Cari Artikel

Syukurilah Segala Yang ada Di Diri Anda



Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.
Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan orang lain saja? Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini? Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini? Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Ah, Tuhan tidak adil!
Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?

Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini.

Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan.
Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri.

Ada seorang gadis berparas cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya? Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.

Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda.

Kisah Teladan Rasulullah SAW



Dikisahkan bahwa ada seorang wanita tua yang sedang melintasi gurun pasir dengan membawa beban barang bawaannya yang cukup berat.
Wanita tua itu tampaknya sangat kepayahan, namun demikian dia tetap berusaha untuk membawa barang bawaannya dengan sekuat tenaga.

Tidak lama kemudian tampak dari kejauhan, seorang laki-laki muda dengan wajah yang sangat tampan datang menemui wanita tua itu.
Laki-laki itu menawarkan diri kepada wanita tua tersebut untuk membantu membawa barang bawaannya dan wanita tua yang sedang kepayahan itu menerima tawaran tersebut dengan segala senang hati.

Kemudian laki-laki itu pun mengangkat dan membawa barang bawaan wanita tua itu, lalu mereka berjalan beriringan.

Dalam perjalanan, wanita tua ini banyak bicara dan ternyata dia adalah seorang wanita yang senang berbicara,
“ Anak muda, senang sekali kamu mau membantu dan menemani saya dan saya sangat menghargainya,” Kata wanita itu.
Laki-laki itu hanya tersenyum mendengar ucapan wanita tua itu dan kemudian wanita tua itu berkata lagi:
“Anak muda, selama kita berjalan bersama, saya hanya punya satu permintaan untuk kamu. Janganlah kamu sekali-kali berbicara apapun tentang Muhammad, karena gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya merasa sangat terganggu dengan pemikirannya. Jadi sekali lagi saya minta kepada kamu, jangan berbicara apapun tentang Muhammad.”

Laki-laki itu kembali tersenyum dan dengan sabar dia terus mendengarkan perkataan wanita tua itu.
Wanita tua itu lalu melanjutkan perkataannya lagi:
“Muhammad itu benar-benar membuat saya kesal. Saya selalu mendengar nama dan reputasinya kemanapun saya pergi. Dia dikenal berasal dari keluarga dan suku yang terpercaya, akan tetapi tiba-tiba dia memecah belah orang-orang dengan mengatakan bahwa Tuhan itu satu. Dia menjerumuskan orang yang lemah, orang miskin dan budak-budak. Orang-orang itu berpikir mereka akan dapat menemukan kekayaan dan kebebasan dengan mengikuti jalannya. Dia merusak anak-anak muda dengan memutarbalikkan kebenaran. Dia meyakinkan mereka bahwa mereka kuat dan bahwa ada suatu tujuan yang bisa diraih. Jadi anak muda, jangan sekali-kali kamu berbicara tentang Muhammad.” Kata wanita tua itu lagi dengan nada yang kesal.

Tidak lama kemudian setelah mereka berjalan, sampailah mereka di tempat tujuan.
Laki-laki itu lalu menurunkan barang bawaannya dan wanita tua tersebut menatap laki-laki itu dengan senyumannya sambil berkata:
“Terima kasih banyak, anak muda. Kamu sangat baik. Kemurahan hati dan senyuman kamu itu sangat jarang saya temukan. Biarkan saya memberi satu nasihat untuk kamu, jauhi Muhammad! Jangan pernah memikirkan kata-katanya atau mengikuti jalannya. Kalau kamu lakukan itu, maka kamu tidak akan pernah mendapatkan ketenangan. Yang ada hanya masalah.”
Laki-laki itu masih saja tersenyum ketika mendengarkan ucapan dan nasehat dari wanita tua itu.

Kemudian laki-laki itu mohon diri untuk meninggalkan wanita tua itu, namun pada saat laki-laki itu berbalik menjauh, wanita itu menghentikannya:
“Maaf, sebelum kita berpisah, bolehkah saya tahu siapa namamu, anak muda?”
Laki-laki itu kembali tersenyum kemudian dengan lembut memberitahukan namanya dan ternyata wanita itu sangat terkejut ketika laki-laki itu menyebutkan namanya.
“Maaf, apa yang kamu bilang tadi? Kata-kata kamu tidak terdengar jelas. Telinga saya semakin tua dan terkadang saya tidak bisa mendengar dengan baik. Kelihatannya ada yang lucu, karena saya pikir tadi saya mendengar kamu mengucapkan Muhammad.”
“Iya, Saya Muhammad.”
laki-laki itu mengulang kata-katanya lagi kepada wanita tua itu.

Wanita tua itu terpaku memandangi Rasulullah SAW dan tidak lama kemudian tiba-tiba meluncur kata-kata dari mulutnya:
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya.“

Kumpulan Kata Mutiara Petuah




1101. Dengan semangat, anda pasti bisa, bersemangatlah dengan hati, agar semangat anda tetap dijalan kebenaran.

1102. Jangan membenci ambisi, ia tenaga naik yang kau butuhkan untuk berhasil. Tanpa ambisi, engkau mudah minder.

1103. Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu, biarkanlah, kepergian dia hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik untuk masuk.

1104. Cinta adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia, jagalah cinta sebelum cinta itu pergi.

1105. Air mata terkadang tak selalu menunjukkan kesedihan, kadang kita dapat tertawa bahagia bersama sahabat terbaik kita.

1106. Pertengkaran dibutuhkan untuk masuk ke level yang lebih tinggi dlm sebuah hubungan.

1107. Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu, mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat.

1108. Cinta yang tulus akan selalu memiliki alasan untuk mempertahankan meskipun sedang diuji dalam cobaan yang bisa saja memisahkan.

1109. Orang yg menyukai tantangan, adalah orang yg memberi ruang pada impian untuk menjadi kenyataan.

1110. Berikanlah uang maka anda memenangkan dirinya, berikanlah kepercayaannya maka anda memenangkan hatinya.

1111. Jangan yakinkan diri bahwa dia menyukaimu, hanya karena dia bersikap manis padamu.

1112. Jangan pernah memandang rendah diri sendiri. Untuk dunia mungkin kamu hanya seseorang, tapi bagi seseorang mungkin kamu bisa menjadi dunianya.

1113. Segeralah berbuat kebaikan, tapi jangan tergesa-gesa melihat hasilnya. Lakukan dengan konsisten.

1114. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah, dan teruslah melangkah.

1115. Kesempatan selalu ada, biarkan kailmu terus siaga didalam kolam yang paling tidak kau harapkan, seringkali ikan berada di sana.

1116. Hanya orang kecil yang berupaya mengecilkan orang lain, agar dia bisa merasa besar.

1117. Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.

1118. Biarkanlah orang yang kamu cintai mengetahui apa yang kamu rasakan padanya. Memendam cinta hanya akan menyakiti diri sendiri.

1119. Jika masalah datang, tenangkan pikiran, tak perlu memaksakan mengambil keputusan saat pikiran sedang kusut.

1120. Rahasia dari sebuah kelanggengan adalah memastikan semua pihak untung.

1121. Cinta akan terasa sempurna jika saling melengkapi, dan cinta akan terasa indah ketika bisa saling mengasihi.

1122. Seseorang takkan pernah memahami arti keberhasilan yang sempurna tanpa mengalami kegagalan sebelumnya.

1123. Obat terbaik untuk yang patah hati, adalah jatuh cinta lagi.

1124. Terkadang, kamu berpikir seseorang telah berubah tanpa kamu menyadari hal itu terjadi karena dia mulai bersikap dewasa.

1125. Mencintai bukanlah memberikan yang terbaik dalam kelebihan, namun memberikan yang terbaik dalam kekurangan.

1126. Perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan.

1127. Prestasi adalah materi demonstrasi terbaik, ia tidak merusak dan melukai orang lain.
1128. Sesuatu yang menyenangkan bagaimana seseorang mampu membuatmu tersenyum, hanya dengan memikirkan dirinya.

1129. Hanya cinta yang bisa membuatmu bahagia, meskipun terkadang memberikan rasa luka. Tapi cinta akan terasa begitu istimewa ketika kamu memberikannya kepada seseorang yang setia.

1130. Keluhan kita adalah tanda bahwa kita tidak cukup cepat meninggalkan keadaan yang tidak kita sukai.

1131. Happy Jadi dirimu sendiri agar ketika seseorang mencintai, kamu tak perlu takut jika dia akan temukan dirimu bukan orang yang ingin dia cintai.

1132. Jangan hiraukan mereka yang berbicara buruk di belakangmu, karena merekalah yang bodoh menghabiskan waktunya memikirkan tentangmu.

1133. Setiap hari kita perlu peka akan berbagai ide dan peluang yang muncul dari dalam maupun dari luar diri kita.

1134. Perasaan yang paling berbahaya adalah iri, karena iri hati melahirkan kebencian dan kebencian akan membunuhmu perlahan.

1135. Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya.

1136. Seseorang yang tulus mencintaimu bukanlah seseorang yang membuatmu tertawa ketika kamu bersedih, melainkan seseorang yang melihatmu tertawa ketika kamu tengah merasakan kesedihan.

1137. Kepemimpinan adalah Karakter orang dengan karakter yang hebat berkembang secara alami seiring dengan berjalannya waktu akan menjadi pemimpin.

1138. Cinta yang tumbuh dari kebutuhan tidak pernah lebih besar daripada kebutuhan yang tumbuh dari cinta.

1139. Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja", lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak.

1140. Terluka dan memafkan merupakan bagian dari cinta, itu karena cinta yang tulus akan ada kata maaf untuknya.

1141. Teori itu mengatakan bahwa di tahap akhir menjelang titik sukses, orang akan menghadapi tantangan yang luar biasa sulit.

1142. Salah satu cara terbaik yang dapat kita lakukan bagi orang negatif adalah dengan cara tidak ikut-ikutan menjadi seperti mereka.

1143. Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri.

1144. Cinta memberikan alasan untuk tersenyum dan memberikan waktu yang indah untuk tertawa. Tapi terkadang cinta juga memberikan kenangan yang tak akan pernah dilupakan.

1145. Bukanlah masalah jika aku gagal dalam suatu hal, yang penting aku belajar dari kesalahanku.

1146. Tuhanku, kami mohon peliharalah kami dalam lindungan cinta dan sayangMu.

1147. Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.

1148. Kebenaran tidak hadir untuk mendukung zona nyaman kita. Kebenaran hadir untuk menghancurkan zona nyaman kita.

1149. Terkadang kamu harus mengikhlaskan, bukan karena tak sayang, tapi karena ada sesuatu yang memang tidak bisa dipaksakan.

1150. Dekatkan dirimu dengan Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan, semakin terasa ringan beban hidupmu.

Amr Bin Ash RA



Amr bin Ash merupakan salah satu tokoh Quraisy yang paling gencar menghalangi dakwah Nabi SAW dan menyiksa orang-orang lemah yang masuk Islam. Karena itu Nabi SAW sempat berdoa kepada Allah agar menurunkan azab kepada tiga orang, yang salah satunya adalah 'Amr bin 'Ash. Tetapi kemudian turun ayat yang melarang Nabi SAW melakukan hal itu, yakni mendoakan keburukan bagi manusia (Surah Ali Imran 128).

Amr bin Ash memiliki kemampuan yang tinggi di bidang politik dan strategi, karena itu ia menyadari bahwa dengan dikukuhkannya perjanjian Hudaibiyah, agama Islam yang dibawa Nabi SAW akan mencapai ketinggian yang tidak mungkin bisa dibendung lagi oleh orang Quraisy. Tetapi pengamatan dan prediksi yang tajam ini belum cukup untuk membawanya kepada Islam, ia justru berkata kepada teman-teman dekatnya, "Marilah kita bergabung dengan Raja Najasyi di Habasyah dan menjadi anak buahnya. Jika Muhammad menang atas kaum Quraisy, kita sudah ada di sisi Najasyi. Tetapi jika kaum kita yang menang, maka kita adalah orang yang telah mereka kenal, tidak ada sikap yang muncul dari mereka kecuali kebaikan saja."

Teman-temannya itu menyetujuinya. Amr bin Ash memang telah cukup dikenal oleh Najasyi, raja Habasyah, karena ia pernah menjadi duta kaum Quraisy ketika kaum muslim hijrah ke Habasyah. Ia memanfaatkan hubungan baiknya ini agar bisa terselamatkan, ketika pertentangan dua kubu, Kaum Quraisy dan orang-orang Islam, makin memuncak. Amr membawa kulit-kulit yang disamak, salah satu barang yang sangat disukai Najasyi, sebagai hadiah dalam jumlah yang cukup besar.

Setibanya di Habasyah dan bersiap menghadap Najasyi, tampak utusan Nabi SAW, Amr bin Umayyah adh Dhamri, masuk menemui Najasyi berkaitan dengan keberadaan Ja'far bin Abu Thalib dan kaum Muhajirin lainnya di Habasyah. Setelah Amr bin Umayyah keluar dari majelis Najasyi, Amr bin Ash memasuki ruangan, ia bersujud seperti yang selama ini dilakukannya, dan Najasyi menyapanya,
"Selamat datang sahabat karibku, apakah engkau membawa hadiah dari negerimu untukku?"

Ketika Amr menyerahkan hadiah kulit-kulit tersebut, tampak sekali kegembiraan dan ketakjuban Najasyi, apalagi jumlahnya cukup banyak. Pada saat melihat utusan Nabi SAW datang, muncul niat Amr untuk membunuh sahabat Nabi SAW itu, maka ia berkata kepada Najasyi,
"Wahai tuanku, aku melihat seorang lelaki yang baru keluar dari majelis ini, ia adalah utusan dari lelaki yang menjadi musuh kami. Serahkanlah ia padaku untuk kubunuh, karena lelaki itu (Muhammad) telah banyak menghina dan melecehkan pemuka-pemuka kami."

Mendengar permintaan Amr ini, Najasyi sangat marah, dan Amr menangkap ekspresi itu dan ia sangat ketakutan. Kalau saja saat itu bumi terbelah, rasanya ia ingin memasukinya agar terhindar dari kemarahan Najasyi. Karena itu buru-buru ia berkata lagi,
"Tuanku, demi Allah, aku mengira tuan tidak menyukai permintaanku itu!!"

Najasyi berkata,
"Apakah engkau meminta aku menyerahkan utusan dari seorang lelaki yang didatangi Malaikat Jibril, sebagaimana ia datang kepada Musa, agar engkau bisa membunuh utusan itu?"
"Wahai Najasyi, Apakah ia memang orang yang seperti itu?" Tanya 'Amr.

Amr bin Ash tentulah tidak mengerti bahwa telah beberapa hari lamanya utusan Rasulullah SAW tersebut tinggal di Habasyah, dan salah satu misinya adalah membawa surat beliau untuk menyeru Najasyi memeluk Islam, dan ia telah menyambutnya dengan tangan terbuka. Bahkan Najasyi telah mewakili Rasulullah SAW melamar Ummu Habibah binti Abu Sufyan untuk menjadi istri beliau.

Najasyi berkata,
“Kecelakaan bagimu, hai Amr, taatilah aku dan ikutilah dia (Nabi SAW), karena sesungguhnya dia berada di atas kebenaran. Dan dia akan memperoleh kemenangan dari siapapun yang menentangnya, sebagaimana Musa bin Imran memperoleh kemenangan atas Fir'aun dan bala tentaranya."

Mendengar ucapan Najasyi ini, seperti ada kilat yang menyambar hatinya, tetapi sekaligus membuka mata hatinya hingga hidayah Allah SWT meneranginya. Amr berkata kepada Najasyi, "Maukah engkau memba'iat aku atas islam untuknya?"

“Baiklah!!” Kata Najasyi, dan ia memba'iat 'Amr untuk memeluk Islam.

Amr keluar dari majelis Najasyi dengan pandangan tentang Nabi SAW, yang jauh berbeda dengan ketika ia memasukinya. Tetapi ia masih menyembunyikan keislamannya dari sahabat- sahabatnya yang menunggu di luar, dan mengajak mereka kembali ke Makkah dengan dalih misinya gagal. Diam-diam ia berencana menemui Nabi SAW di Madinah untuk menyatakan dan mengukuhkan keislamannya.

Beberapa kemudian, di suatu pagi yang masih cukup gelap, 'Amr bin Ash meninggalkan kota Makkah menuju Madinah hingga tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi ketika sampai di Haddah, suatu tempat antara Makkah dan Thaif, Amr melihat dua orang telah berjalan mendahuluinya meninggalkan kota Makkah. Ketika keduanya beristirahat, salah satunya dari mereka menambatkan tunggangannya, dan satunya lagi masuk ke kemah. Setelah makin dekat, ternyata orang itu Khalid bin Walid, Amr pun bertanya,
"Hendak kemanakah engkau, hai Abu Sulaiman?"
Khalid menjawab kalau akan ke Madinah menemui Nabi SAW untuk masuk Islam, tak lama kemudian orang yang di dalam kemah keluar, ternyata Utsman bin Thalhah. Amr gembira sekali karena bertemu dengan teman seperjuangan di dalam kekafiran, yang bermaksud sama untuk memeluk Islam. Mereka-pun sepakat untuk bersama-sama menyampaikan ba’iat keislaman di hadapan Nabi SAW.

Mereka bertiga sampai di Madinah di awal bulan Safar tahun 8 H selepas ashar, mereka mendekati masjid Nabi SAW.
Tampak kegembiraan Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya melihat kedatangannya, Beliau bersabda,
"Makkah telah melepas jantung-jantung hatinya kepada kita…."

Terdengar juga seorang sahabat lainnya berkomentar,
"Seluruh penduduk Makkah akan tunduk kepada beliau karena dua lelaki ini…"

Amr merasa, bahwa yang dimaksud dua orang itu adalah dirinya dan Khalid bin Walid. Pertama Khalid bin Walid yang berba'iat kepada Rasulullah SAW untuk memeluk Islam. Amr menyusul dan diikuti oleh Utsman bin Thalhah.Amr berkata,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya aku berba'iat kepadamu agar diampuni dosa-dosaku yang terdahulu."

Nabi SAW bersabda, "Wahai Amr, berba'iatlah karena sesungguhnya Islam menghapus dosa-dosa yang terdahulu, dan hijrah juga menghapus dosa-dosa yang telah lalu."

Sejak keislamannya, ia terjun dalam beberapa pertempuran bersama Rasulullah SAW. Tetapi jiwa pemimpin dan kelicinan strateginya baru menonjol jaman khalifah Umar bin Khaththab, bahkan ia terkenal dengan sebutan "Penakluk Mesir", karena pasukan yang dikomandaninya berhasil mengalahkan dan mengusir pasukan Romawi dari sana, dan akhirnya Mesir menjadi salah satu negara yang menjadi ikon Islam sampai sekarang.

Sebuah peristiwa menarik terjadi dalam pertempuran melawan pasukan Romawi di Mesir.
Riwayat lain menyebutkan peristiwa ini terjadi di Perang Yarmuk di Syiria, juga melawan pasukan Romawi. Amr bin Ash sebagai komandan pasukan muslim yang mengepung benteng Romawi, diundang oleh komandan benteng (arthabon) untuk berunding. Sebenarnya undangan ini hanya jebakan belaka, mereka telah menyiapkan perangkap, jika Amr bin Ash kembali dari pertemuan tersebut, mereka akan menimpakan batu-batu yang telah disiapkan hingga ia tewas.

Tanpa prasangka apa-apa, Amr memenuhi undangan tersebut. Setelah terjadi beberapa kesepakatan, Amr akan kembali, tetapi ia menangkap suatu gejala yang tidak semestinya. Di luar ruangan, ia melihat beberapa gerakan di atas benteng yang mencurigakan, padahal ia akan lewat di bawahnya. Sadarlah Amr bahwa ia masuk dalam jebakan mereka. Ia berfikir cepat, kemudian kembali menemui Arthabon dan berkata,
"Wahai Arthabon, di markasku di sana, menunggu beberapa sahabat utama Rasulullah, merekalah yang paling didengar pendapatnya oleh khalifah Umar jika mengambil keputusan penting. Karena itu aku ingin membawa mereka ke sini untuk memantapkan kesepakatan kita ini…."

Arthabon terpancing dengan siasat Amr yang sebenarnya hanya bohong semata, ia berfikir, "Kalau bisa membunuh beberapa tokoh orang muslim sekaligus, sebaiknya ditunda saja sampai mereka semua datang. Apalagi sepertinya orang ini (Amr bin Ash), bukanlah pimpinan tertinggi dari pasukan muslim tersebut…"

Ia segera memberi kode tertentu kepada prajuritnya untuk menunda atau membatalkan rencananya, dan Amrbisa keluar dari benteng dengan selamat. Ia tersenyum dalam hati melihat Arthabon termakan muslihatnya.

Keesokan harinya, Amr mengerahkan pasukannya menyerbu benteng Mesir dengan semangat membara. Sementara itu pasukan Romawi yang justru tidak siap dengan serangan tersebut. Mereka beranggapan kalau para pimpinan pasukan muslim, seperti yang dikatakan Amr, masih akan datang untuk mematangkan perundingan. Akibatnya mereka dengan mudah dikalahkan dan benteng tersebut jatuh ke tangan kaum muslimin, berkat kepiawaian Amr bin Ash.

Amr bin Ash adalah tipikal seorang negarawan ulung dan mempunyai ambisi dalam kekuasaan, namun demikian ia termasuk orang yang amanah. Karena itu, Umar bin Khaththab tetap mempercayainya memegang jabatan gubernur Mesir walaupun ia hidup bergelimang harta, tetapi tentu saja ia dalam pengawasan yang ketat dari Umar.
Pernah ia hidup terlalu berlebihan dari kekayaan yang dimilikinya, segera saja Umar mengirim utusan, yakni Muhammad bin Maslamah, dan memerintahkan harta Amr dibagi dua, separoh untuk Amr bin Ash dan separuhnya lagi diserahkan ke baitul mal, untuk kemaslahatan kaum muslimin secara umum. Amr-pun dengan senang hari menerima keputusan Umar tersebut.

Ketika terjadi pertikaian antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah, pena takdir membawa Amr bin Ash pada pilihan berpihak Muawiyah, tentu dengan alasan dan motivasi yang hanya diketahui oleh Amr. Yang jelas, peran Amr bin Ash sangat besar dalam memenangkan Muawiyah atas Ali bin Abi Thalib, walau dengan cara dan jalan yang tidak sepenuhnya benar, dengan cara siasat dan muslihat yang memang sangat dikuasai oleh Amr bin Ash.

Dalam pertempuran Shiffin, ketika pasukan Muawiyah terdesak dan hampir dikalahkan oleh Pasukan Ali, Amr menyarankan kepada Muawiyah untuk mengangkat al Qur'an dengan pedang atau tombaknya dan berteriak untuk bertahkim/berhukum dengan Al Qur'an. Siapapun tahu bahwa Ali bin Abi Thalib orang yang sangat mengenal dan menghargai Al Qur'an, bahkan ia termasuk salah satu dari "pemimpin-pemimpin" para penulis dan penghafalnya.Salah satu dari lima orang, yakni Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin Abbas, Ubay bin Ka'ab dan Zaid bin Tsabit.

Begitu sarannya tersebut dilaksanakan Muawiyah, Ali memerintahkan pasukannya untuk menghentikan serangan kepada pasukan Muawiyah. Banyak sekali kecaman dari sahabat dan tentaranya atas sikapnya ini, tetapi Ali tak bergeming. Pada dasarnya Ali memang tidak menghendaki peperangan tersebut terjadi, dan ia juga bukan tipikal orang yang ambisius dengan kemenangan, kekuasaan dan jabatan. Maka ketika jalan perundingan yang diminta, apalagi berhujjah dengan al Qur'an, serta merta Ali menyetujuinya.

Masing-masing pihak mengirimkan juru runding, Muawiyah mengirim Amr bin Ash dan Ali bin Abi Thalib mengirimkan Abu Musa al Asy'ari. Sesungguhnyalah Ali ingin mengirimkan Abdullah bin Abbas karena ia telah mengenal dengan baik karakter Amr bin Ash yang suka bersiasat, dan itu akan bisa diimbangi oleh Ibnu Abbas. Sementara Abu Musa al Asy'ari seorang sahabat yang saleh, yang selalu saja husnudzon pada orang lain. Tetapi karena mayoritas pasukan menghendaki Abu Musa, Ali menyetujuinya.

Dalam perundingan dua tokoh sahabat yang berbeda karakter ini, disepakati bahwa kedua pemimpin harus meletakkan jabatannya terlebih dahulu, kemudian diadakan pemilihan langsung terhadap salah satu dari keduanya, siapa yang diba'iat lebih banyak, dialah yang berhak menjadi khalifah. Masing-masing wakil pihak harus berpidato di hadapan seluruh pasukan dan melepaskan jabatan yang diwakilinya, baru setelah itu bisa dilaksanakan pemilihan. Abu Musa menerima perundingan tersebut dengan segala prasangka baiknya kepada Amr bin Ash.

Abu Musa menuruti permintaan Amr untuk berpidato pertama kali dan menanggalkan jabatan khalifah dari Ali. Setelah Abu Musa turun dari podium, Amr bin Ash menggantikan berpidato, ia berkata, "Sesungguhnya Abu Musa telah menanggalkan jabatan khalifah dari pemimpinnya, Ali bin Abi Thalib, dan saya pun menyatakan hal yang sama. Selanjutnya, dengan ini saya menetapkan Muawiyah sebagai khalifah dan Amirul mukminin yang bertanggung jawab atas penuntutan darah khalifah Utsman bin Affan, hendaklah kalian berba'iat kepadanya."

Abu Musa al Asy'ari terperangah kaget dengan perkataan Amr bin Ash, sama sekali ia tidak menyangka muslihat tersebut. Sementara Ali tampak tenang, sepertinya ia telah menduga hasil dari pertemuan dua tokoh tersebut. Pasukan Ali yang sebelumnya telah terpecah belah karena penghentian pertempuran yang diambang kemenangan makin kacau balau. Sebagian berbalik memusuhi Ali, sebagian lagi keluar dari pasukan utama.

Inilah peran besar Amr bin Ash dalam membalik keadaan, dari kekalahan total menjadi kemenangan pihak Muawiyah atas pihak Ali bin Abi Thalib.Tetapi menjelang ajalnya di tahun 43 hijriah, ketika itu ia menjabat gubernur Mesir di masa pemerintahan Muawiyah, seolah-olah ia menyadari semua langkah-langkah keliru dalam bersiasat dan bermuslihat, dan ia berdoa, "Ya Allah, aku ini orang yang tak luput dari kesalahan, mohon Engkau memaafkannya, aku ini orang yang tak sunyi dari kelemahan, mohon Engkau memberikan pertolongan. Jika Engkau tidak melimpahkan rahmat karunia- Mu, celakalah nasibku, Ya Rabbi…!!

Ahir Sebuah Pengembaraan



Pada zaman dahulu ada seorang pemuda bernama Ahmad.
Ahmad adalah seorang pengembara yang shaleh dan taat kepada Allah.
Hutan, gunung serta padang pasir dilaluinya dalam pengembaraan.
Suatu ketika disaat Ahmad sedang menyusuri sebuah sungai, dia merasa dahaga yang tiada terhingga karena hari memang sangat panas sekali. Ahmad pun berhenti di pinggir sungai untuk minum dan mencuci mukanya.
"Alhamdulillah....., terimakasih ya Allah, Engkau telah memberi keselamatan kepadaku dengan air sungai ini"
Tiba-tiba Ahmad melihat sesuatu mengapung di sungai menuju kearahnya, tanpa pikir panjang Ahmad pun kemudian mencebur dan mengambilnya yang ternyata adalah sebuah apel.
"Ini mungkin rizqi untukku" Ahmad kemudian memakan apel itu. Tetapi disaat apel itu termakan hampir habis, Ahmad teringat sesuatu,
"Astaghfirullah, kalau ada buah apel terjatuh, berarti di sekitar sini ada sebuah kebun, dan bila ada sebuah kebun, mungkin kebun itu ada yang memiliki, ya Allah ampunilah hambamu yang telah memakan buah ini tanpa meminta izin kepada pemiliknya, sebaiknya aku mencari dimana pemilik kebun dari buah ini"

Ahmad pun menyusuri sungai itu tanpa merasa letih, dan ternyata diujung hulu sungai ada sebuah kebun apel yang sangat luas. Ahmad kemudian mendatangi kebun itu dan mencari pemiliknya. Disaat Ahmad sedang mencari tiba-tiba seorang kakek mengejutkannya,
"Assalamu 'alaikum...., sedang mencari apa gerangan anak muda?"
"Wa'alaikum salam....., apakah bapak tahu siapa pemilik kebun apel ini?"
"Sayalah pemiliknya, kenapa?"
"Jadi pemilik kebun ini adalah bapak sendiri, oh.... kebetulan sekali, saya minta ma'af karena saya telah memakan sebuah apel yang saya duga berasal dari kebun bapak"
Dimana engkau menemukannya anak muda?" tanya kakek itu.
"Disebuah sungai disaat saya sedang minum dan membasuh muka saya"
Kakek pemilik kebun itu terdiam dan menatap mata Ahmad dengan tajam.
Ahmad pun kemudian berkata;
"Ma'afkan saya pak, saya siap menerima hukuman apapun dari bapak, apapun hukumannya, asalkan bapak mema'afkan saya"
"Ya... ya, ya..., kalau begitu kau akan menerima hukuman dariku" kata kakek itu sambil terus menatap tajam mata Ahmad.
"Silahkan kek, apa hukuman yang akan saya terima?"
"Kau harus membersihkan kebunku sebulan penuh"
Baiklah kek, saya akan menjalankan hukuman itu dengan ikhlas karena Allah" kata Ahmad sabar.

Demikianlah, hari-hari Ahmad membersihkan kebun apel itu dengan rajin dan senang. Dia berharap dapat menghapus kesalahan yang telah dilakukannya. Hingga tak terasa satu bulan penuh Ahmad telah menjalankan hukuman.
Ahmad pun kemudian mendatangi pemilik kebun itu,
"Saya telah menjalankan hukuman untuk membersihkan kebun selama sebulan penuh, dan hari ini adalah hari terahir, apakah ada hukuman lain untuk menebus kesalahan saya?" Tanya Ahmad.
"Ada, aku mempunyai anak gadis bernama Rokayah, dia buta, tuli, bisu dan lumpuh. Kau harus menikahinya" Jawab kakek pemilik kebun.
Bukan hanya terkejut, Ahmad pun gemetar, tubuhnya berkeringat, karena Ahmad berpikir begitu berat ujian dan hukuman yang ia terima, pemilik kebun itu pun bertanya;
"Kenapa, apakah kau tidak bersedia?" Tanya pemilik kebun itu membuat Ahmad berpikir. Tidak lama kemudian Ahmad dapat menguasai diri. Ia yakin apabila pemilik kebun tidak memaafkannya, maka Allah pun tidak akan memaafkan kesalahan yang telah memakan apel yang bukan miliknya.
"Baiklah, saya penuhi, saya ikhlas karena Allah untuk menikahi anak kakek" Jawab Ahmad.

Dengan kesabaran dan keikhlasan Ahmad pun kemudian menikahi anak gadis pemilik kebun apel.
Disaat usai pernikahan, Ahmad hendak memasuki kamar pengantin yang didalamnya telah menunggu gadis pemilik kebun apel.
"Assalamu 'alikum..." Ucap Ahmad seraya membuka tirai kamar.
"Wa'alaikum salam, silahkan masuk! Aku telah menunggu dari tadi" Seorang gadis menjawab dari dalam kamar.
Ahmad terkejut bukan kepalang mendengar jawaban itu,
"Oh, ma'afkan saya, mungkin saya salah memasuki kamar ini, sebenarnya saya mencari gadis bernama Rokayah, dia pemilik kebun apel" Kata Ahmad bingung.
"Sayalah yang engkau cari" Jawab gadis itu.
"Oh tidak..., tidak mungkin"

Ahmad pun berlalu dengan tergesa meninggalkan gadis itu dan menemui pemilik kebun.
"Sebelumnya maafkan saya yang telah lancang memasuki sebuah kamar seorang gadis cantik. Tapi... dimanakah sebenarnya kamar Rokayah istri saya?" Tanya Ahmad.
"Kau tidak salah, yang kau masuki memang kamar Rokayah anakku satu-satunya. Dan yang di kamar memang anakku, dialah Rokayah"
"Tetapi kenapa saya tidak melihat dia buta, tuli, bisu dan lumpuh?" Tanya Ahmad.
"Anakku..., Rokayah memang buta, tuli bisu dan lumpuh, tapi yang aku maksud dia buta, karena dia tidak pernah menggunakan kedua matanya untuk melihat hal-hal yang buruk. Dia tuli, karena telinganya tidak pernah digunakan untuk mendengarkan pembicaraan-pembicaraan yang buruk. Dia bisu, karena dia tidak pernah menggunakan mulutnya untuk berbicara kotor. Dan dia lumpuh, karena dia tidak pernah berjalan ke tempat-tempat maksiat. Sekarang kembalilah ke kamarnya, temuilah dia yang sekarang menjadi istrimu"

Betapa bahagianya Ahmad yang ternyata mendapatkan seorang istri yang bukan hanya cantik jelita, namun seorang gadis yang beriman dan taat kepada Allah SWT.