Cari Artikel

Tiga Langkah Lagi



Jangan-jangan, Anda Juga Sama. Tiga Langkah Lagi!

Kata menyesal sering terjadi disaat kita telah mengambil keputusan yang salah karena kita sudah putus asa. Bahkan akibat dari putus asa ini dapat menimbulkan kerugian materi. Seperti kisah seorang penambang emas berikut ini.

Ada seorang pria yang memiliki mata pencaharian sebagai penambang emas. Awalnya pria tersebut hanya mencari emas di tempat umum yang biasa orang mencari emas di sana, namun hasilnya kurang menggembirakan. Kemudian ditemukan sebidang tanah yang diperkirakan banyak mengandung emasnya. Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya pria tersebut memutuskan menjual rumah dan harta bendanya. Hasil dari penjualan tersebut dibelikan tanah yang diperkirakan banyak mengandung emas tadi.

Dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun demi tahun tanah tersebut terus menerus digali untuk mendapatkan emas yang diinginkan. Namun emas yang diharapkan tak kunjung ditemukan. Sudah banyak tenaga, materi, pemikiran yang dikeluarkan demi ditemukannya emas tersebut.

Pria tersebut putus asa dan akhirnya menyerah. Tanah tersebut kemudian dijual kepada orang lain, berikut dengan peralatannya. Tak berapa lama setelah tanah tersebut laku terjual, akhirnya ditemukanlah emas yang selama ini dicari-cari. Emas yang ditemukan tersebut jaraknya hanya 3 langkah dari tempat terakhir pria itu menggali.

Mungkin Bisnis Anda Tiga Langkah Lagi

Hal yang sama bisa terjadi pada bisnis yang lainnya. Seringkali suatu bisnis harus melalui waktu lama dalam proses pembangunannya sampai mendatangkan keuntungan bagi kita. Terutama bisnis yang akan memberikan penghasilan yang cukup besar. Kita perlu waktu membangun sistem, membangun merk dagang kita, mengembalikan modal, dan sebagainya, sebelum kita bisa mengantongi keuntungan.

Masalahnya banyak yang tidak sabar dengan proses ini, mereka ingin segera mendapatkan keuntungan dari bisnis. Saat lama tidak menghasilkan, mereka pun berhenti. Padahal, bisa jadi besok, satu minggu lagi, atau satu bulan lagi, keuntungan mulai berdatangan. Sabar memang diperlukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Jangan sampai kita kehilangan keuntungan yang sebenarnya tinggal tiga langkah lagi.

Katakan Tidak Pada Menyerah!

Mulai sekarang, jika Anda mulai berpikir menyerah saat mengejar impian dan tujuan Anda, maka katakan pada diri Anda. “Sedikit lagi!” Mungkin tiga langkah lagi akan berhasil.

Lalu bagaimana jika setelah mencoba lagi, namun masih belum berhasil. Maka katakan lagi pada diri Anda:

“Sedikit lagi, mungkin tiga langkah lagi akan berhasil.”

Lagi … dan lagi …

Saat Anda memutuskan berhenti, bagaimana jika sebenarnya memerlukan satu kali percobaan lagi Anda akan berhasil. Sayang bukan, setelah sekian lama berusaha, kemudian Anda berhenti, sementara sebenarnya hasil sudah di depan mata.

Seringkali, keberhasilan dan kemenangan bukan pada mereka yang pandai mengalahkan lawan, namun terjadi pada mereka yang bertahan lebih lama. Keberhasilan itu sering datang kepada mereka yang tidak ada kata menyerah dalam kamus hidupnya.

Agar Anda Lebih Cepat Meraih Hasil

Kemampuan pantang menyerah adalah sebuah kemampuan luar biasa. Modal yang sangat berarti untuk berhasil. Banyak kasus, dengan kemampuan ini saja, ada orang yang bisa berhasil. Lalu, bagaimana agar cepat mendatangkan hasil?

Kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki selain pantang menyerah adalah kemampuan belajar. Jangan Seperti Keledai Atau Lebih Parah. Jangan melakukan kesalahan yang sama dua kali, bahkan lebih.

Orang yang suka melakukan kesalahan yang sama berkali-kali adalah orang yang tidak punya kemampuan dan kemauan dalam belajar. Dia tidak mengambil hikmah atau tidak mampu mengambil hikmah dari kegagalan atau kesalahan sebelumnya. Dia melakukan hal yang sama, hal yang tidak berhasil secara terus-menerus.

Thomas Alpha Edison, melakukan ribuan percobaan yang berbeda. Jika dia melakukan percobaan yang sama, mungkin dia tidak akan pernah menemukan bohlam lampu. Setelah kesalahan dan kegagalan sebenarnya ilmu baru, ilmu tentang cara yang salah sehingga tidak perlu mengulanginya lagi.

Jika Anda pernah masuk lubang. Maka Anda harus mendapatkan ilmu baru, yaitu letak lubang itu sehingga saat Anda akan melewati jalan yang sama, Anda sudah mengetahui letak lubang dan tidak masuk ke lubang yang sama dua kali.

Jadi, selalu mengambil hikmah dari setiap langkah kita. Kemudian terapkan hikmah atau hasil belajar tersebut pada langkah berikutnya, sehingga Anda akan semakin cerdas dan bijak, dan insya Allah, keberhasilan akan lebih cepat diraih. Setiap kegagalan, artinya Anda Belajar Hal baru.
Semakin sering gagal, akan semakin bijak jika diiringi kemauan belajar.

Kemampuan belajar ditambah kemampuan pantang menyerah, akan menjadikan kita lebih cepat berhasil. Sementara tidak mau belajar dan menyerah adalah cara pasti untuk gagal.

Jadi, jangan berhenti. Jangan menyerah. Sebab itu cara pasti untuk gagal. Teruslah berusaha. Teruslah ayunkan langkah Anda, sebab bisa jadi sukses Anda tinggal tiga langkah lagi.

Seorang Penyapu Masjid



Seorang lelaki atau perempuan berkulit hitam bertugas sebagai penyapu masjid. Suatu ketika Nabi SAW menanyakan keberadaannya karena dalam beberapa hari ia tidak kelihatan menyapu lagi. Salah satu dari sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, ia telah meninggal."

Mungkin bagi para sahabat itu tidak penting untuk memberitahukan kepada Nabi SAW, karena ia hanyalah seorang berkulit hitam. Tetapi ternyata beliau berpendapat lain, beliau berkata,
"Mengapa kalian tidak memberitahu aku, tunjukkan padaku kuburnya!"

Mereka mengantar Nabi SAW ke kuburnya dan beliau shalat ghaib untuknya.

Kelebihan Berpuasa Pada Hari Asyura Dan Peristiwa Peristiwa Yang Terjadi Pada Hari Asyura



Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah SWT akan memberi kepadanya pahala 10,000 malaikat dan siapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah SWT akan menaikkan dengan setiap rambut satu darjat. Dan siapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

Lalu para sahabat bertanya Rasulullah SAW;
" Ya Rasulullah SAW, adakah Allah telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?".
Maka berkata Rasulullah SAW;
" Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah SWT menenggelamkan Fir'aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub as pada hari Aasyura, Allah SWT menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah SWT mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura, Allah SWT mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura!".

Kekuatan Visi



Seorang mandor sedang memeriksa tiga orang tukang bangunan yang sedang bekerja. Tukang yang pertama ditanya oleh sang mandor,
”Pak, Apa yang sedang bapak kerjakan?”
Tukang tersebut menjawab singkat,
“Saya sedang menyusun batu bata, Den.” Demikian penjelasan tukang pertama, persis seperti apa yang memang sedang ia kerjakan yaitu menyusun batu bata.

Sang mandor kemudian beralih ke tukang yang kedua dan ia pun mengajukan pertanyaan yang sama,
“Pak, apa yang sedang bapak kerjakan?”
Kali ini jawaban sang tukang sedikit berbeda,
“Saya sedang membangun sebuah tembok, Den.”
Bahkan tukang yang kedua inipun bisa menjelaskan panjang dan tinggi tembok tersebut serta di mana ia mulai dan kapan ia selesai membangunnya.

Terakhir, sang mandor menghampiri tukang yang ketiga dan kembali bertanya,
“Pak, apa yang sedang bapak kerjakan?”
Maka tukang yang ketiga pun menjawab,
“Saya sedang membangun sebuah rumah yang sangat indah, Den.”
Selain itu, tukang yang ketiga ini pun bisa menjelaskan bentuk, ukuran dan warna rumah tersebut beserta bahan-bahan yang digunakan dalam membangun rumah tersebut. Lebih dari itu, tukang ketiga ini pun mampu mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang bakal terjadi di rumah tersebut.
“Pokoknya, rumah ini nantinya sangat bagus dan istimewa kalau sudah jadi, Den.”

Dari ketiga tukang tersebut, mana yang menurut Anda akan bekerja dengan lebih baik?

Jawabannya tentu saja tukang yang ketiga. Mengapa?

Apa yang membedakan tukang pertama, kedua, dan ketiga? Jawabannya adalah VISI.

Tukang yang pertama tidak memiliki visi. Baginya yang penting adalah mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya yaitu menyusun batu-bata.

Tukang yang kedua sudah memiliki visi namun visi yang dimilikinya masih sebatas membangun tembok.

Sebaliknya, Tukang yang ketiga memiliki visi yang sangat jelas mengenai seperti apa rumah yang sedang dibangunnya itu. Bukan hanya itu, tukang yang ketiga ini pun menyadari sepenuhnya bahwa dirinya merupakan bagian dari visi tersebut.

Sepintas  perbedaan visi ini nampaknya tidak memberikan perbedaan. Toh, ketiga tukang tersebut tetap bekerja dengan baik.

Namun bila diperhatikan dengan teliti, semangat, ketekunan, ketelitian, dan gairah dari ketiga tukang di atas benar-benar berbeda.

Tukang yang pertama memulai pekerjaan dengan mengeluh. Pada saat bekerja, ia mengerjakan tugasnya tidak dengan sungguh-sungguh. Ketika batu-bata yang disusunnya kurang rapi, ia pun tidak berusaha membetulkannya kecuali bila ia ditegur oleh sang mandor. Beberapa saat sebelum waktunya pulang, tukang yang satu ini pun sudah membersihkan dirinya saat sang mandor memberitahu bahwa jam kerja sudah selesai, maka tukang ini pun segera bergegas meninggalkan tempat kerjanya.

Perilaku yang benar-benar berbeda diperlihatkan oleh tukang yang ketiga. Ia memulai pekerjaannya dengan riang gembira dan penuh semangat karena ia sudah memiliki gambaran mengenai keindahan rumah tersebut. Ia berusaha memasang batu bata yang disusunya serapi mungkin. Seandainya terdapat batu bata yang kurang rapi susunannya maka ia pun segera membetulkannya.

Selain itu, sebelum pulang, ia pun selalu menyempatkan diri memeriksa hasil pekerjaannya.  Karena itu, tidaklah mengherankan apabila tukang yang ketiga memberikan hasil kerja yang lebih memuaskan dibandingkan tukang yang pertama.

Filosofi Semut



Marilah kita belajar kebijakan dari semut.

Semut bekerja keras di masa sulit, agar hidup tercukupi di masa yang lebih sulit.

Semut tidak mengeluh, tidak ada yang bersantai ria saat semut yang lain bekerja.

Semut mengutamakan kerjasama daripada sok bossy dan merasa lebih keren sendiri.

Semut tidak mengharapkan pemberian mudah, dan tidak marah kalau tidak ada yang memberinya gratisan.

Semut tidak malas, tidak suka menunda, tidak menyalahkan orang lain atas kesulitan hidup, dan patuh kepada fitrahnya yang baik.

    Marilah kita menjadi manusia yang hidup penuh penghormatan kepada diri sendiri. Marilah kita hidup dengan sepenuhnya.