik.

1659. Engkau tak mungkin akan sepenuhnya berbahagia dengan menjadi kurang dari yang mungkin bagimu.

1660. Ikutilah impian-impianmu; setialah kepada kebaikan yang ada di dalam hatimu. Jadilah seseorang yang bernilai bagi kebahagiaan sesama. Jadilah dirimu yang terbaik.

1661. Kesulitan adalah syarat untuk mencapai kemudahan.

1662. Bersabarlah dalam kejujuran dan kerja keras Anda.

1663. Kesetiaan itu pedih, jika engkau memaksa dirimu setia kepada penipu yang menelantarkanmu.

1664. Rasa marah adalah berkah, agar kita menemukan kekuatan yang besar untuk mengubah keadaan yang menyengsarakan masyarakat atau merusak alam. Yang dilarang adalah menggunakan rasa marah.

1665. Kesahajaan yang jujur, tetap lebih indah daripada kepalsuan yang mahal.

1666. Kepandaian tidak dibangun dalam semalam.

1667. Ujian adalah penilaian terhadap kepatuhan jangka panjang.

1668. Kepalsuan memang berbiaya tinggi, menguras uang dan menggelisahkan hati. Kekhawatiran yang tidak menghasilkan kegelisahan untuk mencapai perubahan, hanyalah sebuah perasaan buruk.

1669. Kekayaan yang pertama dan utama adalah iman. Kekayaan yang kedua adalah kesetiaan untuk hidup dalam iman. Kekayaan yang ketiga adalah memberdayakan iman bagi kebaikan sesama dan alam.

1670. Tidak ada orang yang bisa berhasil sendirian. Keberhasilan selalu dibangun dan dicapai melalui upaya bersama dari setidaknya dua orang.

1671. Kemampuan terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam upaya apa pun adalah kemampuan untuk disukai dan dipercayai dengan baik. Maka jadikanlah ini sebuah projek yang serius untuk menjadikan diri Anda pribadi yang mudah disukai... dan dipercayai.

1672. Lebih baik aku dikenal hanya oleh satu orang karena kejujuranku, daripada dikenal oleh satu juta orang karena ketidakjujuran.

1673. Setiap orang pasti pernah beruntung, tapi mungkin tidak menjadi pribadi yang pantas beruntung terus.

1674. Setiap tahun, ribuan orang jatuh miskin karena takut kelihatan miskin.

1675. Keberhasilan adalah pembalasan terbaik bagi para penghina.

1676. Tidak ada jiwa yang aslinya jahat. Yang ada adalah jiwa baik yang sedang salah dan perlu bantuan.

1677. Tidak ada orang yang menginginkan sesuatu yang baik bagi dirinya yang tidak diuji kesungguhannya.

1678. Tidak ada pemalas. Yang ada adalah orang yang rajin untuk bermalas-malasan.

1679. Semakin kita berpengetahuan, semakin banyak cara yang kita ketahui untuk keluar dari kesulitan dan tumbuh menjadi pribadi yang mampu dan berperan bagi kebaikan sesama.

1680. Bukan kebahagiaan yang menjadikanmu bersyukur. Kesyukuranlah yang menjadikanmu berbahagia.

1681. Terkadang, yang paling tidak enak didengar adalah yang paling kita perlukan.

1682. Banyak orang bisa mendapatkan pekerjaan, tapi mereka tidak setuju dengan bayarannya, lalu memilih menganggur.

1683. Tuhanku Yang Maha Kaya, naikkanlah rezekiku satu derajat untuk setiap kata dusta dan fitnah yang ditujukan kepadaku.

1684. Bersabar adalah tetap merasa marah, tapi tidak menggunakannya untuk merendahkan diri dan merusak hubungan baik dengan orang lain.

1685. Kebohongan yang enak didengar, mengalahkan kebenaran yang disampaikan dengan kasar.

1686. Kebodohan yang berani akan mengalahkan kepandaian yang ragu-ragu.

1687. Pembentuk kekayaan yang penuh berkah:
1. Kejujuran,
2. Kesyukuran,
3. Kerja keras, dan
4. Kesabaran.

1687. Orang yang marah karena dihina, harus punya bibit minder yang bisa terbakar jika dihina.

1688. Banyak orang menerima rezeki, kemudian membelanjakannya untuk hal-hal yang membatalkan rezeki berikutnya.

1689. Anda tidak akan bisa melupakan masa lalu, karena Anda harus ingat dulu apa yang harus Anda lupakan.

1690. Kesederhanaan yang kau syukuri adalah pembuka aliran nikmat Tuhan yang lebih besar lagi.

1691. Cara terbaik untuk membalas dendam terhadap orang yang menghina Anda, adalah menjadi lebih berhasil daripadanya.

1692. Hari ini, semakin banyak orang yang hanya berencana dengan teori yang canggih, tapi miskin pelaksanaan. Dan yang lebih parah lagi, mereka sibuk menolak ini dan itu sebagai teori, tapi tidak segera bertindak. Self Control.

1693. Jika Anda mencari sahabat yang tanpa cacat, Anda tidak akan pernah memiliki sahabat.

1694. Dari semua yang paling membutuhkan maaf darimu, yang utama adalah dirimu sendiri. Maafkanlah dirimu, janganlah lagi engkau menggerutuinya.

1695. Ngomong itu mudah, makanya orang yang lemah kehidupannya memilih hanya bicara. Sudahlah, kalau hidup belum baik, kurangi bicara, lebihkan bekerja.

1696. Akhir dari upaya terbaik kita adalah awal dari campur tangan Tuhan.

1697. Kejujuran adalah jalan kedamaian hati dan kebaikan hidup.

1698. Hanya dibutuhkan beberapa detik untuk jatuh cinta, tapi seumur hidup untuk melupakannya.

1699. Hari ini ekonomi menjadi semakin pelik dan sibuk, semakin banyak orang pandai, biaya hidup semakin tinggi, dan segala sesuatu dipersaingkan. Sehingga, tidak bertindak karena menghindari resiko, adalah justru keputusan yang sangat beresiko.

1700. Sesungguhnya, kecantikan seorang wanita ada dalam pandangan hati laki-laki yang mencintainya. Kecantikan wajah dan dandanan adalah keindahan untuk pandangan orang yang melihat yang di luar, tapi kecantikan jiwa hanya bisa dilihat dengan mata hati.