Saat kapal berada di tengah lautan maka datanglah badai petir dengan ombak yang kuat membuat kapal bergoyang dan hampir tenggelam.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah kapal terkena badai, namun semua upaya mereka sia-sia. Semua orang di kapal sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka sendiri.
Ketika semua orang dalam keadaan cemas, ada pria yang tidak merasakan sedikit pun kecemasan. Ia tampak tenang saat berdzikir kepada Allah SWT.
Kemudian pria itu turun dari perahu dan berjalan di atas air dan berdoa di atas air. Beberapa pedagang yang bersamanya di kapal melihat pria itu berjalan di atas air dan dia berkata,
"Wahai orang suci Tuhan, tolong kami. Jangan tinggalkan kami!"
Pria itu tidak melihat orang yang memanggilnya.
Para pedagang berseru lagi,
"Ya Tuhan, tolong kami. Jangan tinggalkan kami!" Kemudian pria itu menoleh ke orang yang memanggilnya dan berkata,
"Ada apa?" Seolah-olah pria itu tidak tahu apa-apa.
Pedagang itu berkata,
"Ya Allah, apakah Anda tidak ingin peduli dengan kapal yang akan tenggelam ini?" Penjaga itu berkata,
"Dekatkan dirimu dengan Allah."
Para penumpang berkata,
"Apa yang harus kita lakukan?"
Orang suci itu berkata, "Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan aman." Semuanya rela meninggalkan hartanya. Selama jiwa mereka aman. Kemudian mereka berkata,
"Ya Allah, kami akan membuang semua harta benda kami selama jiwa kami semua aman."
Orang suci itu berkata lagi,
"Turunlah kalian semua di atas air dengan mengucapkan Bismillah."
Dengan membacakan Bismillah, kemudian satu persatu turun ke air dan berjalan mendekati wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berdzikir.
Tak lama kemudian, kapal yang membawa muatan ratusan ribu dirham itu tenggelam ke dasar laut. Semua barang bisnis yang mahal tenggelam ke laut. Para penumpang tidak tahu harus berbuat apa, mereka berdiri di atas air menyaksikan kapal tenggelam.
Salah seorang pedagang berkata lagi,
"Siapakah kamu, wahai orang suci Allah?"
Orang suci itu berkata,
"Saya Awais Al-Qarni." Pedagang itu berkata,
"Ya Allah, memang di kapal yang tenggelam itu ada harta orang miskin-miskin Madinah yang dikirim oleh seorang jutawan Mesir."
WaliAllah berkata,
"Jika Allah mengembalikan semua hartamu, apakah kamu benar-benar akan membaginya di antara orang miskin di Madinah?" Pedagang itu berkata,
"Benar, saya tidak akan menipu, hai orang suci Allah."
Setelah wali mendengar pengakuan dari pedagang tersebut, kemudian dia melaksanakan shalat dua rakaat di atas air, kemudian dia berdoa kepada Allah SW T agar kapalnya dimunculkan kembali dengan hartanya.
Tak lama kemudian, kapal itu naik sedikit demi sedikit hingga mengapung di atas air. Semua item bisnis, dll. Tetap sama. Tidak kurang. Setelah itu, semua penumpang dinaikkan ke kapal dan melanjutkan pelayaran ke tempat tujuan.
Setibanya di Madinah, pedagang yang berjanji kepada semata karena Allah itu terus menepati janjinya dengan membagikan harta benda kepada semua orang miskin di Madinah agar tidak ada yang tertinggal.
Wallahu a'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar