Cari Artikel

Kesederhanaan Seorang Khalifah



Rasulullah saw pernah bersabda dan berharap bahwa Islam akan menjadi kuat bila salah satu dari dua tokoh pemberani Quraisy akan masuk Islam. Dua tokoh yang di maksud adalah Umar bin Khattab dan Abu Jahal. Ternyata hidayah Allah jatuh kepada Umar bin Khattab ra. Semenjak Umar bin Khattab masuk Islam kaum Muslimin berani beribadah secara terang-terangan dan mental keberanian mulai bangkit. Sungguh masuknya Umar bin Khattab ra menjadikan rahmat bagi semenanjung Arabia dan juga bagi dunia.

Dalam catatan penulis modern dari barat Michael Hart, ia mencantumkan Umar bin Khattab dalam deretan seratus orang paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah peradaban manusia. Sudah tentu manusia nomer wahid diisi oleh Rasulullah Muhammad saw
Saat menjabat Khalifah Umar bin Khattab berlaku sangat zuhud meski beliau sesungguhnya seorang yang sangat kaya.
Pernah suatu hari jama'ah kaum Muslimin hendak menunaikan Shalat Jum'at, waktu sudah mepet dan khotbah Jum'at sudah disampaikan, tapi Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra belum juga keluar dari rumahnya.
Sebagian jama'ah mulai menebak-nebak, jangan-jangan Khalifah sedang sakit karena tidak seperti biasanya ia terlambat menyampaikan khutbah jum'at.
Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra adalah seorang yang disiplin tinggi, tidak pernah ia melalaikan kewajibannya sebagai pemegang amanat umat.
Dan tak beberapa lama kemudian Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra keluar dari rumahnya menemui jama'ah kaum Muslimin yang sudah menanti di mulainya Khutbah jum'at.
Setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw dan menyampaikan pesan taqwa kepada jama'ah ia menyampaikan perihal keterlambatannya mengisi khutbah jum'at. Amirul Mukminin Umar bin Khattab berkata;
"Bahwa aku hanya memiliki selembar pakaian ini saja yang selalu aku pakai setiap hari dalam menjalankan tugas kekholifahanku dan tadi aku mencucinya dan lama aku menungguinya hingga mengering." Sambil berkata seperti itu beliau selalu mengibas-ngibaskan pakaian gamisnya karena belum kering sepenuhnya.

Apa yang di lakukan Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra adalah suatu teladan kesederhanaan yang sudah di contohkan dua orang sahabatnya yang sudah wafat terlebih dahulu yaitu Rasulullah saw dan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. Umar bin Khattab pernah berkata;
"Rasulullah saw telah mendahuluiku dan Beliau telah memperoleh rahmat di sisi Allah, begitu juga Abu Bakar juga telah berhasil mencontohnya maka ia juga memperoleh rahmat di sisi Allah, dan sekarang tinggal aku seorang yang belum jelas nasibnya, maka akan menyesal aku bila tidak mencontoh mereka berdua"

Khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq ra dalam sehari rumah tangganya hanya menghabiskan sekitar 6 atau 7 dirham saja dan Abu Bakar telah mengganti semua gajih yang ia dapatkan dari Baitul Mal selama dua setengah tahun sebanyak 6.000 dirham. Abu Bakar telah menjual property yang ia miliki dari hasil perniagaannya selama ini dan hasil dari penjualannya itu di serahkan cash Baitul Mal.
Abu Bakar Ash-Shiddiq rq saat menjelang akhir hayatnya berwasiat kepada anaknya, Aisyah ra agar baju yang ia kenakan sekarang diberikan kepada Khalifah berikutnya karena masih layak pakai.

Mengetahui akan hal ini maka Umar bin Khattab ra berkata;
"Wahai Abu Bakar engkau telah menjadikan posisi Khalifah berikutnya sangat sulit"

Inilah contoh keteladanan yang pernah umat lihat, umat rasakan dan umat jalani. Memang benar bila harta melimpah yang kita peroleh dengan jalan yang halal bisa kita nikmati asal sudah ditunaikan zakatnya. Tapi di mata rakyat mereka akan melihat contoh pemimpinnya dalam hal kesederhanaan. Rakyat akan merasa sakit bila pemimpin mereka berpenampilan mewah dan glamor.

Semoga kita bisa di amanati menjadi pemimpin yang bisa mengikuti contoh teladan para khalifah terdahulu.

Tidak ada komentar: