Cari Artikel

Ketakutan Seorang Anak Kecil



Ada seorang syaikh sedang berjalan-jalan di tepian sebuah sungai, ia melihat seorang anak kecil yang belum mencapai usia baligh, sedang berwudhu sambil menangis. Hal itu menarik perhatiannya, maka ia bertanya,
“Wahai anak kecil, apa yang membuatmu menangis??”
Anak itu berkata,
“Wahai Tuan, aku sedang membaca Al Qur’an, hingga sampai pada firman Allah (yakni Surah at Tahrim ayat 6, yang artinya):
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Para penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya (kepada mereka)."
Wahai Tuan, setelah membaca ayat ini, aku sangat ketakutan kalau-kalau Allah akan memasukkan aku ke dalam neraka!!”

Sang syaikh tersenyum bijak, dan berkata,
“Wahai anak kecil, engkau seorang anak yang terjaga, maka janganlah kamu takut, engkau tidak patut masuk neraka!!”

Tentu saja jawabannya itu didasari kenyataan yang dilihatnya, bahwa anak sekecil itu sedang berwudhu, membaca Al Qur’an, bahkan bisa menangis ketika menangkap makna ayat-ayat Al Qur’an.

Tetapi mendengar jawaban sang syaikh, anak itu memandang dengan keheranan, dan berkata,
“Wahai Tuan, bukankah engkau orang yang berakal sehat? Tidakkah engkau tahu, ketika manusia akan menyalakan api, ia akan membutuhkan kayu-kayu yang lebih kecil terlebih dahulu, baru kemudian kayu-kayu yang lebih besar!!”

Jawaban dari logika anak kecil, yang mungkin belum banyak memperoleh pengajaran tentang ilmu-ilmu keislaman. Tetapi hal itu sangat menyentuh sang syaikh, ia menangis lebih keras daripada tangisan anak kecil itu, dan berkata,
“Anak sekecil ini lebih takut kepada neraka, bagaimana dengan keadaan kami??”

Al-Barra Bin Malik Semangat Dalam Berjihad



Beliau adalah saudara Anas bin Malik, namanya Al-Barra’ bin Malik. Beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang juga pahlawan perang
Walau bertubuh kerempeng dan berkulit legam, namun ia mampu menewaskan ratusan orang musyrik dalam perang tanding satu lawan satu.
Dalam Perang Yamamah, perang melawan pasukan Musailamah Al-Kadzdzab pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash- Shiddiq, Al-Barra’ bin Malik menunjukkan kepahlawanannya. Ketika panglima perang Khalid bin Walid melihat pertempuran kian berkobar, ia berpaling kepada Al-Barra’ seraya berseru,
“Wahai Al-Barra’, kerahkan kaum Anshar!” Saat itu juga Al-Barra’ berteriak memanggil kaumnya.
“Wahai kaum Anshar, kalian jangan berpikir kembali ke Madinah! Tidak ada lagi Madinah setelah hari ini. Ingatlah Allah, ingatlah surga!”
Setelah berkata demikian, dia maju mendesak kaum musyrikin, diikuti prajurit Anshar. Pedangnya berkelebat, menebas musuh-musuh Allah yang datang mendekat.

Melihat prajuritnya berguguran, Musailamah dan kawan-kawannya kecut dan gentar. Mereka lari tunggang-langgang dan berlindung di sebuah benteng yang terkenal dalam sejarah dengan nama Kebun Maut.
Kebun Maut adalah benteng terakhir bagi Musailamah dan pasukannya. Pagarnya tinggi dan kokoh. Sang pendusta dan pengikutnya mengunci gerbang benteng rapat-rapat dari dalam. Dari puncak benteng, mereka menghujani kaum Muslimin yang mencoba masuk dengan panah.

Menghadapi keadaan yang demikian, kaum Muslimin sempat kebingungan. Dalam benak Al- Barra’ muncul ide. Ia pun berteriak,
“Angkat tubuhku dengan galah dan lindungi dengan perisai dari panah-panah musuh. Lalu lemparkan aku ke dalam benteng musuh. Biarkan aku syahid untuk membukakan pintu, agar kalian bisa menerobos masuk.”

Dalam sekejap, tubuh kerempeng Al-Barra’ telah dilemparkan ke dalam benteng. Begitu mendarat di benteng bagian dalam, ia langsung membuka pintu gerbang. Dan kaum Muslimin pun membanjir menerobos masuk.
Pedang mereka berkelebat menyambar tubuh dan kepala musuh. Lebih dari 20.000 orang murtad tewas, termasuk pimpinan mereka; Musailamah Al-Kadzdzab.

Karunia Allah Di Akhirat



Ada seorang lelaki ahli ibadah (abid) telah menghabiskan waktunya selama empat puluh tahun hanya beribadah kepada Allah tanpa sedikit pun melakukan kemaksiatan. Bahkan ia tidak pernah berfikir meminta sesuatu kepada Allah dengan ibadahnya itu, karena ia melaksanakannya benar-benar ikhlas karena Allah. Tetapi di suatu malam, tiba-tiba saja muncul suatu keinginan untuk meminta, dan ia langsung berkata dalam munajatnya,
“Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku bidadari yang telah Engkau sediakan (janjikan) untukku di akhirat kelak!!”

Tiba-tiba dinding mihrabnya (tempat ibadahnya) terbelah dan muncul seorang wanita yang sangat cantik memikat, begitu cantiknya sehingga akan menjadi fitnah jika wanita ini (yang sebenarnya adalah bidadari) muncul di tengah-tengah masyarakat manusia di dunia ini.
Tiba-tiba wanita itu berkata,
“Wahai hamba Allah, engkau mengeluh kepada Tuhanmu sedangkan Dia telah mengetahui keluhanmu (tanpa engkau mengucapkannya). Dan Tuhanmu telah memenuhi harapanmu dan menghalaukan ujian-ujian untukmu. Dan Allah mengutusku menemuimu untuk menjinakkan hatimu. Tahukah engkau, bahwa setiap harinya sepanjang malam engkau beribadah, aku berbisik kepadamu. Jika saja engkau bisa mendengar bisikanku, pastilah malam-malammu menjadi lebih mengasyikkan!!”

Lelaki ahli ibadah itu berkata,
“Wahai wanita, siapakah engkau ini??”
Wanita itu berkata,
“Aku adalah bidadari yang disediakan Allah untukmu di akhirat kelak!!”

Lelaki itu berkata lagi,
“Berapa banyak istriku yang seperti engkau ini??”
“Seratus orang, dan setiap orangnya mempunyai seratus pelayan….!!”

Tampak sekali lelaki ahli ibadah itu terkagum-kagum, kemudian berkata,
“Apakah ada orang yang diberi lebih banyak daripada aku ini??”

Bidadari itu tersenyum dan berkata,
“Wahai orang yang miskin, tentu saja ada dan banyak sekali!! Pemberian yang diberikan kepadamu ini adalah pemberian bagi seseorang yang banyak berbuat dosa, kemudian membaca istighfar, dan Allah memberikan ampunan kepadanya. Dan ia terus menerus membaca istighfar setiap terbenamnya matahari sehingga Allah tak henti-hentinya melimpahkan ampunan kepadanya!!”

Tiba-tiba bidadari itu lenyap dari pandangannya dan dinding mihrabnya kembali seperti sediakala. Lelaki itu makin meningkatkan ibadahnya kepada Allah dan tidak henti-hentinya membaca istighfar. Karena ternyata keinginannya yang sekali itu telah dianggap sebagai keluhan, dan menjadikan dirinya ‘sejajar’ dengan orang-orang yang banyak berdosa dan diterima taubatnya oleh Allah, walau selama ini ia tidak banyak berbuat maksiat.

Kumpulan Kata Mutiara Cinta Terbaik




2401. Belajarlah mencintai dirimu sendiri hingga kamu mampu menyadari bahwa kamu adalah pribadi berbeda yang membuatmu begitu istimewa.

2402. Jika kamu bertemu seseorang yang senyumnya mampu membuat dirimu tersenyum, kamu mungkin telah menemukan orang yang tepat untuk hidupmu.

2403. Mengemis cinta seseorang hanya membuatmu tidak berkualitas.

2404. Cinta tidak akan menuntut kesempurnaan, cinta akan memahami, menerima dan rela untuk berkorban. Karena cinta seharusnya membuatmu bahagia bukan terluka.

2405. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat, hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

2406. Cinta sejati tak datang begitu saja. Banyak proses yang harus dilalui bersama, menderita, menangis, dan tertawa bersama.

2407. Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.

2408. Jika seseorang bisa mencintai kekuranganmu, buatmu merasa dibutuhkan setiap waktu, dan suka habiskan waktu denganmu.

2409. Cinta terasa menyakitkan ketika Tuhan tahu bahwa kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dari pada dia yang terus berimu luka.

2410. Jika dia mencintaimu, kamu tak perlu mengemis cintanya.

2411. Cintamu adalah keindahan Memandangmu selalu tak membuatku jemu Cintamu adalah nafasku Denganmu aku ingin hidup seribu tahun lagi. Cintamu membuat hidupku sempurna.

2412. Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang.

2413. Cintaku padamu adalah Air yang selalu mengalir dan tidak berpaling yang selalu mengalir dan tidak berubah yang selalu mengalir dan tidak berakhir.

2414. Janganlah kamu mencintai seseorang karena wajahnya, hartanya dan jabatannya, tapi cintai karena kebaikan dan ketulusan hatinya karena diantara itu semua, hanya kebaikan dan ketulusan hatinya yang tetap abadi.

2415. Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari dari padanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan, atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.

2416. Berhenti mencemaskan penampilanmu. Suatu hari kan kamu temukan dia yang tak peduli hal itu.

2417. Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.

2418. Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

2419. Salahkah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.

2420. Hati yg tulus mencintai, takkan lelah untuk bertahan, takkan menyerah untuk berjuang, karena dia percaya bahagia pasti dia temukan.

2421. Cintai dan sayangi ibumu, karena meski terkadang kamu tak menyukai keputusannya, pada akhirnya hanya dia yang selalu ada untukmu.

2422. Jangan menghakimi yang tak kau ketahui. Jangan mencintai yang tak bisa kau percayai. Jangan membenci yang tak bisa kau miliki.

2423. Cinta tak hanya berawal dari tatapan mata. Cinta hadir dari tulusnya hati ketika diri tak mampu berpikir jernih.

2424. Cinta selalu memberi bahagia dan sakit di hatimu. Bahagia karena bersama yang kamu cinta. Sakit karena tahu bahwa kamu begitu rapuh.

2425. Kamu sempurna di matanya, karena ketulusan cintanya.

2426. Berbicara tentang hubungan masa lalu bukan berarti masih terjebak didalamnya. Terkadang itu diingat agar tak mengulangi kesalahan lagi.

2427. Seseorang yang tulus mencintaimu, meski tahu kekuranganmu, tahu betapa sulitnya tuk bersamamu, tetap menginginkanmu dalam hidupnya.

2428. Orang yang tepat membuatmu merasa dapat menghadapi apapun, karena ia selalu disana untuk memperjuangkan senyummu dan menghapus air matamu.

2429. Dalam cinta, hanya karena seseorang berkata dia mencintaimu, tak berarti dia takkan pernah berbuat salah pun melukaimu.

2430. Ketika kamu putuskan tuk memilih cinta, sama seperti memiliki pedang bermata dua. Bisa melindungi, atau menyakiti.

2431. Tak perlu orang yang sempurna, karena yang kamu butuhkan adalah dia yang memperlakukanmu dengan baik dan selalu ingin bersamamu.

2432. Ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang terlalu lama, tak ada jarak yang terlalu jauh, karena mereka tahu apa artinya setia.

2433. Jika seseorang bahkan tak berusaha menyediakan waktunya untukmu, kamu harus berani memutuskan tuk berhenti mengharapkannya.

2434. Wanita yang pintar tahu bagaimana mencintai seorang pria, tapi wanita yang pernah terluka tahu siapa yang pantas dicinta.

2435. Dalam cinta, berhati-hatilah dalam berkata, karena meski amarah menguasai logika, hatimu takkan berhenti merindukannya.

2436. Tak ada cinta yang harus disembunyikan. Jika kamu harus melakukan itu hanya tuk bahagia, cintamu tak pantas dipertahankan.

2437. Biarkan orang yang kamu cintai mengetahui perasaanmu padanya.

2438. Agar di setiap langkahku selalu mengenang dirimu, cinta bukan hanya kebahagiaan, namun di dalam cintamu terdapat berjuta-juta rasa yang menambahkan aroma dan rasa.

2439. Ijinkan aku untuk mengukir namamu di dalam hatiku. Jangan kau palingkan wajahmu, jangan kau tutup hatimu, dan jangan kau campakkan diriku. Karena walaupun kualitas cintaku belum sempurna namun aku akan berusaha menyempurnakannya.

2440. Semua orang tahu bagaimana mencinta, tapi hanya sebagian orang yang tahu bagaimana tetap tinggal di satu hati tuk jangka waktu yang lama.

2441. Cinta berarti tanpa jarak. Ketika aku mengucapkan "Aku cinta kamu", tidak ada jarak antara hatiku dan hatimu.

2442. Selamat malam cinta. Jika cinta ungkapkan saja, katakan apa yang kamu rasakan. Jangan peduli kata orang lain karena hidup ini kamu yang menjalani.

2443. Hanya karena seseorang tidak mencintaimu dengan cara yang kamu inginkan bukan berarti ia tidak mencintaimu setulus hati.

2444. Dalam cinta, jangan menunggu orang yang tepat menghampiri hidupmu. Lebih baik jadilah orang yg tepat yang menhampiri hidup seseorang.

2445. Salah satu momen terindah dalam hidup adalah ketika kamu melihat orang tuamu tersenyum dan menyadari kamulah alasan dibaliknya.

2446. Lebih baik mencintai seseorang yang jauh tapi sangat menginginkan kebersamaan dari pada seseorang yang dekat tapi tak peduli.

2447. Jangan pernah membandingkan orang disekitarmu, terlebih orang yg kamu cintai. Tak ada manusia yang sempurna. Cintai apa adanya.

2448. Hidup itu seperti permainan. Bukan untuk memenangkannya, tapi memberi yang terbaik dan menikmati permainannya.

2449. Hal terbaik yang bisa dilakukan wanita untuk pria yang ia cintai adalah memastikan bahwa pria tersebut lebih dari segalanya yang tak bisa dibeli dengan uang.

2450. Hal terbaik yang bisa dilakukan pria untuk wanita yang ia cintai adalah memastikan bahwa wanita tersebut adalah prioritas dan tujuan hidupnya.

Tersembunyinya Kekasih Allah



Abdullah bin Mubarak, salah seorang ulama di masa tabi’in, setelah melaksanakan ibadah haji atau umrah, ia tinggal beberapa waktu lamanya di Makkah. Ketika itu terjadi masa paceklik karena telah beberapa bulan lamanya tidak terjadi hujan. Maka orang-orang datang ke suatu lapangan luas untuk melaksanakan shalat istisqo’ (shalat meminta hujan), Abdullah bin Mubarak ikut serta dalam jamaah shalat tersebut.

Usai shalat dan memanjatkan doa kepada Allah, tidak terlihat tanda-tanda bahwa hujan akan turun. Hingga malam menjelang tidak ada awan tebal yang datang membawa air untuk menyirami wilayah Makkah dan sekitarnya.

Keesokan harinya, mereka mengulang lagi shalat istisqo’ tersebut, tetapi masih juga tidak ada pertanda akan turunnya hujan, termasuk ketika mereka melakukannya untuk ke tiga kalinya pada hari berikutnya.

Setelah berjamaah shalat Istisqo’ pada hari ketiga itu, Ibnul Mubarak berkata dalam hati,
“Aku akan keluar memisahkan diri dari orang-orang ini dan berdoa kepada Allah, mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya dan mengabulkan doaku sehingga hujan bisa turun!!”

Ia berjalan diam-diam menuju perbukitan di sekitar Makkah, dan masuk salah satu gua yang berada di sana. Tetapi belum sempat ia berbuat apa-apa, tiba-tiba masuklah ke dalam gua itu seorang lelaki berkulit hitam, yang tampaknya seorang budak. Entah tidak tahu, pura-pura tidak tahu atau merasa minder melihat ‘penampilan’ Ibnul Mubarak yang layaknya seorang ulama khusyu dan ‘khos’, budak berkulit hitam itu tidak menyapa atau memberi salam kepadanya.

Lelaki hitam itu langsung shalat dua rakaat yang tampaknya sederhana dan ringkas. Setelah mengucap salam, ia meletakkan kepalanya di tanah dan berdoa,
“Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah hamba-hamba-Mu, mereka telah melaksanakan shalat Istisqo’ selama tiga hari, tetapi Engkau belum berkenan juga menurunkan hujan. Maka demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu, aku tidak akan mengangkat kepalaku hingga Engkau menurunkan hujan kepada kami!!”

Beberapa waktu lamanya ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba datang awan hitam bergulung-gulung, kemudian hujan turun dengan derasnya. Lelaki itu segera mengangkat kepalanya dan keluar gua, berjalan menembus hujan tanpa berkata apa-apa.

Sejenak Ibnul Mubarak tertegun melihat pemandangan itu, dan segera setelah tersadar ia berjalan mengikuti lelaki hitam itu menembus hujan. Ia terus membuntutinya hingga memasuki sebuah perkampungan, dan lelaki hitam itu memasuki sebuah rumah yang cukup bagus. Ia duduk diam di depan rumah itu beberapa waktu lamanya, sampai seseorang keluar. Ibnul Mubarak berkata,
“Rumah siapakah ini?”
Lelaki itu berkata,
“Rumah Tuan Fulan bin Fulan!!”
“Bisakah saya membeli budak dari dirinya?” Kata Ibnul Mubarak lagi.
Lelaki itu berkata,
“Bisa dan silahkan masuk!!”

Ibnul Mubarak dipersilahkan duduk dan lelaki itu segera memanggil tuannya. Sang pemilik rumah menemui Ibnul Mubarak sambil membawa seorang budak yang bagus wajahnya dan tampak cekatan, tetapi ia berkata,
“Aku tidak menginginkan orang ini, apakah engkau mempunyai budak lainnya??”
“Baiklah!!” Kata sang pemilik rumah, sambil memerintahkan untuk memanggil budak lainnya. 

Satu atau dua orang budak lagi ditunjukkan, tetapi Ibnul Mubarak berkata,
“Aku menginginkan yang lainnya, apakah engkau masih memilikinya?”

Tujuan utama Abdullah bin Mubarak adalah lelaki hitam yang ditemuinya di dalam gua itu. Orang itu berkata,
“Saya memang masih memiliki satu orang lagi budak, tetapi ia sangat tidak pantas bagi tuan!!”
“Mengapa?” Tanya Ibnul Mubarak.
Orang itu berkata,
“Karena dia seorang yang pemalas, tuan tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari dirinya.”
Ibnul Mubarak berkata,
“Bawalah dia kemari, aku ingin melihatnya.”

Budak itu segera didatangkan, dan memang lelaki hitam yang ditemuinya di dalam gua tersebut. Tampak kegembiraan di matanya dan segera ia berkata,
“Aku ridha dengan orang ini, berapa engkau ingin menjualnya!!”
Orang itu berkata,
“Saya dahulu membelinya dua puluh dinar, tetapi sekarang tidak laku walau hanya sepuluh dinar!!”
“Saya akan membelinya seharga sepuluh dinar darimu!!” Kata Abdullah bin Mubarak, yang langsung mengeluarkan uang sepuluh dinar dan memberikannya kepada orang itu.

Ibnul Mubarak membawa budak hitam itu ke tempat tinggalnya. Budak hitam yang selama itu hanya diam saja, tiba-tiba berkata,
“Wahai Ibnul Mubarak, mengapa engkau membeli aku, aku tidak akan mengabdi dan melayani dirimu!!”

Walau sempat menduga sebelumnya karena peristiwa di dalam gua itu, masih juga Ibnul Mubarak terkejut karena budak itu mengetahui dan menyebut namanya. Padahal ia belum pernah memperkenalkan diri, termasuk kepada pemilik sebelumnya. Tetapi justru hal itu memperkuat dugaannya sebelumnya, segera saja Ibnul Mubarak berkata,
“Bukan seperti itu, justru aku yang akan melayani kamu, siapakah namamu??”
Budak hitam itu berkata,
“Para kekasih Allah tentu mengenal kekasih-Nya!!”

Ketika lelaki hitam itu akan beranjak untuk berwudhu, Ibnul Mubarak segera mengambil air untuknya dan mempersiapkan sandal, serta menunjukkan kamar untuk dirinya. Di dalam kamar lelaki hitam itu shalat dua rakaat. Ibnul Mubarak yang memang sengaja menguping itu, mendengar dia berdoa setelah shalatnya, layaknya sedang bersyair (berpuisi),
“Wahai Tuhan Pemilik Rahasia, rahasia telah menjadi nyata (terbuka), saya tidak lagi menginginkan kehidupan ini, setelah rahasia hidupku diketahui….!!”

Beberapa waktu lamanya Ibnul Mubarak menunggu, tetapi ia tidak mendengar suara atau gerakan apapun, maka ia masuk ke dalam kamar dan mendapati lelaki hitam itu telah meninggal.

Ia segera mengurus jenazahnya dengan penuh takdzim, hingga memakamkannya. Hanya sedikit orang saja yang membantu dan mengiringi jenazahnya karena hanya seorang budak hitam yang tampak sangat sepele. Hal itu justru menggembirakan bagi Ibnul Mubarak karena ia sendiri yang akhirnya banyak berperan dalam mengurus jenazah ‘kekasih Allah’ tersebut.

Malam harinya, Ibnul Mubarak bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Di sisi kanan beliau ada seorang tua (syaikh) yang wajahnya tampak bersinar, dan budak hitam itu berada di sisi kiri beliau. Nabi SAW bersabda dalam mimpinya itu,
“Mudah-mudahan Allah membalas engkau dengan kebaikan yang berlimpah karena apa yang telah engkau lakukan itu. Aku tidak melihat adanya bahaya dan kesulitan yang akan engkau hadapi karena engkau telah berbuat kebaikan kepada kekasihku ini!!”
Beliau menunjuk lelaki hitam tersebut, dan Ibnul Mubarak berkata,
“Ya Rasulullah, apakah dia itu kekasihmu?”
“Benar,” Kata Nabi SAW, “Dan dia juga kekasih Khalilul Rahman, Ibrahim AS!!”

Beliau menunjuk lelaki tua di sisi kanan beliau. Dan Ibnul Mubarak tersentak bangun dari tidurnya. Ia segera bangkit berwudhu dan shalat dua rakaat, kemudian berdoa yang lebih banyak diisinya dengan ucapan syukur kepada Allah.