Pada suatu waktu Rasulullah saw. sedang tidur-tiduran di rumahnya melepas rasa lelah. Beliau berbaring di atas tikar yang terbuat dari daun-daun tamar yang dianyam.
Tiba-tiba seorang sahabatnya yang bernama Ibnu Mas’ud datang berkunjung. Oleh karena Rasulullah saw waktu itu tidak memakai baju, maka terlihat jelas oleh Ibnu Mas’ud bekas anyaman tikar melekat pada punggung Rasulullah.
Melihat peristiwa itu Ibnu Mas’ud amat sedih, dan bendungan air matanya pun pecah berserakan. Sungguh-sungguh tidaklah pantas rasanya seorang Rasul kekasih Allah swt, seorang kepala negara dan seorang panglima tertinggi berhal seperti demikian. Dengan terharu Ibnu Mas’ud berkata:
“Ya, Rasulullah! Bolehkah saya membawakan sebuah kasur kemari untuk tuan?”
Mendengar ini Rasulullah saw. bersabda:
“Apalah artinya kesenangan hidup di dunia ini bagiku. Perumpamaan hidup di dunia ini bagiku tidak ubahnya seperti seorang musafir dalam perjalanan jauh yang singgah berteduh dibawah pohon kayu yang rindang untuk melepaskan rasa lelah. Kemudian dia harus berangkat meninggalkan tempat itu untuk meneruskan perjalanan yang sangat jauh tidak berujung.”
Berisikan kumpulan kisah para Nabi, kisah Nabi Muhammad saw, hikayah para sahabat Nabi, kisah islami, cerita motivasi, kata-kata mutiara.
Cari Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Perang Mu’tah, adalah perang yang secara rasio tak akan membuat manusia optimis apalagi yakin dengan kemenangan yang dijanjikan. Bayangkan s...
-
Ada seorang wanita tua yang shalehah, tetapi suaminya adalah orang yang jahat dan tidak mau menjalankan kewajiban agama dan tidak mau berbua...
-
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebagai bekalan perjalanan, ia membeli ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar